“Ibu, makasih ya udah berjuang sendiri untuk Uzayr sembuh,” lirih Uzayr (8th) pada ibunya sambil menahan tangis.
-------

Bagi anak berusia 8 tahun seperti Uzayr, melihat ibunya kerja keras banting tulang untuk kesembuhan penyakitnya bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi, Uzayr masih anak kecil biasa yang ingin merengek nangis kesakitan pada ibunya. Pinggangnya sakit tidak tertolong. Di sisi lain, Uzayr saksikan sendiri perjuangan dan pengorbanan ibunya demi ia sembuh. Ia sebenarnya tidak ingin menambah beban ibunya.

“Ibu lagi kerja cari uang buat kita dan kesembuhan adik kita, Kak,” tutur Alif, sang kakak sulung. Kalau ibunya lagi kerja, dua kakaknya yang menjaga Uzayr.
Tak berapa lama, sang ibu pulang. Ia buru-buru menyiapkan makan untuk anak-anaknya dan merawat Uzayr yang sakit. Kali ini sang ibu yang mulai bercerita, “Dokter bilang, anak saya sakit gagal ginjal. Uzayr harus segera cek lab lanjutan agar bisa diberi tindakan, Mbak,” tutur Bu Syamsiah, Ibu Uzayr. Wajahnya tampak lelah, gurat-gurat keriput tipisnya nampak jelas.

Sehari-hari, Bu Syamsiah bekerja serabutan. Terkadang menjadi buruh cuci, terkadang jadi tukang ojek. Itu semua ia lakukan demi ketiga anaknya. Ia sudah pisah dengan suaminya dan tinggallah Bu Syamsiah yang berjuang sendiri.

Belakangan ini, Uzayr semakin sering meringis kesakitan. Banyak bagian tubuhnya semakin membengkak, mulai dari wajah hingga kakinya. Uzayr bahkan kini sudah tidak bisa buang air kecil melainkan harus dibantu dengan alat medis.
-----------------
Kakak Baik, kini Uzayr sedang meringis kesakitan. Ia harus segera lakukan pemeriksaan laboratorium agar bisa segera diberi tindakan. Tapi kini Uzayr masih menunggu di kediamannya di Desa Sadia, Kec. Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Maukah Kakak Baik temani perjuangan Uzayr agar bisa sembuh?

Rumah Asuh
Jl. Cicalengka Raya No. 5
Antapani, Bandung

Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.