Rian Ariona

Bagaimana rasanya jika harus wudhu dengan air yang keruh bahkan banyak jentik? Pasti sangat tak nyaman dan akan mendatangkan berbagai penyakit. Penyakit yang ada didalam tubuh atau bahkan penyakit kulit.
Wudhu dengan air kolam keruh dan banyak jentik tak hanya cerita karangan semata. Kejadian nyata dirasakan oleh Musholla Al-Hijrah yang berada di kampung Dasan Gunung, Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 
Warga sukadana hanya mengandalkan air kolam tersebut untuk wudhu dan beraktivitas. Namun jika sedang datang musim hujan, warga akan menadahkan air hujan tersebut dan disimpan untuk mensucikan diri. Jika musim kemarau tiba, warga akan gunakan air kolam keruh itu untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci piring, hingga berwudhu.
<figure><img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/DNlWQ1Spw9njeIEyOVtLnvk8XFSqZ-eedCg3rnY7PK0TiZ42XR7A447cIyXeUjTvvvYI72zo5fgL_FJGK6c_zkkjrVR8J1JgoCXfpssBDK2Y8QMcvRiavO-1HzMDvV8IsQexCnro3JBtNR_h9pew9-c" width="245" height="271" data-image="0f68wihac8gb"></figure>
Namun, kelangkaan air bersih dan jernih membuat warga mau tak mau memakai air tersebut untuk berwudhu. Bahkan, anak anak TPQ pengajian sore dan malam pun terpaksa menggunakan air keruh tersebut untuk menyucikan diri. Banyak dari, anak-anak TPQ dan jamaah Al-Hijrah mulai merasakan dampak dari penggunaan air keruh dan kotor tersebut. 
Ustadz Adi mengatakan, "Kami terpaksa menggunakan air kolam yang keruh ini karena tak ada lagi air yang cukup untuk berwudhu kecuali air dari kolam-kolam ini. Bisa dikatakan, airnya jauh dari kata layak karena kolam ini juga tempat mandi ternak seperti bebek, ayam, dan tempat minum sapi. Nah di kolam yang sama terpaksa digunakan anak-anak berwudhu juga." ucap pak Adi selaku Ustadz di TPQ tersebut.
<figure><img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/CZIdhB34Q_CuLqc-w6UgX_OUcq0Wfz1F-ZkCFqdLzIS3n5kkw1oBgkOl3EIlpOT4A29fDo2uVCipVE7Ai6c_JJWuC-fjBWK8knc6acH24eOfto_u9fLEG6BMm8GM-SWrlHMJCu1zxMvHZTKjAmbfnCg" width="294" height="275" data-image="59hxpynnsgg4"></figure>
Anak-anak TPQ dan jamaah Al-Hijrah mulai merasakan dampak dari penggunaan air keruh dan kotor tersebut. Mereka mengalami penyakit kulit seperti gatal-gatal dan korengan. Hal ini tentu saja menjadi persoalan baru untuk warga. Namun, ibarat buah simalakama, tak dipakai tak ada air, dipakai menyebabkan penyakit.
<figure><img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/LPwfeQWloO2DjYi9yJwY4yIv1WSvyHBak_8CvYsCAA0sapgvvCuKfRs-B97jmghTuz5lbYxC2LqkKXLrY9bHO2PGhlfGRqM5Q6MCnfYXLecc6eCsZjDjUtSII9k8vxNAjumdLyO8bdN-77oolFmIIhc" width="270" height="361" data-image="f6rreci1gowl"></figure>


Keadaan tersebut cukup menyayat hati siapapun karena saat hendak beribadah, tak ada tempat untuk mereka untuk bersuci ataupun berwudhu. Terlebih harus melihat para warga bahkan anak-anak TPQ berwudhu dengan air keruh itu. Kondisi air yang kotor pastinya memicu berkembangnya penyakit. 
#SahabatBeramalSholeh, saatnya kita ambil untuk bantu warga sukadanu untuk beribadah dengan ikut patungan menghadirkan kebutuhan semen untuk bantu pembangunan tempat wudhu. Sama-sama kita jemput pahala besar yang menanti kita. Kamu bisa ikut patungan beliin kebutuhan meterial seperti semen, batu-bata, pasir dan kebutuhan lain untuk menunjang pembangunan tempat wudhu, melalui cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan “NOMINAL DONASI”
3. Pilih metode pembayaran melalui “GOPAY/SHOPEEPAY/MANDIRI/BCA/BNI/BRI/VIRTUAL ACCOUNT”
4. Lalu Transfer ke Nomer Rekening yang tertera
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR. Ath-Thabrani)

kak, tolong. Air untuk wudhunya ada hewan-hewan kecil.

