Pemkab Sleman telah menetapkan status darurat siaga III setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Merapi sejak Oktober-November 2020. Hingga Minggu (8/11) sedikitnya 928 warga di radius 5 kilometer dari puncak Merapi terpaksa mengungsi. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/gJ4hRGDWuvbetvBhxY8q1BYkiK21HFyuuQRNmKqr.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
928 pengungsi ini rata-rata adalah lansia dan balita yang merupakan kelompok rentan dari wilayah-wilayah dengan resiko&nbsp;ancaman tertinggi apabila terjadi erupsi Gunung Merapi terjadi. Mereka yang tersebar di Wilayah Sleman DIY, serta&nbsp;Magelang, Klaten, dan Boyolali Jawa Tengah.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/yB0O6QjWZlmCpUhKNcwcWRr0PvRuI8YooTyOKrOG.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Di Sleman, sejak Sabtu (6/11) sore ada 185 Pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor sudah mulai menempati barak pengungsian di Desa Glagaharjo, mereka adalah kelompok rentan yang sebagian besarnya merupakan lansia dan balita. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/eXuEvvPIgtSgAcowpt8C83fK8IalphP9ObFqEsJB.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Di lokasi ini, para lansia dan balita disedikan tempat dengan sekat-sekat kayu triplek berukuran 2x2 meter untuk tempat tinggal hingga kondisi Merapi dinyatakan normal kembali. 
Ketika siang hari para lansia diajak mengikuti senam dan trauma healing agar tetap bahagia, sementara anak-anak bermain di lapangan untuk mengisi hari-hari mereka. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/bbFiBILLhL4bZ2pqI25KK0x91JfSljMImZzZ6oTx.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Di wilayah Daerah Istimewa&nbsp;Yogyakarta, baru Dusun Kalitengah Lor yang sudah dilakukan evakuasi untuk lansia dan anak-anak, “Dalam waktu dekat jika kondisi Merapi tidak lekas membaik Dusun Kalitengah Kidul juga akan dilakukan evakuasi serupa,” ungkap Tri Wiyono, Kepala Desa Glagaharjo. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/qcGeHZvcDHVmNZOcBO4LUFWOXr3YKaPYC29WuRnx.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Untuk orang-orang dewasa, untuk saat ini masih menempati rumah-rumah mereka masing-masing guna menjaga harta benda, serta mencari rumput untuk pakan ternak-ternak mereka. 
Saat ini untuk orang dewasa di sekitar lereng Merapi sudah dilatih untuk kondisi darurat, seperti siap tanggap ketika terdengar suara sirine darurat, mengetahui jalur dan tempat evakuasi yang aman. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/9eaTVyuFvC67re224UWowQc6stVAMsPnn03XWk9i.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
“Hal ini karena berkaca dari letusan besar Gunung Merapi 2010 silam, di mana korban jiwa mencapai ratusan karena tidak ada persiapan dan minimnya pengetahuan kebencanaan dari masyarakat sekitar lereng Merapi,” tambah Tri Wiyono. 
Saat ini para pengungsi masih membutuhkan uluran kepedulian sahabat semua, bantuan logistik berupa bahan makanan pokok, alat kebersihan diri, masker, obat-obatan, multivitamin, serta selimut dan alas masih sangat dibutuhkan. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/dEgRVMJlf8SW13ehlL4xf0Yyp5aAQp9itfFQdCqa.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>

Mari bersama turut ringankan kebutuhan hidup saudara kita yang harus mengungsi akibat kondisi vulkanik Gunung Api Merapi.

Tanggap Darurat Siaga Merapi, Bantu Ribuan Warga yang Terpaksa Mengungsi

Pemkab Sleman telah menetapkan status darurat siaga III setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Merapi sejak Oktober-November 2020. Hingga Minggu (8/11) sedikitnya 928 warga di radius 5 kilometer dari puncak Merapi terpaksa mengungsi. 

928 pengungsi ini rata-rata adalah lansia dan balita yang merupakan kelompok rentan dari wilayah-wilayah dengan resiko&nbsp;ancaman tertinggi apabila terjadi erupsi Gunung Merapi terjadi. Mereka yang tersebar di Wilayah Sleman DIY, serta&nbsp;Magelang, Klaten, dan Boyolali Jawa Tengah.

Di Sleman, sejak Sabtu (6/11) sore ada 185 Pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor sudah mulai menempati barak pengungsian di Desa Glagaharjo, mereka adalah kelompok rentan yang sebagian besarnya merupakan lansia dan balita. 

Di lokasi ini, para lansia dan balita disedikan tempat dengan sekat-sekat kayu triplek berukuran 2x2 meter untuk tempat tinggal hingga kondisi Merapi dinyatakan normal kembali. 
Ketika siang hari para lansia diajak mengikuti senam dan trauma healing agar tetap bahagia, sementara anak-anak bermain di lapangan untuk mengisi hari-hari mereka. 

Di wilayah Daerah Istimewa&nbsp;Yogyakarta, baru Dusun Kalitengah Lor yang sudah dilakukan evakuasi untuk lansia dan anak-anak, “Dalam waktu dekat jika kondisi Merapi tidak lekas membaik Dusun Kalitengah Kidul juga akan dilakukan evakuasi serupa,” ungkap Tri Wiyono, Kepala Desa Glagaharjo. 

Untuk orang-orang dewasa, untuk saat ini masih menempati rumah-rumah mereka masing-masing guna menjaga harta benda, serta mencari rumput untuk pakan ternak-ternak mereka. 
Saat ini untuk orang dewasa di sekitar lereng Merapi sudah dilatih untuk kondisi darurat, seperti siap tanggap ketika terdengar suara sirine darurat, mengetahui jalur dan tempat evakuasi yang aman. 

“Hal ini karena berkaca dari letusan besar Gunung Merapi 2010 silam, di mana korban jiwa mencapai ratusan karena tidak ada persiapan dan minimnya pengetahuan kebencanaan dari masyarakat sekitar lereng Merapi,” tambah Tri Wiyono.
Saat ini para pengungsi masih membutuhkan uluran kepedulian sahabat semua, bantuan logistik berupa bahan makanan pokok, alat kebersihan diri, masker, obat-obatan, multivitamin, serta selimut dan alas masih sangat dibutuhkan.



Yayasan dengan visi memberdayakan potensi pemuda muslim Indonesia untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan masyarakat menuju Indonesia yang adil, sejahtera, madani & berdikari.

Tanggap Darurat Siaga Merapi, Bantu Ribuan Warga yang Terpaksa Mengungsi

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur