
Sembako Untuk Lansia
Mbah Suhir 1 dari sekian lansia yang harus berjuang sebagai tulang punggung. Mari bersama kita ringankan beban Mbah Suhir.
Info Lembaga

Asar Humanity DIY
Tentang program
Batik parimothonya monggo Mas Mbak, insyaAllah membawa harapan kesejahteraan dan kemakmuran....
Suara itu lirih terdengar dari bibir Mbah Suhir yang sudah berusia 93 tahun. Dengan langkah tertatih, beliau gendong kain batik menuju kota untuk jajakan kain batik yang beliau buat.
“Mbah harus bepergian 20 km, jalan kaki dahulu 5km ke jalan raya sebelum lanjut kendaraan umum ke Kota buat jualan batiknya.”
Mbah Suhir, lansia berumur 93 tahun ini aktif membatik sejak usia 20. Artinya sudah 73 tahun Mbah Suhir menekuni dunia batik.
Suami Mbah Suhir sudah lama meninggal pada tahun 1992. Kini ia hidup hanya berdua dengan Mukromah (42 tahun), anak perempuannya yang mengalami gangguan mental.
Gangguan mental Mbak Mukromah meliputi kesusahan komunikasi, mudah marah, dan suka menyendiri. Ia telah mengalaminya sejak usia remaja sekitar 17-19 tahun karena masalah asmara, sejak usia itu juga, meski susah, Mbah Suhir tetap berusaha merawat putrinya sebaik mungkin.
Mereka berdua tinggal di sebuah rumah tua yang di dalamnya cuma ada satu ruangan. Tempat membatik Mbah Suhir sendiri berada di teras rumahnya itu.
Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, sampai detik ini Mbah Suhir masih terus membatik setiap hari. Ia menggantungkan hidup pada jarik batik yang ia buat sendiri lalu dijual, faktor usia membuatnya hanya mampu membuat 5 kain saja setiap bulannya.
Untung 50 ribu rupiah untuk setiap batik. Artinya penghasilan Mbah Suhir hanya 250 ribu per bulan karena bisa menjual 5 batik, itupun tidak pasti jika kainnya terjual.
Diumur yang sudah hampir satu abad, kekhawatiran Mbah Suhir adalah anaknya. Beliau takut jika suatu saat dipanggil Allah SWT, tidak ada lagi yang mau merawat anaknya.
Saat TimAsar Humanity mengunjungi rumahnya, Mbah Suhir menyampaikan bahwa ingin sekali tidur di kasur yang tebal. Kasur yang ia punya sangat keras sehingga tidak nyaman saat istirahat.
Makan sehari-harinya juga masih terbatas. Sering mbah dan putrinya hanya makan dengan nasi berlauk sayur tahu dan tempe.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya” (HR. Muslim).
Fundraiser
Lihat SemuaVincenzo
Yuk jadi Fundraiser
program ini
Berita Terbaru
Belum ada berita
Lembaga belum membuat berita terbaru
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
7 bulan yang lalu
Rp 2.000
Hamba Allah
7 bulan yang lalu
Rp 2.000
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 13.000
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 2.000
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 10.000