Zinedine Zidane

Sobat, meskipun hanya beratap dan beralaskan terpal. Puluhan santri di Bali ini tetap semangat belajar dan mengaji Al-Qur’an.&nbsp;Mereka sangat serius menuntut ilmu agama. Bagi para santri, bisa mengaji adalah bekal hidup yang tak ternilai harganya. Para orang tua pun sepakat untuk patungan. Mereka membeli lahan untuk digunakan masjid dan TPQ. Hal tersebut tentu berat, karena rata-rata pekerjaan masyarakat adalah&nbsp;buruh kebun dan nelayan yang penghasilannya tidak menentu Melihat hal tersebut kami akan mencairkan dana untuk membelikan bahan-bahan renovasi. Agar bisa pelan-pelan membangun tempat ngaji yang layak bagi para santri dan jamaah di desa pemuteran.

Pencairan Dana Rp 2.821.313

Meskipun hanya beratap dan beralaskan terpal. Puluhan santri di Bali ini tetap semangat belajar dan mengaji Al-Qur’an. Mereka sangat serius menuntut ilmu agama. Bagi para santri, bisa mengaji adalah bekal hidup yang tak ternilai harganya.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/vJen7tSMjVgL9Qt5MrEAeTZyUgXXFz7hzNVOzpgE.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Sudah 10 tahun lebih, mereka mendambakan punya tempat mengaji yang layak. Selama ini, anak-anak belajar di emperan-emperan rumah warga. Mereka sering berpindah, bergantung tempat mana yang bisa digunakan.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/UjFVtGBgAgBahYL3BLtBZYKaJIi0qqZSpUg72W0T.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Akibat tidak punya tempat tetap. Para santri kebingungan ketika berangkat mengaji. Terkadang, mereka terpaksa harus kecewa lantaran tempat belajar Al-Qur’an tidak bisa digunakan karena pemilik sedang ada kegiatan.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/q6tAc7lp0SEedYPy553uWNilKB4Shul0EfaLJWbF.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Melihat semangat belajar santri pelosok Bali ini tinggi. Para orang tua pun sepakat untuk patungan. Mereka membeli lahan untuk digunakan masjid dan TPQ. Hal tersebut tentu berat, karena rata-rata pekerjaan masyarakat adalah buruh kebun dan nelayan yang penghasilannya tidak menentu. “Iya pak, kami sudah 10 tahun berjuang untuk membuat tempat ibadah dan tempat belajar Al-Qur’an yang layak. Tapi apa daya, kami ini hanya buruh tani dan nelayan. Untuk bertahan saja, kami harus bekerja keras. Jadinya, selama 10 tahun ini. Anak-anak mengaji dan kami beribadah pakai terpal saja” terang Ustadz Pengajar Al-Qur’an para santri.Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga” (HR. Ibnu Majah no. 738)

Mari kesempatan yang mulia ini, agar mereka mempunyai tempat ibadah yang layak.

Patungan Bangun Tempat Ngaji di Pelosok Desa Pemuteran Buleleng

Meskipun hanya beratap dan beralaskan terpal. Puluhan santri di Bali ini tetap semangat belajar dan mengaji Al-Qur’an. Mereka sangat serius menuntut ilmu agama. Bagi para santri, bisa mengaji adalah bekal hidup yang tak ternilai harganya.Sudah 10 tahun lebih, mereka mendambakan punya tempat mengaji yang layak. Selama ini, anak-anak belajar di emperan-emperan rumah warga. Mereka sering berpindah, bergantung tempat mana yang bisa digunakan.Akibat tidak punya tempat tetap. Para santri kebingungan ketika berangkat mengaji. Terkadang, mereka terpaksa harus kecewa lantaran tempat belajar Al-Qur’an tidak bisa digunakan karena pemilik sedang ada kegiatan.Melihat semangat belajar santri pelosok Bali ini tinggi. Para orang tua pun sepakat untuk patungan. Mereka membeli lahan untuk digunakan masjid dan TPQ. Hal tersebut tentu berat, karena rata-rata pekerjaan masyarakat adalah buruh kebun dan nelayan yang penghasilannya tidak menentu.“Iya pak, kami sudah 10 tahun berjuang untuk membuat tempat ibadah dan tempat belajar Al-Qur’an yang layak. Tapi apa daya, kami ini hanya buruh tani dan nelayan. Untuk bertahan saja, kami harus bekerja keras. Jadinya, selama 10 tahun ini. Anak-anak mengaji dan kami beribadah pakai terpal saja” terang Ustadz Pengajar Al-Qur’an para santri.Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga” (HR. Ibnu Majah no. 738)

DSM (Dompet Sosial Madani) adalah lembaga sosial yang mengelola dana kemanusiaan, CSR, sedekah, dan zakat. Dana disalurkan kepada masyarakat kurang mampu dalam bentuk program kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, peduli lingkungan, dan peduli bencana.

Patungan Bangun Tempat Ngaji di Pelosok Desa Pemuteran Buleleng

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur