Sahabat Uhud

Putri

Winda Rianti

Bismillah hari Senin, 23 Oktober 2023, pukul 06.00 WIB, Tim berangkat ke daerah Daru Tangerang, lebih tepatnya di Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten. Tim IBBQ kali ini ada terdiri dari Faisal, Gilang, dan dua master trainer yaitu Ustaz Abdullah Ramli dan juga Ustaz Boni Shalehuddin.
Alhamdulillah setelah perjalanan panjang, tim tiba di rumah Ibu Effi mitra Daru. Setelah tiba Tim langsung mendatangi kelas masing-masing, untuk setting ruangan. Sambil setting ruangan para peserta mulai berdatangan ke rumah Pak RT, karena kelas yang Faisal dampingi tempatnya di Rumah Pak RT dan Ustaz yang mengisi disini Ustaz Ramli.
Pukul 9:30 WIB, Tim mulai pelatihan Indonesia Bisa Baca Quran. Disini mulai terlihat saat kelas berlangsung, ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias sampai dengan Dzuhur dan dilanjutkan dengan Isoma. Pukul 13.00 WIB, tim mulai kembali sampai dengan selesai. Di Daru ini memang belum ada pengajian khusus belajar Al-Quran untuk kalangan lansia, sehingga mereka sangat butuh pembelajaran ini bahkan ada juga salah satu peserta saat ditanya terakhir ngaji itu saat kelas 2 SD dan dari situ tidak pernah mengaji lagi.
Adanya program ini sangat membantu ibu-ibu bahkan pengen diadakan terus-menerus dan jumlah peserta di kelas yang saya dampingi ada 18 orang, hampir rata-rata belum bisa membaca Al-Quran. Namun, alhamdulillah setelah belajar perlahan mulai bisa meski ada beberapa yang masih terbata-bata dan butuh bimbingan. Alhamdulilah kelas hari ini selesai dan tim pun melanjutkan pulang menuju kantor di Bogor.
Jazakumullahu khairan katsiran kepada para donatur yang sudah mendukung program IBBQ. Semoga aliran pahala selalu mengalir tanpa henti dari setiap kebaikan yang dilakukan para penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Pencairan Dana Rp 703.471

Bismillah hari Senin, 23 Oktober 2023, pukul 06.00 WIB, Tim berangkat ke daerah Daru Tangerang, lebih tepatnya di Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten. Tim IBBQ kali ini ada terdiri dari Faisal, Gilang, dan dua master trainer yaitu Ustaz Abdullah Ramli dan juga Ustaz Boni Shalehuddin. 
Alhamdulillah setelah perjalanan panjang, tim tiba di rumah Ibu Effi mitra Daru. Setelah tiba Tim langsung mendatangi kelas masing-masing, untuk setting ruangan. Sambil setting ruangan para peserta mulai berdatangan ke rumah Pak RT, karena kelas yang Faisal dampingi tempatnya di Rumah Pak RT dan Ustaz yang mengisi disini Ustaz Ramli. 
Pukul 9:30 WIB, Tim mulai pelatihan Indonesia Bisa Baca Quran. Disini mulai terlihat saat kelas berlangsung, ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias sampai dengan Dzuhur dan dilanjutkan dengan Isoma. Pukul 13.00 WIB, tim mulai kembali sampai dengan selesai. Di Daru ini memang belum ada pengajian khusus belajar Al-Quran untuk kalangan lansia, sehingga mereka sangat butuh pembelajaran ini bahkan ada juga salah satu peserta saat ditanya terakhir ngaji itu saat kelas 2 SD dan dari situ tidak pernah mengaji lagi. 
Adanya program ini sangat membantu ibu-ibu bahkan pengen diadakan terus-menerus dan jumlah peserta di kelas yang saya dampingi ada 18 orang, hampir rata-rata belum bisa membaca Al-Quran. Namun, alhamdulillah setelah belajar perlahan mulai bisa meski ada beberapa yang masih terbata-bata dan butuh bimbingan. Alhamdulilah kelas hari ini selesai dan tim pun melanjutkan pulang menuju kantor di Bogor.
Jazakumullahu khairan katsiran kepada para donatur yang sudah mendukung program IBBQ. Semoga aliran pahala selalu mengalir tanpa henti dari setiap kebaikan yang dilakukan para penerima manfaat di seluruh Indonesia.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/pvBBrtixDxgiwWmqAhsqMv5bchehRh43RP3J8c7t.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="pvBBrtixDxgiwWmqAhsqMv5bchehRh43RP3J8c7t.jpg"></figure>

Training Indonesia Bisa Baca Quran di Daru - Tangerang

Alhamdulillah pada 14 Juli 2023, Tim IBBQ kembali melakukan perjalanan untuk melaksanakan program Indonesia Bisa Baca Quran di Bengkulu, dengan lokasi tujuan Lebong Tandai dan Kota Bengkulu. 05.30 WIB. Kantor Cinta Quran adalah titik kumpul keberangkatan Tim, dan pukul 07.15 Tim sudah sampai di Bandara Halim, kemudian melakukan check in, boarding dan pukul 08.45 Tim terbang menuju Bandara Fatmawati Soekarno, sampai disana pukul 10.15 WIB. Tujuan utama Tim di hari pertama adalah ke tempat penginapan di rumah warga, yaitu di daerah Napak Putih Bengkulu Utara dengan waktu 5 jam, alhamdulillah perjalanan cukup lancar.








Di hari kedua, sabtu 15 Juli 2023, Tim melanjutkan perjalan menuju Desa Lebong Tandai, yaitu tempat dimana Tim akan melangsungkan program IBBQ sebanyak 4 kelas, dalam waktu 2 hari. Perjalanan Tim kesana cukup sulit, karena terbatasnya alat transportasi. Saat itu Tim hanya bisa menggunakan molek atau motor lori listrik, sejenis kereta mini peninggalan zaman Belanda dan ini satu-satunya alat transportasi yang bisa Tim gunakan untuk sampai ke tujuan. Yang menantang dari perjalanan ini adalah, Tim membutuhkan waktu 5-6 jam untuk sampai tujuan dan Tim berangkat pukul 09.45 WIB menuju tempat molek baru pukul 11.30 WIB, Tim berangkat ke tujuan, kemudian di perjalanan Tim harus melewati hutan belantara, perkebunan sawit juga sungai yang mana rel untuk jalur kereta ini sudah usang atau rusak jadi kendaraan yang membawa Tim harus berhati-hati, karena itu kecepatannya pun hanya kurang lebih 10 KM/jam dan itu pun harus berhenti ketika ada rel yang sudah cukup parah tidak bisa menampung beban yang sangat berat. Disaat melewati beberapa rel seperti ini semua penumpang harus turun dari kereta untuk keamanan bersama.

Setelah perjalanan kurang lebih 5 jam lamanya, Tim harus berhenti untuk berjalan kaki menuju lokasi selama kurang lebih 2 jam, karena terhambat oleh longsor yang menyebabkan rel tidak terlihat, perjalanan pun cukup menantang karena Tim berjalan harus melewati jembatan yang sudah usang, kemudian beberapa lorong/goa yang cukup gelap, ditambah tim berjalan di malam hari.

Alhamdulillah pukul 07.30 WIB Tim sampai di tujuan, yaitu Desa Lebong Tandai, semua penduduk desa tersebut berprofesi sebagai penambang emas, tidak ada yang bertani atau berkebun satupun. Menurut info desa ini dulunya merupakan desa yang sangat maju karena hasil emas nya, sehingga disebut batavia kecil, karena saat itu bisa dibangun rel kereta, dan bangunan-bangunan megah seperti rumah sakit, gedung olahraga, bar, helipad dan yang lainnya, namun sekarang desa ini merupakan desa yang tertinggal.

Selain itu info yang Tim dapatkan bahwa hanya 20% kurang lebih warganya yang bisa baca Al Quran. Hanya ada 2 pendidikan di desa ini yaitu PAUD dan Sekolah Dasar (SD) dengan 5 guru, dan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya haruslah pindah ke daerah lain yang mana jaraknya 5-6 jam perjalanan, jika menggunakan molek. Hari kedua Tim akhiri dengan mendapatkan info diatas dari warga Lebong Tandai, untuk penginapan Tim tidur di masjid Lebong Tandai, juga hanya satu-satunya masjid yang ada di desa ini.

Ahad 16 Juli 2023 merupakan hari pertama Tim melaksanakan program Indonesia Bisa Baca Quran di Desa Lebong Tandai dengan jumlah 2 kelas, untuk ruangan training memakai masjid dengan peserta perempuan dan juga aula balai desa dengan peserta laki-laki. Untuk peserta laki-laki jumlahnya ada 23 orang dengan kriteria 18 orang tidak bisa baca sama sekali, 3 orang tertukar huruf, dan 2 orang terbata bata dengan usia 18-60 kurang lebih.

Kemudian untuk kelas dengan peserta perempuan jumlahnya tidak Tim duga mencapai 36 orang, meskipun sudah coba Tim minta untuk pulang sebagian dan hadir untuk kelas esok hari, tapi peserta tetap ingin ikut di hari pertama, dengan kriteria B (terbata-bata)= 14 orang, kriteria D (belum tau huruf)= 22 orang. Peserta laki-laki dengan trainer ustaz Abu Syakir alhamdulillah peserta sangat antusias mengikuti training sampai akhir, meskipun ada yang bolos 3 orang tanpa kasih alasan, namun ke-3 nya peserta yang masih muda dibawah 20 tahun.

Setelah training kurang lebih 6 jam, alhamdulillah setiap peserta memiliki progresnya masing-masing dengan kriteria akhir C (tau huruf, belum bisa baca sambung)= 8 orang, B (terbata-bata)= 7 orang, dan A (lancar baca)= 3 orang. Peserta perempuan dengan trainer Ustaz Fikri kriteria akhir adalah C= 14 orang B= 6 orang A= 12 dan 4 orang tidak assessment akhir karena tidak ada di tempat. Untuk hari pertama, alhamdulillah training berjalan lancar dan diakhiri dengan pembagian Al Quran berjumlah 50.

Untuk hari yang ke-2 yaitu hari senin, yang Tim pikir akan seramai hari pertama, ternyata sebaliknya, karena hanya ada 10 peserta yang hadir yang berarti hanya bisa 1 kelas saja, dan itu pun masih kurang untuk satu kelas yang minimal 20 orang seharusnya, untuk hari ke-2 ini satu kelas di isi oleh 2 Master Trainer Cinta Qur'an dengan dua sesi, yaitu sebelum dzuhur dan sesudah dzuhur.

Dalam evaluasi Tim IBBQ, Tim bertanya kepada ustaz yang mengurus kepesertaan, memang untuk penduduk Lebong Tandai ini dalam keagamaan masih kurang, dan masih proses pengenalan ibadah sehari-hari seperti salat dan yang lainnya. Karena adanya mereka di Lebong Tandai semata-mata untuk bekerja, yaitu menambang emas setiap harinya. Dan kalau saja Tim IBBQ datangnya di tahun 2021, maka masih bisa melihat warga minum arak terang-terangan, bukan lagi dengan botol, tapi jerigen, termasuk judi dan lain lain ungkap satu-satunya ustaz yang ada di Lebong Tandai.

Setelah selesai kelas untuk hari yang ke-2 di Lebong Tandai, Tim manfaatkan untuk banyak melihat keseharian warga, dan malamnya diteruskan istirahat dan paginya Tim kembali berjalan menelusuri sejarah yang ada di Lebong Tandai. Pukul 14.30 WIB Tim pun berpamitan kepada warga Lebong Tandai untuk kembali melanjutkan kelas IBBQ berikutnya yang akan dilaksanakan di Bengkulu kota, dan tentu alat transportasi yang Tim gunakan adalah molek, yang mana memerlukan waktu 5 jam kurang lebih untuk sampai ke tujuan, sebelum menuju Bengkulu kota. Pukul 20.00 WIB sampai di pemberhentian molek, dan melanjutkan perjalanan menuju kota dengan mobil dan alhamdulillah Tim sampai ke penginapan pada pukul 01.30 WIB (malam).

Karena sudah sangat mengantuk dan dalam beberapa jam lagi akan kembali melaksanakan program IBBQ di SMKN 1 Bengkulu, Tim pun putuskan untuk langsung tidur. Pukul 08.00 WIB Tim berangkat menuju 2 kelas terakhir program IBBQ yang dilaksanakan di SMKN 1 Bengkulu, dengan peserta murid sekolah tersebut. Sebelum memulai kelas ada pembukaan terlebih dahulu selama 15 menit dari kepala sekolah.

Kelas pertama peserta laki -laki dengan jumlah 9 peserta kriteria C= 7 orang dan B= 2 orang, dari hasil assessment awal ini peserta memang dominan belum bisa baca Quran, sehingga sesuailah target yang diinginkan dalam program ini. Kemudian untuk kelas kedua peserta perempuan dengan jumlah 16 peserta kriteria D= 2 orang, C= 7 orang dan B= 7 orang. Alhamdulillah program IBBQ telah terlaksana di Bengkulu sebanyak 5 kelas, dan di hari Kamis Tim kembali ke Bogor, dengan penerbangan pesawat pukul 12.40 WIB.

Jazakumullahu khairan katsiran kepada para donatur yang sudah mendukung program IBBQ. Semoga aliran pahala selalu mengalir tanpa henti dari setiap kebaikan yang dilakukan para penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Pencairan Dana Rp 1.000.000

Alhamdulillah pada 14 Juli 2023, Tim IBBQ kembali melakukan perjalanan untuk melaksanakan program Indonesia Bisa Baca Quran di Bengkulu, dengan lokasi tujuan Lebong Tandai dan Kota Bengkulu. 05.30 WIB. Kantor Cinta Quran adalah titik kumpul keberangkatan Tim, dan pukul 07.15 Tim sudah sampai di Bandara Halim, kemudian melakukan check in, boarding dan pukul 08.45 Tim terbang menuju Bandara Fatmawati Soekarno, sampai disana pukul 10.15 WIB. Tujuan utama Tim di hari pertama adalah ke tempat penginapan di rumah warga, yaitu di daerah Napak Putih Bengkulu Utara dengan waktu 5 jam, alhamdulillah perjalanan cukup lancar.

<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; margin: 1rem auto; display: block; max-width: 100%; text-align: center; color: rgb(75, 85, 99); font-family: Inter, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, BlinkMacSystemFont, " segoe="" ui",="" roboto,="" "helvetica="" neue",="" arial,="" "noto="" sans",="" sans-serif,="" "apple="" color="" emoji",="" "segoe="" ui="" symbol",="" emoji";="" font-size:="" 16px;="" font-style:="" normal;="" font-variant-ligatures:="" font-variant-caps:="" font-weight:="" 400;="" letter-spacing:="" orphans:="" 2;="" text-indent:="" 0px;="" text-transform:="" none;="" widows:="" word-spacing:="" -webkit-text-stroke-width:="" white-space:="" background-color:="" rgb(255,="" 255,="" 255);="" text-decoration-thickness:="" initial;="" text-decoration-style:="" text-decoration-color:="" initial;"=""><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/ugXgfbmNE2hcsRfRlyziGUEWhEWdAW2knDEmlMT8.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="ugXgfbmNE2hcsRfRlyziGUEWhEWdAW2knDEmlMT8.jpg" style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; display: inline-block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: auto;"></figure>

<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; margin: 1rem auto; display: block; max-width: 100%; text-align: center; color: rgb(75, 85, 99); font-family: Inter, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, BlinkMacSystemFont, " segoe="" ui",="" roboto,="" "helvetica="" neue",="" arial,="" "noto="" sans",="" sans-serif,="" "apple="" color="" emoji",="" "segoe="" ui="" symbol",="" emoji";="" font-size:="" 16px;="" font-style:="" normal;="" font-variant-ligatures:="" font-variant-caps:="" font-weight:="" 400;="" letter-spacing:="" orphans:="" 2;="" text-indent:="" 0px;="" text-transform:="" none;="" widows:="" word-spacing:="" -webkit-text-stroke-width:="" white-space:="" background-color:="" rgb(255,="" 255,="" 255);="" text-decoration-thickness:="" initial;="" text-decoration-style:="" text-decoration-color:="" initial;"=""><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/Iz5tHc1j4VebrkL9zqPyOqEDcvZzLhqN8EfSidEk.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="Iz5tHc1j4VebrkL9zqPyOqEDcvZzLhqN8EfSidEk.jpg" style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; display: inline-block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: auto;"></figure>

<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; margin: 1rem auto; display: block; max-width: 100%; text-align: center; color: rgb(75, 85, 99); font-family: Inter, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, BlinkMacSystemFont, " segoe="" ui",="" roboto,="" "helvetica="" neue",="" arial,="" "noto="" sans",="" sans-serif,="" "apple="" color="" emoji",="" "segoe="" ui="" symbol",="" emoji";="" font-size:="" 16px;="" font-style:="" normal;="" font-variant-ligatures:="" font-variant-caps:="" font-weight:="" 400;="" letter-spacing:="" orphans:="" 2;="" text-indent:="" 0px;="" text-transform:="" none;="" widows:="" word-spacing:="" -webkit-text-stroke-width:="" white-space:="" background-color:="" rgb(255,="" 255,="" 255);="" text-decoration-thickness:="" initial;="" text-decoration-style:="" text-decoration-color:="" initial;"=""><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/lMmCQZKpsq0jZys9CO1FI1OAjzaaRxfxoEM00MSf.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="lMmCQZKpsq0jZys9CO1FI1OAjzaaRxfxoEM00MSf.jpg" style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; display: inline-block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: auto;"></figure>

Di hari kedua, sabtu 15 Juli 2023, Tim melanjutkan perjalan menuju Desa Lebong Tandai, yaitu tempat dimana Tim akan melangsungkan program IBBQ sebanyak 4 kelas, dalam waktu 2 hari. Perjalanan Tim kesana cukup sulit, karena terbatasnya alat transportasi. Saat itu Tim hanya bisa menggunakan molek atau motor lori listrik, sejenis kereta mini peninggalan zaman Belanda dan ini satu-satunya alat transportasi yang bisa Tim gunakan untuk sampai ke tujuan. Yang menantang dari perjalanan ini adalah, Tim membutuhkan waktu 5-6 jam untuk sampai tujuan dan Tim berangkat pukul 09.45 WIB menuju tempat molek baru pukul 11.30 WIB, Tim berangkat ke tujuan, kemudian di perjalanan Tim harus melewati hutan belantara, perkebunan sawit juga sungai yang mana rel untuk jalur kereta ini sudah usang atau rusak jadi kendaraan yang membawa Tim harus berhati-hati, karena itu kecepatannya pun hanya kurang lebih 10 KM/jam dan itu pun harus berhenti ketika ada rel yang sudah cukup parah tidak bisa menampung beban yang sangat berat. Disaat melewati beberapa rel seperti ini semua penumpang harus turun dari kereta untuk keamanan bersama.

Setelah perjalanan kurang lebih 5 jam lamanya, Tim harus berhenti untuk berjalan kaki menuju lokasi selama kurang lebih 2 jam, karena terhambat oleh longsor yang menyebabkan rel tidak terlihat, perjalanan pun cukup menantang karena Tim berjalan harus melewati jembatan yang sudah usang, kemudian beberapa lorong/goa yang cukup gelap, ditambah tim berjalan di malam hari.

Alhamdulillah pukul 07.30 WIB Tim sampai di tujuan, yaitu Desa Lebong Tandai, semua penduduk desa tersebut berprofesi sebagai penambang emas, tidak ada yang bertani atau berkebun satupun. Menurut info desa ini dulunya merupakan desa yang sangat maju karena hasil emas nya, sehingga disebut batavia kecil, karena saat itu bisa dibangun rel kereta, dan bangunan-bangunan megah seperti rumah sakit, gedung olahraga, bar, helipad dan yang lainnya, namun sekarang desa ini merupakan desa yang tertinggal.

