Bayangkan, bagaimana jika salah satu sosok manusia yang ada pada poster-poster ini adalah kita. Jikalau saat malam tiba, kita melihat tempat tinggal kita bernaung telah berubah menjadi reruntuhan tembok berselimut asap.

Bayangkan bila di antara puing-puing itu ada ayah-ibu kita, ada kakak-adik kita, ada bayi dan anak-anak kita yang bersimbah darah. Tubuh mungilnya tertimpa reruntuhan, remuk, dan tidak bernafas lagi.

Bayangkan bila malam nanti kita hidup dalam gulita, tanpa makanan, tanpa minuman, dan tanpa sosok keluarga tempat berbagi suka dan duka.

Dan bayangkanlah, bagaimana perasaan hatimu, ketika air mata telah habis meresapi setiap luka, namun tidak ada yang peduli dengan kita.
Dunia membisu, seolah tak terjadi apa-apa.

Ini semua terjadi nyata di Palestina. Mungkin sudah saatnya kita bertanya pada nurani dalam raga, "Masihkah KEMANUSIAAN itu ada?"