“Sengsara sekali rasanya, saudara saya semuanya sudah duluan meninggal, bapak dan ibu saya juga sudah meninggal, anak saya 3 orang sudah meninggal juga,” ujar Mak Cemok.

Mak Cemok (85 th) sudah puluhan tahun ia tinggal sebatangkara di rumah yang sudah tidak layak huni. Ia tinggal sendiri karena sudah tidak punya kerabat atau keluarga. Untuk penuhi kebutuhan harianpun ia nunggu belas kasih dari tetangganya. Terkadang ia juga hanya makan nasi tanpa lauk.

“Alhamdulillah suka ada tetangga yang ngasih nasi. Walaupun gak ada lauknya yang penting tetap bisa makan,” ujar Mak Cemok.

Diusianya yang sudah lanjut, Mak Cemok juga sudah tidak bisa beraktivitas normal. Dia hanya bisa ngesot untuk berpindah dari satu tempa ke tempat lain. Kakinya sudah tidak berfungsi dengan baik. Walau demikian, Mak Cemok tetap jalankan perintah ibadah. Ia tetap lakukan shalat 5 waktu walaupun sambal duduk. Saat berkunjung ke rumahnya, banyak dinding yang bolong dimana-mana. Jika hujan tiba, bisa bocor dimana-mana. Juga tidak ada penerangan di dalam rumahnya.

Mak Cemok ingin sekali perbaiki kondisi kehidupannya lebih baik agar tidak merepotkan tetangganya.

Dalam keterbatasan Mak Cemok saat ini, maukah sahabat membantunya? Seberapapun donasi darimu akan sangat berarti buat Mak Cemok.