Terpaksa Wudhu Pakai Air Kolam Keruh Banyak Jentik

Bagaimana rasanya jika harus wudhu dengan air yang keruh bahkan banyak jentik? Pasti sangat tak nyaman dan akan mendatangkan berbagai penyakit. Penyakit yang ada didalam tubuh atau bahkan penyakit kulit.
Wudhu dengan air kolam keruh dan banyak jentik tak hanya cerita karangan semata. Kejadian nyata dirasakan oleh Musholla Al-Hijrah yang berada di kampung Dasan Gunung, Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 
Warga sukadana hanya mengandalkan air kolam tersebut untuk wudhu dan beraktivitas. Namun jika sedang datang musim hujan, warga akan menadahkan air hujan tersebut dan disimpan untuk mensucikan diri. Jika musim kemarau tiba, warga akan gunakan air kolam keruh itu untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci piring, hingga berwudhu.

Namun, kelangkaan air bersih dan jernih membuat warga mau tak mau memakai air tersebut untuk berwudhu. Bahkan, anak anak TPQ pengajian sore dan malam pun terpaksa menggunakan air keruh tersebut untuk menyucikan diri. Banyak dari, anak-anak TPQ dan jamaah Al-Hijrah mulai merasakan dampak dari penggunaan air keruh dan kotor tersebut. 
Ustadz Adi mengatakan, "Kami terpaksa menggunakan air kolam yang keruh ini karena tak ada lagi air yang cukup untuk berwudhu kecuali air dari kolam-kolam ini. Bisa dikatakan, airnya jauh dari kata layak karena kolam ini juga tempat mandi ternak seperti bebek, ayam, dan tempat minum sapi. Nah di kolam yang sama terpaksa digunakan anak-anak berwudhu juga." ucap pak Adi selaku Ustadz di TPQ tersebut.

Anak-anak TPQ dan jamaah Al-Hijrah mulai merasakan dampak dari penggunaan air keruh dan kotor tersebut. Mereka mengalami penyakit kulit seperti gatal-gatal dan korengan. Hal ini tentu saja menjadi persoalan baru untuk warga. Namun, ibarat buah simalakama, tak dipakai tak ada air, dipakai menyebabkan penyakit.



Keadaan tersebut cukup menyayat hati siapapun karena saat hendak beribadah, tak ada tempat untuk mereka untuk bersuci ataupun berwudhu. Terlebih harus melihat para warga bahkan anak-anak TPQ berwudhu dengan air keruh itu. Kondisi air yang kotor pastinya memicu berkembangnya penyakit. 
#SahabatBeramalSholeh, saatnya kita ambil untuk bantu warga sukadanu untuk beribadah dengan ikut patungan menghadirkan kebutuhan semen untuk bantu pembangunan tempat wudhu. Sama-sama kita jemput pahala besar yang menanti kita. Kamu bisa ikut patungan beliin  kebutuhan meterial seperti semen, batu-bata, pasir dan kebutuhan lain untuk menunjang pembangunan tempat wudhu, melalui cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan “NOMINAL DONASI”
3. Pilih metode pembayaran melalui “GOPAY/SHOPEEPAY/MANDIRI/BCA/BNI/BRI/VIRTUAL ACCOUNT”
4. Lalu Transfer ke Nomer Rekening yang tertera
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR. Ath-Thabrani)

Asar Humanity adalah sebuah lembaga kemanusiaan yang berdiri pada 1 November 2018, lembaga ini hadir sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap masyarakat.

ASAR Humanity bergerak dibidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan dengan visi menjadi Lembaga Kemanusiaan Global yang menggerakan kepedulian Civil Society Dunia untuk terciptanya masyarakat yang Adil dan Sentosa.

Terpaksa Wudhu Pakai Air Kolam Keruh Banyak Jentik

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur