Perkenalkan, saya Ustadz Sabiq. Ketua Panti Asuhan Al Jannah. Sehari-hari saya bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Semarang. Atas ijin Allah diberi amanat mengelola asrama yatim dan dhuafa, yang saat ini sangat membutuhkan bantuan dari Bapak/Ibu untuk makan sehari-hari. Juga mengelola Pondok Pesantren yang bernama al Firdausiy.

di Yayasan Al Jannah memiliki Panti Asuhan Al Jannah berdiri sejak tahun 2006. Lebih dari 100 anak asuh telah lulus dan sebagian dari mereka telah berdikari menghidupi keluarganya sendiri, karena sejak di panti Asuhan sudah dilatih tentang kemandirian.

Sejak pandemi tahun 2020-2021 anak-anak yatim piatu dan dhuafa di panti asuhan tidak dapat merasakan bahagianya buka dan sahur bersama dengan makanan yang enak dan bergizi seperti 2 tahun sebelumnya. Hal tersebut karena para donatur tidak berani mendatangi panti asuhan karena perlu menjaga jarak dan alasan protokol kesehatan lainya. Tidak hanya itu saja, 2 tahun ini panti kami kekurangan stok makanan dan kebutuhan operasional panti. Padahal kami memiliki anak asuh yang wajib kita penuhi kebutuhan sehari-harinya. Mereka yang kami asuh adalah anak yatim piatu, fakir miskin, dhuafa dan anak-anak terlantar sejumlah 35 anak. Untuk itu, saat ini kami berharap pembaca campaign ini ikut membantu anak-anak yatim piatu, dan dhuafa di panti asuhan Al Jannah.

Kami sudah sangat maksimal mencari dana bahkan dengan urunan antar pengurus. Namun masih sangat kurang karena setelah pandemi banyak donatur yang berkurang.

Jumlah anak asuh saat ini ada 35. Rata-rata pengeluaran untuk makan setiap bulan sebesar 19 jta rupiah dengan rincian sebagai berikut makan @15.000 peranak x 35 anak x 30 hari = 19.350.000

Kami membutuhkan dukungan dari para #OrangBaik. Besar harapan kami untuk bisa terus menyalurkan kebaikan untuk sesama. Karena sangat disayangkan apabila kegiatan sosial dan pembinaan yatim dan duafa yang telah berjalan selama 15 tahun terakhir ini harus berakhir dengan alasan tidak dapat mencukupi biaya makan.

Manfaat sedekah rutin ini tidak hanya untuk santri yatim, piatu dan dhuafa. Namun juga para santri di Pondok Pesantren Al Firdausiy yang mengajarkan softskill kemandirian selain mengaji.