Entah_Kapan....!!!

Entah kapan tongkat itu akan tergantikan dengan kaki. Walau yang asli tak mungkin akan kembali, tapi PALSU tentu tidak selamanya bermakna kepalsuan.

Namanya Joni, cita-citanya semenjak dulu ingin menjadi atlit bola kaki.Sekarang sering menjadi muazin di sebuah masjid diantara perjalanan lalu lalang para wisatawan Bukittinggi-padang dengan bertopang tongkat sebelah kaki.

Cita-citanya pupus setelah setelah sebuah mobil avanza menabrak Joni sebelas tahun lalu,saat itu Joni sedang duduk di bangku kelas 2 SMK.

Tak pernah ada bayangan dalam fikiran Joni, bahwa dia akan menjalani kehidupan dengan sebelah kaki, apalagi mengubur mimpinya menjadi seorang atlit bola kaki.

Namun Joni mesti menelan rasa pahit menerima kenyataan hidup, bahwa dia mesti kehilangan kaki sebelah kirinya.Tentu bukanlah perkara yang mudah menerima kenyataan pahit itu, bahkan Joni putus sekolah berpisah dengan teman-teman sebangkunya.

Joni hanyalah keluarga sederhana, kedua orang tuanya hanyalah petani penggarap. Anak pertama dari 3 bersaudara.

Sudah lama Joni punya mimpi untuk membeli kaki palsu yang layak, namun uang tidak pernah cukup. Bahkan Joni hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari pekerjaan memangkas rambut.

*

Namun pelajaran hebat datang dari Joni untuk kita. Walau dengan kaki sebelah, tapi semangat keislamannya luar biasa.

Joni tetap mengumandangkan Azan lima Waktu di sebuah masjid dekat rumahnya, dipinggir jalan lalu lalang para wisatawan dan hartawan.

--

Bantu Joni dengan doa dan donasi kita, semoga kita dan keluarga kita terjauh dari bencana serupa. Aamiin....