Bagaimana ya rasanya jika harus berjalan dulu sejauh 50 m setiap ingin berwudhu?

Fakta inilah yang harus dialami oleh para santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) Darussalam, yang berada di Desa Pematang Jaya, Rengat Barat, Riau.

Kondisi geografis desa yang berada di dataran tinggi dengan struktur tanah bebatuan dan berwarna hitam, tentu menjadi halangan tersendiri. Maka tak heran jika di lokasi ini memang rawan kekeringan, karena sulit untuk menyerap air.

Sementara MDTA Darussalam hingga saat ini belum memiliki sumur yang layak, selama ini mereka hanya memanfaatkan air kubangan yang ada di lereng bukit sebagai sumber air, nantinya dari sana air akan dialirkan melalui pipa-pipa untuk berwudhu.

Tak jarang air ini pun mampet, hingga para santri harus turun langsung ke bawah untuk berwudhu. Pihak pengurus kerap kali ingin menghadirkan sumur, tetapi karena keterbatasan biaya, sumur untuk MDTA ini pun belum terwujud.

Mayoritas santri yang menuntut ilmu di sini berasal dari keluarga yang kondisi ekonominya menengah ke bawah dan mereka hanya dipungut biaya sebesar Rp. 500.000 per semester (6 bulan). Dengan kondisi yang seadanya, para pengurus pun hanya bisa berharap ada bantuan untuk membangun sumber air layak bagi para santrinya.

Insya Allah, tim Global Wakaf Riau akan membangun sumur wakaf beserta fasilitas MCK untuk MDTA Darussalam. Sumur yang akan dibangun menggunakan mesin pompa air serta fasilitas MCK yang dibangun akan memiliki 2 pintu.

Sumur Wakaf ini insyaa Allah akan bermanfaat untuk sekitar 70 santri di MDTA Darussalam. Sumur ini rencananya akan dimanfaatkan untuk berwudhu dan lainnya oleh para santri MDTA Darussalam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda: "Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala." (HR. Muslim)