Selain itu info yang Tim dapatkan bahwa hanya 20% kurang lebih warganya yang bisa baca Al Quran. Hanya ada 2 pendidikan di desa ini yaitu PAUD dan Sekolah Dasar (SD) dengan 5 guru, dan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya haruslah pindah ke daerah lain yang mana jaraknya 5-6 jam perjalanan, jika menggunakan molek. Hari kedua Tim akhiri dengan mendapatkan info diatas dari warga Lebong Tandai, untuk penginapan Tim tidur di masjid Lebong Tandai, juga hanya satu-satunya masjid yang ada di desa ini.

Ahad 16 Juli 2023 merupakan hari pertama Tim melaksanakan program Indonesia Bisa Baca Quran di Desa Lebong Tandai dengan jumlah 2 kelas, untuk ruangan training memakai masjid dengan peserta perempuan dan juga aula balai desa dengan peserta laki-laki. Untuk peserta laki-laki jumlahnya ada 23 orang dengan kriteria 18 orang tidak bisa baca sama sekali, 3 orang tertukar huruf, dan 2 orang terbata bata dengan usia 18-60 kurang lebih.

Kemudian untuk kelas dengan peserta perempuan jumlahnya tidak Tim duga mencapai 36 orang, meskipun sudah coba Tim minta untuk pulang sebagian dan hadir untuk kelas esok hari, tapi peserta tetap ingin ikut di hari pertama, dengan kriteria B (terbata-bata)= 14 orang, kriteria D (belum tau huruf)= 22 orang. Peserta laki-laki dengan trainer ustaz Abu Syakir alhamdulillah peserta sangat antusias mengikuti training sampai akhir, meskipun ada yang bolos 3 orang tanpa kasih alasan, namun ke-3 nya peserta yang masih muda dibawah 20 tahun.

Setelah training kurang lebih 6 jam, alhamdulillah setiap peserta memiliki progresnya masing-masing dengan kriteria akhir C (tau huruf, belum bisa baca sambung)= 8 orang, B (terbata-bata)= 7 orang, dan A (lancar baca)= 3 orang. Peserta perempuan dengan trainer Ustaz Fikri kriteria akhir adalah C= 14 orang B= 6 orang A= 12 dan 4 orang tidak assessment akhir karena tidak ada di tempat. Untuk hari pertama, alhamdulillah training berjalan lancar dan diakhiri dengan pembagian Al Quran berjumlah 50.

Untuk hari yang ke-2 yaitu hari senin, yang Tim pikir akan seramai hari pertama, ternyata sebaliknya, karena hanya ada 10 peserta yang hadir yang berarti hanya bisa 1 kelas saja, dan itu pun masih kurang untuk satu kelas yang minimal 20 orang seharusnya, untuk hari ke-2 ini satu kelas di isi oleh 2 Master Trainer Cinta Qur'an dengan dua sesi, yaitu sebelum dzuhur dan sesudah dzuhur.

Dalam evaluasi Tim IBBQ, Tim bertanya kepada ustaz yang mengurus kepesertaan, memang untuk penduduk Lebong Tandai ini dalam keagamaan masih kurang, dan masih proses pengenalan ibadah sehari-hari seperti salat dan yang lainnya. Karena adanya mereka di Lebong Tandai semata-mata untuk bekerja, yaitu menambang emas setiap harinya. Dan kalau saja Tim IBBQ datangnya di tahun 2021, maka masih bisa melihat warga minum arak terang-terangan, bukan lagi dengan botol, tapi jerigen, termasuk judi dan lain lain ungkap satu-satunya ustaz yang ada di Lebong Tandai.

Setelah selesai kelas untuk hari yang ke-2 di Lebong Tandai, Tim manfaatkan untuk banyak melihat keseharian warga, dan malamnya diteruskan istirahat dan paginya Tim kembali berjalan menelusuri sejarah yang ada di Lebong Tandai. Pukul 14.30 WIB Tim pun berpamitan kepada warga Lebong Tandai untuk kembali melanjutkan kelas IBBQ berikutnya yang akan dilaksanakan di Bengkulu kota, dan tentu alat transportasi yang Tim gunakan adalah molek, yang mana memerlukan waktu 5 jam kurang lebih untuk sampai ke tujuan, sebelum menuju Bengkulu kota. Pukul 20.00 WIB sampai di pemberhentian molek, dan melanjutkan perjalanan menuju kota dengan mobil dan alhamdulillah Tim sampai ke penginapan pada pukul 01.30 WIB (malam).

Karena sudah sangat mengantuk dan dalam beberapa jam lagi akan kembali melaksanakan program IBBQ di SMKN 1 Bengkulu, Tim pun putuskan untuk langsung tidur. Pukul 08.00 WIB Tim berangkat menuju 2 kelas terakhir program IBBQ yang dilaksanakan di SMKN 1 Bengkulu, dengan peserta murid sekolah tersebut. Sebelum memulai kelas ada pembukaan terlebih dahulu selama 15 menit dari kepala sekolah.

Kelas pertama peserta laki -laki dengan jumlah 9 peserta kriteria C= 7 orang dan B= 2 orang, dari hasil assessment awal ini peserta memang dominan belum bisa baca Quran, sehingga sesuailah target yang diinginkan dalam program ini. Kemudian untuk kelas kedua peserta perempuan dengan jumlah 16 peserta kriteria D= 2 orang, C= 7 orang dan B= 7 orang. Alhamdulillah program IBBQ telah terlaksana di Bengkulu sebanyak 5 kelas, dan di hari Kamis Tim kembali ke Bogor, dengan penerbangan pesawat pukul 12.40 WIB.

Jazakumullahu khairan katsiran kepada para donatur yang sudah mendukung program IBBQ. Semoga aliran pahala selalu mengalir tanpa henti dari setiap kebaikan yang dilakukan para penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Training yang Melelahkan di Pelosok Bengkulu

Kali ini Tim Cinta Quran Foundation bisa hadir di tengah-tengah warga Bangka Belitung untuk menunaikan amanah dari para donatur di program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ). Tim IBBQ dari Bogor berangkat, tanggal 16 juni 2023. Tim yang berangkat terdiri dari Kang Baharudin, Kang Zainuddin dan dua master trainer yaitu Ustaz Harun Ar-Rasyid dan juga Ustaz Asep Setiaji dan Kang Robi Tim dokumentasi.



Di Bangka Belitung ini Tim didampingi oleh Mitra yang sangat luar biasa yaitu Pak Sofyan. Alhamdulillah di hari pertama yaitu hari Sabtu tanggal 17 Juni 2023 untuk pelaksanaan kelas IBBQ Di Bangka Belitung, ada dua kelas yang akan Tim selenggarakan kelas pertama itu di Pondok Pesantren Simpang Rimba Bangka Selatan. Di kelas ini ada sekitar 30 peserta yang hadir dan ikut training, mayoritas peserta yang hadir adalah ibu-ibu. Dan untuk kemampuan baca dari peserta di kelas yang pertama ini belum bisa menyambungkan bacaan dan juga masih tertukar-tukar huruf walaupun sudah ada beberapa yang sudah lancar membaca Al Quran.



Tim yang bertugas di kelas pertama ini adalah Baharudin dengan trainer Ustaz Asep Setiaji dan untuk kelas yang kedua ada Ustaz Harun dan Kang Zainuddin, di gedung Desa Jarik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan. Di sini ada 27 peserta yang hadir dengan rata-rata berumur 40 tahun dan juga profesi para peserta adalah petani ada juga nelayan untuk di kelas yang kedua ini kemampuan peserta awal adalah terbatas dan belum tahu huruf sama sekali .



Lanjut di hari yang kedua, Ahad 18 Juni 2023 digelar di gedung Rusunawa Pangkal Pinang dan kelas pertama dan ke-2 pun juga berdekatan kelas yang pertama ada Kang Zainuddin dan juga Ustaz Asep Setiaji dengan jumlah peserta 24 orang dengan rata-rata umur kisaran di 35 tahun dan didominasi oleh ibu-ibu. Kemampuan awal para peserta banyak yang sudah lancar walaupun ada yang terbatas. dan di kelas yang kedua jumlah peserta 16 orang dengan rata-rata umur kisaran di 40 tahun kemampuan awal peserta banyak yang sudah lancar dan juga ada beberapa yang terbata-bata. Di hari yang kedua ini karena peserta sudah banyak yang lancar membaca Al Quran, Jadi Tim lebih ke pendekatan untuk mereka mengajarkan kembali kepada para murid-muridnya dan juga anak cucunya, nah Kebetulan juga ada beberapa yang hadir itu adalah guru ngaji.



Di hari yang ketiga di Bangka Belitung, 19 Juni 2023,adalah ekspedisi tempat-tempat wisata untuk event JWQ Journey With Quran. Jadi kegiatan dari pagi sampai malam itu ,keliling Bangka Belitung untuk mencarikan rekomendasi rekomendasi tempat untuk event Journey With Quran.

Lanjut di hari yang keempat, 20 Juni 2023, Tim mengadakan kelas I BBQ di dua tempat yang berbeda kelas pertama dilaksanakan di gedung Kantor Bupati Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah. Di kelas ini jumlah peserta ada 19 peserta dengan rata-rata umur sekitar 45 tahun, di kelas ini banyak peserta yang sudah lancar membaca Al Quran dan ada dua orang yang masih terbata-bata membaca Al Quran, Sedangkan di kelas yang kedua digelar di gedung Sekolah SDIT Sahabat Al Quran Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah Dengan jumlah peserta 20 Peserta, dengan kemampuan awal sembilan orang yang sudah lancar empat orang terbata-bata satu orang tertukar huruf dan tiga orang belum tahu huruf.

Lanjut di hari terakhir (hari kelima) 21 Juni 2023, pelaksanaan kelas training IBBQ dilaksanakan di Pondok Pesantren Tampilan Bangka Barat. Kelas pertama dan kelas kedua berdekatan dengan jumlah peserta ada 33 orang dengan rata-rata umur peserta 40 tahun, profesi peserta sebagai nelayan dan juga petani. Dengan kemampuan awal peserta 20 orang yang sudah lancar 6 orang yang terbata-bata satu orang, yang masih tertukar huruf dan tiga orang yang belum tahu huruf sama sekali. Di kelas kedua jumlah peserta 49 peserta didominasi oleh kaum ibu-ibu, karena di kelas ini terlalu banyak, maka sesi asesmen peserta pun ditiadakan, hanya menyampaikan materi saja.

Jazakumullahu khairan katsiran kepada para donatur yang sudah mendukung program IBBQ. Semoga aliran pahala selalu mengalir tanpa henti dari setiap kebaikan yang dilakukan para penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Usia tua bukanlah usia dimana fisik dan pikiran masih segar dan kuat untuk belajar bagi manusia.
Namun, usia dan fisik tidaklah menghalangi mereka para dhuafa dan mualaf untuk belajar membaca Al Qur'an. Karena begitu besarnya keutamaan bisa membaca Al Qur'an.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:&nbsp;
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi) 
Dibalik besarnya keutamaan membaca Al Qur'an di atas, ada satu fakta menyedihkan:
Sebuah Fakta menyatakan bahwa masih terdapat&nbsp;65% kaum muslimin di Indonesia tidak bisa membaca Al Quran&nbsp;(Sumber : Ketua Komisi Dakwah MUI).
Mengingat begitu besarnya keutamaan membaca Al Qur'an bagi umat Islam dan berangkat dari fakta di atas,&nbsp;sejak 2012, Cinta Quran Foundation sudah mengajak para dermawan dan muhsinin untuk bersama&nbsp;dalam program membebaskan Indonesia dari buta Qur’an secara Gratis.
Alhamdulillah sejauh ini bersama para dermawan dan muhsinin&nbsp;sudah memberikan manfaat untuk umat dengan membebaskan 30.377 orang dari buta aksara Qur’an.
<figure style="box-sizing: inherit; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x:0; --tw-translate-y:0; --tw-rotate:0; --tw-skew-x:0; --tw-skew-y:0; --tw-scale-x:1; --tw-scale-y:1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness:proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width:0px; --tw-ring-offset-color:#fff; --tw-ring-color:rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow:0 0 #0000; --tw-ring-shadow:0 0 #0000; --tw-shadow:0 0 #0000; --tw-shadow-colored:0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; margin: 0px 0px 1em; outline: none !important; position: relative; padding: 0px; clear: both; color: rgb(51, 51, 51); font-family: " trebuchet="" ms",="" "helvetica="" neue",="" helvetica,="" tahoma,="" sans-serif;="" font-size:="" 16px;="" font-style:="" normal;="" font-variant-ligatures:="" font-variant-caps:="" font-weight:="" 400;="" letter-spacing:="" orphans:="" 2;="" text-align:="" start;="" text-indent:="" 0px;="" text-transform:="" none;="" white-space:="" widows:="" word-spacing:="" -webkit-text-stroke-width:="" background-color:="" rgb(255,="" 255,="" 255);="" text-decoration-thickness:="" initial;="" text-decoration-style:="" text-decoration-color:="" initial;"=""><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/e1n5u39W9yh9RD54zhUmPE0GeXKusy7p2QewqQD0.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="dzefcup0wfm4" style="box-sizing: inherit; border: 0px solid rgb(229, 231, 235); --tw-translate-x:0; --tw-translate-y:0; --tw-rotate:0; --tw-skew-x:0; --tw-skew-y:0; --tw-scale-x:1; --tw-scale-y:1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness:proximity; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width:0px; --tw-ring-offset-color:#fff; --tw-ring-color:rgb(0 133 255/0.5); --tw-ring-offset-shadow:0 0 #0000; --tw-ring-shadow:0 0 #0000; --tw-shadow:0 0 #0000; --tw-shadow-colored:0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: auto !important; outline: none !important;"></figure>
Tahun 2023 ini, perjuangan ini terus berlanjut bersama para dermawan dan muhsinin. 
Program ini dilaksanakan di 28 provinsi, 80 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang melibatkan lebih dari 60 mentor di 17 cluster pembinaan.&nbsp;
Semua golongan umat muslim khususnya mereka para dhuafa dan mualaf,&nbsp;yang hidup di jalanan dan di pelosok akan dirangkul untuk bisa membaca Al-Qur’an. 

<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/1ADvPUiMKyk0tVoqcapMa7jn2foCAWYIkW7tNyWN.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="1ADvPUiMKyk0tVoqcapMa7jn2foCAWYIkW7tNyWN.jpg"></figure>
 
