Search App

“Sering di bilang muka saya aneh, di bilang cacat, tapi yah sudah biarkan saja, ikhlas saja dengan keadaan, yang penting saya fokus aja untuk ngajar ngaji”, Ucap Ustadz Sutardi.<img src="https://imgix.kitabisa.com/06385ec9-1fd1-11ee-a5c6-4e5252a2fb22_3AC3334CAFCA21DA.jpg?auto=compress,format&amp;cs=tinysrgb&amp;fm=pjpg">Ustadz Sutardi (39 tahun) mengalami kelainan fisik yang membuat sebagian wajah Ustadz Sutardi seperti turun sebelah dan memiliki tanda lahir seperti bekas luka bakar di sebagian wajahnya tersebut.Tidak jarang beliau mengalami hinaan fisik karena kondisi tubuhnya ini. Sempat berfikir buruk tentang nasibnya ini, namun Ustadz Sutardi memilih berdamai dengan kondisi fisiknya ini.<img src="https://imgix.kitabisa.com/49cc7fda-1fd1-11ee-a5c6-4e5252a2fb22_93B217A786F9BCD7.jpg?auto=compress,format&amp;cs=tinysrgb&amp;fm=pjpg">Namun kondisi fisiknya ini membuat Ustadz Sutardi kesulitan dalam mencari pekerjaan. Selain itu alasan klasik lainnya adalah karena Ustadz Sutardi tidak memiliki gelar pendidikan yang layak untuk bersaing di era ini.“Dulu saya sekolah gak sampai dapet gelar sarjana, selain karena gak ada biaya, terlebih dulu saya minder sama kondisi fisik saya, soalnya udah dari jaman sd sering deledek terus sama temen di sekolah”, Ucap Ustadz Sutardi.Setelah beberapa tahun ini telah berdamai dengan kondisi fisiknya, Ustadz Sutardi lebih memilih mengabdikan hidupnya sebagai guru mengaji bagi anak anak dhuafa di kampung nya.<img src="https://imgix.kitabisa.com/8867a427-1fd1-11ee-adf9-e6895af0855b_F5BF740F3CD74C45.jpg?auto=compress,format&amp;cs=tinysrgb&amp;fm=pjpg">Beliau dan warga mendirikan mushola kecil hasil tabungan warga yang akan digunakan sebagai tempat bagi anak anak dhuafa di kampunya untuk belajar mengaji dan tentang ilmu keislaman.“Sekarang saya mau fokus ngajar ngaji anak anak dhufa di sini, masalah pemasukan Alhamdulillah masih saya bisa usahakan dari kerjaan menjadi buruh tani”, Ucap Ustadz SutardiTeman Peduli, Yuk kita bantu perjuangan Ustadz Sutardi untuk menyebarkan semangat belajar Al Qur’an di pelosok Indonesia. Dari donasi kamulah mungkin cita cita Ustadz Sutardi untuk memiliki madrasah yang layak bagi anak dhuafa akan terwujud

Teman Peduli, Yuk kita bantu perjuangan Ustadz Sutardi untuk menyebarkan semangat belajar Al Qur’an di pelosok Indonesia.

Dihina Cacat! Ustadz Desa Terus Berjuang Berdakwah

“Sering di bilang muka saya aneh, di bilang cacat, tapi yah sudah biarkan saja, ikhlas saja dengan keadaan, yang penting saya fokus aja untuk ngajar ngaji”, Ucap Ustadz Sutardi.Ustadz Sutardi (39 tahun) mengalami kelainan fisik yang membuat sebagian wajah Ustadz Sutardi seperti turun sebelah dan memiliki tanda lahir seperti bekas luka bakar di sebagian wajahnya tersebut.Tidak jarang beliau mengalami hinaan fisik karena kondisi tubuhnya ini. Sempat berfikir buruk tentang nasibnya ini, namun Ustadz Sutardi memilih berdamai dengan kondisi fisiknya ini.Namun kondisi fisiknya ini membuat Ustadz Sutardi kesulitan dalam mencari pekerjaan. Selain itu alasan klasik lainnya adalah karena Ustadz Sutardi tidak memiliki gelar pendidikan yang layak untuk bersaing di era ini.“Dulu saya sekolah gak sampai dapet gelar sarjana, selain karena gak ada biaya, terlebih dulu saya minder sama kondisi fisik saya, soalnya udah dari jaman sd sering deledek terus sama temen di sekolah”, Ucap Ustadz Sutardi.Setelah beberapa tahun ini telah berdamai dengan kondisi fisiknya, Ustadz Sutardi lebih memilih mengabdikan hidupnya sebagai guru mengaji bagi anak anak dhuafa di kampung nya.Beliau dan warga mendirikan mushola kecil hasil tabungan warga yang akan digunakan sebagai tempat bagi anak anak dhuafa di kampunya untuk belajar mengaji dan tentang ilmu keislaman.“Sekarang saya mau fokus ngajar ngaji anak anak dhufa di sini, masalah pemasukan Alhamdulillah masih saya bisa usahakan dari kerjaan menjadi buruh tani”, Ucap Ustadz SutardiTeman Peduli, Yuk kita bantu perjuangan Ustadz Sutardi untuk menyebarkan semangat belajar Al Qur’an di pelosok Indonesia. Dari donasi kamulah mungkin cita cita Ustadz Sutardi untuk memiliki madrasah yang layak bagi anak dhuafa akan terwujud

Bersama #TemanPeduli Kebahagiaan ke Penjuru Dunia Berdasarkan Nilai-nilai Islam. Cahaya Peduli Islam merupakan sebuah lembaga filantropi yang berlokasi di Bandung yang hadir untuk bergerak dalam berbagai Kegiatan Keislaman terutama di Bidang Pangan & Ekonomi Umat demi kesejahteraan umat di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Cahaya Peduli Islam yakin sekecil apapun kebaikan, apabila dilakukan bersama akan membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat. Semoga setiap ikhtiar yang kita lakukan dapat menjadi estafet kebaikan bagi banyak orang sehingga semakin banyak pula manfaat yang dibagikan. Berikut legalisasi Lembaga: Cahaya Peduli Islam merupakan yayasan resmi yang terdaftar di Kemenkumham dengan DAFTAR YAYASAN NOMOR AHU-0030517.AH.01.12.TAHUN 2023 TANGGAL 15 Desember 2023. Seluruh kegiatan penggalangan dana terdaftar dan diawasi oleh Kemensos & Kemenag. Setiap bulan Cahaya Peduli Islam melaporkan Aktivitas Program Campaign.

Dihina Cacat! Ustadz Desa Terus Berjuang Berdakwah

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur