Pada Ahad, 19 November 2023 yang cerah, menjadi sebuah momen yang paling ditunggu setelah dua pekan lamanya masa penantian panjang. Seluruh mahasantri Ma’had CQC berkumpul di lapangan untuk sama-sama menyaksikan sebuah pertandingan bergengsi yang ada di Ma’had ini, yaitu Cinta Quran Center Champions League atau bila disingkat menjadi CCL, yang mana pertandingan tersebut sudah diadakan secara turun temurun sejak angkatan satu, yang kini hadir dengan nama baru.

Semua hadir untuk saling memberikan dukungan untuk perwakilan kamar mereka masing-masing yang sedang bertanding, karena pertandingan ini adalah pertandingan antar kamar, sekaligus menjadi ajang pembuktian kamar mana yang akan menjadi kamar dengan tim bola terkuat di Ma’had CQC. Di mana masing-masing kamar akan mengirimkan perwakilannya yang terkuat dan terbaik, untuk juga menghadapi tim dari kamar lain yang juga tak kalah hebat.

Lapangan atau lebih tepatnya halaman asrama yang tidak begitu luas, akan menjadi saksi dari pertandingan sengit antar kamar-kamar dengan tim-tim terkuat yang mereka kirim. Suasana penuh semangat dan antusias pun memenuhi udara di sekitaran CQC, dengan diiringi oleh tiupan angin yang membawa getaran kegembiraan dari setiap jengkal di lapangan tersebut.

Masing-masing kamar memiliki keunikannya tersendiri, baik dari segi strategi permainan maupun dukungan penuh dari teman-teman sekamar mereka. Tawa riang, sorak sorai, dan semangat ukhuwah islamiyyah melebur menjadi satu, menciptakan atmosfer yang tak terlupakan di antara lapangan yang berlapiskan batako.

Pertandingan pun berjalan dengan dipenuhi jiwa kompetitif dari masing-masing tim, tanpa mengesampingkan rasa sportivitas yang tetap harus dijunjung tinggi. Seiring berjalannya pertandingan, lapangan dipenuhi dengan aksi brilian, gol-gol yang cantik, dan upaya keras dari setiap pemain untuk mengerahkan seluruh daya dan upaya mereka untuk bisa memenangkan pertandingan tersebut.

Hingga pada akhirnya, sampailah pertandingan ke babak final, yaitu antara kamar empat, Ali bin Abi Thalib dan juga kamar lima, Hamzah bin Abdul Muthalib. Hingga keluarlah kamar Lima (Hamzah bin Abdul Muthalib sebagai pemenang dan membuktikan kepada yang lain, bahwa tim bola dari kamar lima adalah yang terkuat untuk saat ini, dan meskipun hanya satu kamar yang mendapatkan gelar juara, semua peserta dan penonton turut senang merayakan kemenangan yang diraih oleh kamar lima.

Jazakumullahu khairan katsiran kepada Kitabisa.com dan para donatur yang sudah mendukung program CQC. Semoga aliran pahala selalu mengalir tanpa henti dari setiap kebaikan yang dilakukan para penerima manfaat di seluruh Indonesia.