Hadirkan Kebahagiaan di Momen Lebaran : Berbagi Hadiah Lebaran Untuk Pejuang Nafkah Lansia Dhuafa

Di usia yang mendekati se-abad abah apud (83 tahun), masih harus terus berjuang hidup. Tinggal sendiri di gubuk gelap dan sempit tanpa listrik. Meski sulit menjalani hidup sendiri tanpa istri atau saudara yang menemani ia menjalaninya dengan pasrah.

Kondisi fisik dengan tubuh yang sudah rapuh, penglihatan kabur, diam di kegelapan di rumah yang dingin tanpa ada kehangatan selimut atau kasur empuk, membuat kondisi tubuhnya semakin memprihatinkan.

Untuk bertahan hidup sehari- hari abah apud mengandalkan penghasilan berjualan sapu lidi. Dengan langkah tertatih ia menuju hutan dekat rumahnya mengumpulkan daun kelapa yang jatuh untuk membuat sapu lidi. Tak banyak sapu lidi yang di buat dalam sehari abah apud hanya bisa membuat satu sapu lidi yang dihargai sebesar 5rb rupiah.

Jika sapu lidinya telah ia buat, abah akan menjajakan sapu lidinya menyusuri rumah-rumah penduduk desa berharap ada yang mau membeli sapu buatannya. Jika sapu lidi nya terjual abah apud bisa membeli sepiring nasi untuk mengganjal perutnya, namun jika tidak ia akan mencari tumbuhan yang bisa di makan. Jika ada singkong ia akan membawanya pulang ke rumah untuk ia makan.

Namun usia yang renta membuat aktivitasnya terbatas, seharian menjajakan sapu membuat semua tenaganya terkuras , untuk mencari kayu bakar, menyalakan tungku dan memasak singkong abah apud sudah lelah. Asalkan perutnya terganjal ia tak keberatan memakan singkong mentah. Karena tak jarang jika tak ada tumbuhan yang bisa ia makan abah harus menahan lapar.

Ujian hidup yang abah alami semakin sulit untuknya hidup sendiri, dan jika ia sakit tak ada yang membantu mengobati membuat abah harus melalui dengan hanya iringan doa yang ia panjatkan jika memang hari itu hari terakhir abah ikhlas namun jika belum waktunya abah meminta kekuatan dan kesembuhan menjalani hidup hari esok.. :’((

"Kalau abah sakit dan nggak bisa buat sapu, Abah hanya bisa berharap mudah-mudahan besok sembuh dan bisa kuat untuk buat sapu lidi lagi." ungkap Abah Apud lirih dengan wajah pasrahnya

Kekuatan yang sudah melemah, tenaga yang mudah terkuras tak membuat abah lupa pada kewajibannya kepada sang maha kuasa, usia yang sudah senja membuat abah semakin berpegang teguh pada sang kuasa, abah selalu melakukan shalat 5 waktu.

Disetiap shalat abah selalu berdoa, pun tak banyak yang ia minta agar ia menjalani hari tua dengan tenang dan layak …

Mari hadirkan kebahagiaan di hari lebaran untuk Abah Apud dan Para Pejuang Nafkah Lansia Dhuafa lainnya dengan cara :

Sedikit bantuan dari sahabat akan memberikan kebahagiaan dan kehangatan di Momen Lebaran yang sudah lama beliau tidak rasakan. Untuk itu, yuk kita sisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar abah bisa tersenyum di hari Lebaran.

Membantu Abah Apud dan Para Pejuang Nafkah Lansia Dhuafa lainnya seperti membantu orang tua kita sendiri,jadi yuk sahabat sisihkan sebagian rezeki yang sahabat miliki untuk Para Pejuang Nafkah Lansia Dhuafa, agar mereka bisa tersenyum di hari Lebaran. Sedikit bantuan dari sahabat akan memberikan senyum kebahagiaan dan kehangatan lebaran yang sudah lama mereka tidak rasakan. Jadi Jangan Menunda segera berikan donasi terbaikmu!!!