Kondisi memprihatinkan yang dialami bayi Kayla pengidap penyakit otak langka bukanlah sebuah kebetulan. Karena keterbatasan biaya, ia tak bisa mendapat penanganan sejak dini. Mirisnya, kini cairan di kepala Kayla hanya disedot manual dengan botol bekas minuman di rumah.

“Sejak lahir, kepala Kayla besar penuh cairan. Napasnya juga sesak. Harusnya, Kayla rutin ke dokter buat ngeluarin cairan itu. Tapi penghasilan suami saya yang dari kerja supir serabutan cuma cukup buat makan.” tutur Alin, Ibu Kayla.

Dari Kayla, ada banyak kisah bayi lain yang sedang berjuang sembuh melawan penyakit di otak.

Aisyah yang matanya sudah menonjol dan kepalanya tak berbentuk, Pina yang tidak bisa menengok kanan dan kiri karena kepalanya yang berat, hingga Annisa yang mengalami kebutaan sejak lahir karena hidrosefalus.

Banyak dari mereka yang terlambat mendapat penanganan karena biaya pengobatan yang mahal. Padahal, penanganan sejak dini akan mencegah terjadinya kerusakan lebih parah di otak, sehingga peluang kesembuhan menjadi lebih besar.

Bukan hanya terhalang keterbatasan biaya, minimnya fasilitas lengkap terdekat merupakan salah satu faktor penyebabnya. Mereka harus pergi jauh ke luar kota, hingga luar provinsi agar bisa mendapat penanganan yang terbaik.

Penanganan sejak dini adalah kunci kesembuhan bagi mereka. Mereka, bayi-bayi mungil itu sangat menanti untuk sembuh dan miliki kesempatan hidup di dunia.

Kakak baik, mari satukan kekuatan untuk selamatkan para bayi yang mengalami berbagai penyakit langka, terutama penyakit di otak. Kita berikan harapan untuk kesembuhan mereka, karena mereka adalah generasi penerus yang membawa harapan akan masa depan Indonesia.

Rumah Asuh
Kompleks Setra Dago
Jl. Setra Dago Barat No. 33, A
Antapani, Bandung

Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.