Sungguh 11 tahun perjalanan program ini, begitu besar amal jariyah yang terus mengalir untuk para dermawan dan muhsinin.
Begitu banyak dhuafa dan mualaf yang sudah terbantu dan bisa membaca Al Qur'an, mendapatkan keutamaan 10x lipat kebaikan setiap huruf yang dibaca. 
Lebih utama lagi, tinggal beberapa bulan memasuki bulan ramadhan. Keutamaan yang mereka dapatkan ketika bisa membaca Al Qur'an selama bulan ramadhan.
Akan menjadi keutamaan dan amal jariyah yang terus mengalir bagi para dermawan dan muhsinin.
Bayangkan jika kita membantu 1 orang yang buta aksara untuk bisa membaca Al-Qur’an, setiap ayat yang ia bacakan akan mengalirkan pahala untuk kita.&nbsp;Lalu bayangkan, jika kita membantu 2 orang hingga mereka bisa membaca Al-Qur’an, pahala yang dialirkan menjadi dua kali lipat.
Bagaimana jika yang kita bantu 10, 20, bahkan 100 orang? Tidak terhitung berapa banyak pahala yang terus mereka alirkan untuk kita.
Sesungguhnya membantu mereka adalah membantu diri kita sendiri untuk terus menabung amal kebaikan, amal jariyah yang terus mengalir hingga akhirat kelak. 
Cukup dengan minimal Rp 100.000 Anda sudah berkontribusi membantu program ini. Sekaligus&nbsp;tabungan akhirat kita yang terus berkembang seiring bertambahnya dhuafa dan mualaf yang merasakan manfaat dari program ini. 
Dukung sekarang dengan cara:
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/CNhCS5W7pxGt9UU7bv48efhNlPlGSpnP06U6lHFN.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="CNhCS5W7pxGt9UU7bv48efhNlPlGSpnP06U6lHFN.png"></figure>
 
*) Disclaimer Dana yang masuk akan digunakan untuk pelaksanaan kelas dan&nbsp;operasional menuju pelaksanaan kelas Indonesia Bisa baca Quran

Sejatinya 100 ribu yang kita sisihkan hari ini, adalah tabungan akhirat kita yang terus berkembang seiring manfaat program ini.

Bantu Dhuafa dan Mualaf bisa membaca Al Quran

Usia tua bukanlah usia dimana fisik dan pikiran masih segar dan kuat untuk belajar bagi manusia.
Namun, usia dan fisik tidaklah menghalangi mereka para dhuafa dan mualaf untuk belajar membaca Al Qur'an. Karena begitu besarnya keutamaan bisa membaca Al Qur'an.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:&nbsp;
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Dibalik besarnya keutamaan membaca Al Qur'an di atas, ada satu fakta menyedihkan:
Sebuah Fakta menyatakan bahwa masih terdapat&nbsp;65% kaum muslimin di Indonesia tidak bisa membaca Al Quran&nbsp;(Sumber : Ketua Komisi Dakwah MUI).
Mengingat begitu besarnya keutamaan membaca Al Qur'an bagi umat Islam dan berangkat dari fakta di atas,&nbsp;sejak 2012, Cinta Quran Foundation sudah mengajak para dermawan dan muhsinin untuk bersama&nbsp;dalam program membebaskan Indonesia dari buta Qur’an secara Gratis.
Alhamdulillah sejauh ini bersama para dermawan dan muhsinin&nbsp;sudah memberikan manfaat untuk umat dengan membebaskan 30.377 orang dari buta aksara Qur’an.

Tahun 2023 ini, perjuangan ini terus berlanjut bersama para dermawan dan muhsinin.
Program ini dilaksanakan di 28 provinsi, 80 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang melibatkan lebih dari 60 mentor di 17 cluster pembinaan.&nbsp;
Semua golongan umat muslim khususnya mereka para dhuafa dan mualaf,&nbsp;yang hidup di jalanan dan di pelosok akan dirangkul untuk bisa membaca Al-Qur’an.



Sungguh 11 tahun perjalanan program ini, begitu besar amal jariyah yang terus mengalir untuk para dermawan dan muhsinin.
Begitu banyak dhuafa dan mualaf yang sudah terbantu dan bisa membaca Al Qur'an, mendapatkan keutamaan 10x lipat kebaikan setiap huruf yang dibaca.
Lebih utama lagi, tinggal beberapa bulan memasuki bulan ramadhan. Keutamaan yang mereka dapatkan ketika bisa membaca Al Qur'an selama bulan ramadhan.
Akan menjadi keutamaan dan amal jariyah yang terus mengalir bagi para dermawan dan muhsinin.
Bayangkan jika kita membantu 1 orang yang buta aksara untuk bisa membaca Al-Qur’an, setiap ayat yang ia bacakan akan mengalirkan pahala untuk kita.&nbsp;Lalu bayangkan, jika kita membantu 2 orang hingga mereka bisa membaca Al-Qur’an, pahala yang dialirkan menjadi dua kali lipat.
Bagaimana jika yang kita bantu 10, 20, bahkan 100 orang? Tidak terhitung berapa banyak pahala yang terus mereka alirkan untuk kita.
Sesungguhnya membantu mereka adalah membantu diri kita sendiri untuk terus menabung amal kebaikan, amal jariyah yang terus mengalir hingga akhirat kelak.
Cukup dengan minimal Rp 100.000 Anda sudah berkontribusi membantu program ini. Sekaligus&nbsp;tabungan akhirat kita yang terus berkembang seiring bertambahnya dhuafa dan mualaf yang merasakan manfaat dari program ini.
Dukung sekarang dengan cara:


*) DisclaimerDana yang masuk akan digunakan untuk pelaksanaan kelas dan&nbsp;operasional menuju pelaksanaan kelas Indonesia Bisa baca Quran

Cinta Quran Foundation adalah lembaga independen yang mendakwahkan Alquran sebagai solusi dan inspirasi untuk negeri.

Bantu Dhuafa dan Mualaf bisa membaca Al Quran

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur