Riki dan kedua adiknya tak bisa merasakan masa kecil bahagia. Hidup melarat, makan susah hingga tumbuh tanpa sosok ayah. Hebatnya di tengah situasi sulit ini mereka tetap bisa saling berbagi dan menyayangi satu sama lain. 

Masa kanak-kanak adalah masa kebahagian. Disaat kebanyakan anak sibuk bermain, hidup enak dan gizi tercukupi, hal ini tak berlaku bagi ketiga anak ini. Riki (12th), Alesa (3,5th) dan Azkia (1th) harus merasakan pahit getir kehidupan tanpa sosok ayah yang pergi menelantarkan mereka.

Saat ini, mereka hanya dibesarkan Bu Siti (31th) yang hanya bekerja sebagai peraut layangan. Susah senang mereka jalani bersama di rumah petak kecil di Sukasari, Kab. Sumedang. Upahnya pun hanya 10 ribu/hari yang dibayar hanya saat pekerjaan selesai.

Upah yang kecil membuat Bu Siti kesulitan mencukupi kebutuhan Riki dan 2 adik balitanya. Anak-anaknya kerap kali menahan lapar akibat tak ada beras dirumah, mereka seringkali menangis dan bilang bu lapar bu ... lapar....

Dalam keadaan terbatas, terpaksa Riki dan adiknya harus makan ala kadarnya. Bisa makan dengan nasi dan garam sudah cukup bagi mereka untuk mengganjal perut yang tengah lapar.

Hebatnya ditengah asupan gizi yang kritis, Riki sebagai anak tertua kerap mengalah. Ia rela berikan jatah nasi kepada adik-adiknya yang masih kecil. Seringkali untuk tahan lapar, Riki hanya mengandalkan makanan yang yang dibagikan di kegiatan pengajian kampung, namun itupun tak selalu ada.

Saking sulitnya kondisi keluarga ini, warga sekitar mendengar kabar bahwa mereka sempat tak makan selama berhari-hari. Azkia yang masih balita pun tak pernah mengkonsumsi MPAsi, vitamin, atau kebutuhan gizi lain yang biasanya dikonsumsi oleh balita lain.

Kerabat, mari tempatkan diri kita agar bisa bertetangga dengan Rasulullah di surga kelak dengan ikut memudahkan kehidupan anak-anak yatim dan dhuafa di penjuru negeri melalui sedekah pangan yang bisa kita berikan.

Peroleh berkah, lewat sedekah makan mulai dari 30rb dengan cara:

Salam Hangat

Ruang Kita Peduli

Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli

website: ruangkitapeduli.org