“Setiap mau batuk, saya minum air hangat saja. Bukannya tidak mau obati TBC saya, tapi hutang untuk ke RS kemarin juga belum bisa saya bayar.”
<figure class="media" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><iframe src="https://www.youtube.com/embed/-UHqoOYB2-M" width="100%" height="230px" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="true" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle;"></iframe></figure>

Bu Fitri memang menjaga diri sekali dari hutang. Dengan upah mengajar 100-200 ribu per bulan, guru ngaji asal pedalaman NTT itu tak yakin bisa melunasi jika harus berhutang.
Apalagi untuk mengobati tuberkulosisnya, Bu Fitri harus pergi ke RSUD Maumere. Jarak ke sana dari rumahnya di Kepulauan Desa Pemana, Kec. Alok, Kab. Sikka, NTT sangat jauh dan mahal karena harus menggunakan kapal laut.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/insanbumimandiri/public/campaign/ixnvfEFrzUxx.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; width: initial !important;" data-image="ur24it0ydit1"></figure>
 Karenanya, selama 2 bulan berjuang dengan TBC, Bu Fitri hanya bisa berobat sekali. Itupun berbekal hutang pada tetangga. Setelahnya, ia lebih memilih untuk minum air hangat dan makan nasi hangat saja dibandingkan harus berhutang lagi.
Hebatnya, dalam kondisi kepayahan, ia tetap berusaha untuk terus mengajar ngaji. Selain tidak tega melihat murid-murid ngajinya terlantar, ia juga berharap Allah terus menurunkan jalan rezeki dari sana.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/insanbumimandiri/public/campaign/I1LPCG1SNBYF.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; width: initial !important;" data-image="cb30i5tot29q"></figure>
 
Sahabat, jangan biarkan Bu Fitri berjuang sendirian. Mari muliakan guru ngaji itu dengan bantu ia berobat tuberkulosis sampai sembuh.
---
Kantor Utama Insan Bumi Mandiri Kompleks Setra Dago Jl. Setra Dago Barat No. 25, Antapani, Bandung (022) 205 251 84
Kantor Insan Bumi Mandiri Cabang Alor, NTT Mekar Indah RT.001/RW.006 Kel. Kalabahi Timur, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, NTT
SMS/WA Konfirmasi: 0813 2460 7225 0812 2145 114 0896 9900 1125

Orang Sholeh, jangan biarkan Bu Fitri berjuang sendirian. Mari muliakan guru ngaji itu dengan bantu ia berobat tuberkulosis sampai sembuh.

Sembuhkan Bu Fitri dari Tuberkulosis

“Setiap mau batuk, saya minum air hangat saja. Bukannya tidak mau obati TBC saya, tapi hutang untuk ke RS kemarin juga belum bisa saya bayar.”


Bu Fitri memang menjaga diri sekali dari hutang. Dengan upah mengajar 100-200 ribu per bulan, guru ngaji asal pedalaman NTT itu tak yakin bisa melunasi jika harus berhutang.
Apalagi untuk mengobati tuberkulosisnya, Bu Fitri harus pergi ke RSUD Maumere. Jarak ke sana dari rumahnya di Kepulauan Desa Pemana, Kec. Alok, Kab. Sikka, NTT sangat jauh dan mahal karena harus menggunakan kapal laut.

Karenanya, selama 2 bulan berjuang dengan TBC, Bu Fitri hanya bisa berobat sekali. Itupun berbekal hutang pada tetangga. Setelahnya, ia lebih memilih untuk minum air hangat dan makan nasi hangat saja dibandingkan harus berhutang lagi.
Hebatnya, dalam kondisi kepayahan, ia tetap berusaha untuk terus mengajar ngaji. Selain tidak tega melihat murid-murid ngajinya terlantar, ia juga berharap Allah terus menurunkan jalan rezeki dari sana.


Sahabat, jangan biarkan Bu Fitri berjuang sendirian. Mari muliakan guru ngaji itu dengan bantu ia berobat tuberkulosis sampai sembuh.
---
Kantor Utama Insan Bumi MandiriKompleks Setra DagoJl. Setra Dago Barat No. 25, Antapani, Bandung(022) 205 251 84
Kantor Insan Bumi Mandiri Cabang Alor, NTTMekar Indah RT.001/RW.006 Kel. Kalabahi Timur, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, NTT
SMS/WA Konfirmasi:0813 2460 72250812 2145 1140896 9900 1125

Insan Bumi Mandiri merupakan sebuah lembaga filantropi yang bergerak untuk membangun pedalaman Indonesia timur. Kami selalu percaya, langkah kecil bersama Anda #SahabatPedalaman, akan menciptakan Jejak Kebaikan untuk saudara-saudara kita di pedalaman. Beragam persoalan, seperti akses transportasi, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan bisa kita benahi bersama.

Sembuhkan Bu Fitri dari Tuberkulosis

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur