Rendy, Yatim Penjual Nasi Uduk Berjuang Untuk Meraih Masa Depan

Rendy, seorang remaja berusia 14 tahun asal Riau, telah menghadapi tantangan hidup yang penuh ujian di usianya yang masih muda. Sebagai anak terakhir dari lima bersaudara, Rendy telah kehilangan dua saudaranya dan harus menanggung beban berat sebagai yatim. Ayahnya telah meninggal sejak dia masih kecil, dan ibunya, seorang penjual nasi uduk di pinggir jalan, berjuang keras demi menghidupi keluarga mereka.

Sepulang sekolah, Rendy selalu setia membantu ibunya berjualan hingga larut malam, sering kali sampai jam 12 malam, demi menopang ekonomi keluarga. Namun, beratnya beban ekonomi membuat Rendy harus rela putus sekolah dan menghentikan pendidikannya di tengah jalan jam 12 malam, demi menopang ekonomi keluarga.

Rendy memiliki seorang abang yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan bekerja di Batam sebagai kasir di toko bangunan. Dia melakukan ini karena keterbatasan biaya, dengan harapan dapat menambah penghasilan untuk keluarga mereka. Situasi ini menggambarkan betapa sulitnya kondisi ekonomi mereka, yang semakin diperburuk oleh kenyataan bahwa mereka tidak memiliki rumah. Saat ini, ibunya tinggal bersama adiknya untuk mengurangi biaya hidup.

Meskipun harus menghadapi banyak rintangan, Rendy tidak pernah kehilangan impian dan semangatnya. Cita-citanya untuk menjadi seorang tentara tetap membara di dalam hatinya, meski jalannya terjal. Rendy bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke SMA setelah mendapatkan kesempatan bersekolah kembali. Setelah lulus, dia berencana untuk mengikuti tes TNI, dan jika tidak berhasil, dia akan mencoba untuk menjadi polisi.

Ibu Rendy sering menangis, berdoa agar anak-anaknya dapat hidup dengan lebih layak dan bersekolah dengan baik. Hidup tanpa kasih sayang dari seorang ayah membuat Rendy berusaha menjadi tangguh dan dewasa. Namun setegar apapun Rendy, ia tetaplah seorang anak yang membutuhkan seorang ayah dalam hidupnya. Melihat teman-teman sekitarnya yang dikelilingi kasih sayang penuh dari kedua orangtua terkadang membuatnya merasa sedih

Langkah Baru di Jakarta

Kini, Rendy telah mengambil langkah besar dengan merantau ke Jakarta dan bergabung di Pondok Pesantren. Di sana, ia berusaha bangkit, memperdalam ilmu agama, dan menguatkan tekadnya untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Banyak sekali perubahan yang dialami oleh Rendy sejak masuk ke pesantren yatim RQV Indonesia. Ia mulai terbiasa dengan rutinitas bangun di jam 02.00 dini hari untuk melaksanakan sholat tahajud, lalu mempersiapkan hafalan yang akan disetorkan. Ia juga lebih ceria dan memiliki banyak teman.

“Mamak cuma mau anak-anak mamak bisa belajar dengan baik dan hidup dengan layak,” ucap ibunya.

Namun setegar apapun Rendy, ia tetaplah seorang anak yang membutuhkan seorang Ayah di dalam hidupnya, melihat teman sekitarnya yang di liputi kasih sayang penuh dari kedua orangtua. Terkadang itu yang membuatnya sedih

#OrangBaik, Rendy hanyalah salah satu dari ribuan anak yatim yang perlu bantuan kita untuk mewujudkan cita-citanya...

Bersama kita bisa, untuk masa depan Rendy yang lebih baik!

Mari kita bersama-sama membantu Rendy mewujudkan mimpinya. Dengan sedikit bantuan dari kita, Rendy bisa memiliki kesempatan untuk melanjutkan hidupnya dengan lebih baik dan mengejar impiannya menjadi seorang tentara. Masa depan yang cerah menanti Rendy, dan kita bisa menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini.

Namun, perjalanan ini bukanlah sesuatu yang mudah. Rendy membutuhkan dukungan dari kita semua untuk dapat melanjutkan pendidikan dan mewujudkan impiannya.

Mari Bersama wujudkan cita-cita Rendy menjadi tentara penghafal Al-Quran, dan berikan bantuan pendidikan terbaik untuk Rendy sang yatim pejuang Al-Quran.

1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"

2. Isi nominal donasi yang ingin diberikan

3. Pilih metode pembayaran

4. Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.