
Urgent! Patungan Bantu Pipin Untuk Segera Berobat
salingberbagi.org ingin mengajak Sahabat Amal untuk memberikan dukungan guna keperluan berobat Pipin dan modal usaha bagi Ibu suminar.
Info Lembaga

Yayasan Lentera Berbagi Bersama
Tentang program
Bismillah
Kisah pilu datang dari ibu dan anak asal Kampung Blok Minggu, Ranji Wetan, Kabupaten Majalengka bernama Bu Suminar (56 tahun) yang telah berjuang melawan tumor ganas sampai harus merelakan rahangnya. Penderitaan ibu suminar tidak berhenti disana ketika setelah operasi pengangkatan tumor di rahang selesai di RSHS Bandung. Kabar pilu pun datang dari anak Bu suminar yang bernama Pipin Sepiani (15 tahun) yang sama divonis Idap tumor ganas menggrogoti bagian tubuhnya sampai harus merelakan masa mudanya dengan hanya berbaring lemas di tempat tidur.
Pipin adalah anak perempuan cantik dari pasangan Ibu Suminar dan Pak Usman, Kedua orang tua Pipin berpisah ketika Pipin duduk di Bangku sekolah Dasar.
Penyakit ini pertama diketahui saat pipin di usia 12 tahun. Tak mengira penyakit berbahaya, rasa gatal ini hanya didiamkan dan digaruk sesekali. Yang mengejutkan, bekas garukan di mukanya berubah menjadi benjolan.
Benjolan di muka pipin yang semula berukuran kecil pun terus tumbuh menjadi besar percis seperti apa yang di alami ibunya dahulu. Rasa gatal yang kian menjadi dan garukan yang terus dilakukan oleh pipin jadi pemicu utama benjolan ini bertumbuh dengan cepat. Pada kelas 5 Sekolah Dasar ketika Pipin pulang sekolah, pipin ditabrak oleh pengendara sepeda motor yang mengakibatkan Pipin terjatuh dan bagian pahanya terlindas oleh pengendara motor tersebut. Pengendaraa sepeda motor tersebut pergi begitu saja dan tidak bertanggung jawab. Hari demi hari selain benjolan di muka pipin semakin membesar pipin pun harus menahan rasa sakit di kakinya, seperti kram dan pegal.

Merasa ada yang tak beres dengan tubuhnya, pipin pun memeriksakan diri ke dokter. Betapa terkejut saat dokter mendiagnosa dirinya mengidap Tumor Ganas, yang menyerang kepala bagian muka. Selain itu luka yang di sebabkan tabrak lari motor tersebut pun semakin parah karena menurut dokter tulang kaki pipin patah sehingga Pipin harus menggunakan alat bantu untuk berjalan.
Pada awal tahun 2020 Pipin betul-betul tidak bisa berjalan dan harus berbaring diatas Kasur. Tangan dan kakinya pun mengecil karena semua nutrisi terserap ke tumor yang semakin menjadi. Sudah dalam kondisi separah itu, pipin sangat memerlukan penangaan medis. namun Pipin tidak bisa pergi melakukan pengobatan karena terkendala biaya.

Sebetulnya Ibu Suminar (Ibu dari Pipin) pun masih harus melakukan kontrol rutin ke RSUP Hasan Sadikin Bandung walaupun penanganan medis sudah di jamin oleh BPJS namun biaya trasportasi, akomodasi, obat-obatan dan biaya hidup selama di Bandung yang menjadi hambatan Bu Suminar dan Pipin untuk berobat.
Pipin pernah tinggal dirumah Ayah kandungnya tapi tidak betah, karna ibu sambung nya yang kurang baik. Ketika Ayah kandungnya pergi kerja Pipin hanya diberi makan dengan nasi dan garam saja berbeda ketika Ayah kandungnya berada di rumah.

Pipin sekarang tinggal Bersama ibu Suminar (Ibu kandung Pipin) dan ayah sambung di Kab Majalengka. Walaupun dalam keadaan seperti itu Ibu Suminar tetap bekerja serabutan sebagai buruh tani yang penghasilannya pun tidak menentu hanya Rp.25 ribu perhari. Sedangkan Ayah sambung Pipin bekerja sebagai buruh bangunan berpenghasilan Rp.30-50 ribu per hari, itu pun kalau pekerjaanya ada dan hanya daerah sekitar rumahnya saja karena Pipin tidak mau ditinggal jauh oleh Ayah sambungnya. Penghasilan dari mereka hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja.

Memang ujian datang bertubi-tubi dalam hidup Ibu Suminar dan Anaknya Pipin Sepiani kalau dalam peribahasa “sudah jatuh tertimpa tangga”. Namun perjuangan mereka yang berkeinginan untuk sembuh sangat tinggi.dalam keadaan seperti itupun Ibu Suminar tetap semangat untuk bekerja dan Pipin selalu tersenyum walaupun mimpi mereka ingin segera sembuh.
“Harapan saya, mau berobat lagi ke bandung supaya segera sembuh” ucap Ibu Suminar
“Pipin juga mau sehat lagi, mau seperti yang lain, mau main lagi, mau sekolah lagi Capek.... sepeti ini teh ingin normal weh. Liat orang lain teh asa gimana gituh. Orang lain mah bisa main, kan Pipin teh seharunya nikmati masa muda Pipin bukan harus berbaring di rumah!” Ucap Pipin .
Mendengar perjuangan dan semangat kerja Ibu suminar yang tak luntur meski harus ditemani rasa sakit dan unuk mewujudkan impian pipin yang ingin segera sembuh dari penyakit yang di deritanya, salingberbagi.org ingin mengajak Sahabat Amal untuk memberikan santunan untuk keperluan berobat Pipin dan modal usaha bagi Ibu suminar. Tak sulit, Sahabat hanya perlu berdonasi, melalui:
1. Klik tombol “Donasi”.
2. Masukkan nominal Infak Sahabat.
3. Masukkan data yang diperlukan.
Ajak keluarga dan kerabat lainnya untuk share link ini via WhatsApp dan Facebook.
Terima kasih kami ucapkan, doa dan dukungan Sahabat sangatlah berarti.
Belum ada Fundraiser
Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua19 Apr 2022
Pencairan Dana Rp 1.464.721
untuk nutrisi keseharian
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 30.000
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 20.000
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 30.987
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 50.300
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 10.000