Assalamu’alaikum Wr Wb

Apakabar sahabat sapa dan #sahabatamalsholeh dimanapun berada? Semoga kita semua berada dalam lindungan-Nya, dikelilingi oleh kebaikan, dilancarkan segala aktifitasnya, diberikan kesehatan serta panjang umur Aamiin YRA

Salam sapa, salam kemanusiaan! Hari ini kami dari relawan SAPA mengunjungi kediaman Sahil Ghaisal Labib berusia 1 tahun 6 bulan yang mana saat ini tinggal di wilayah Kabupaten Tasikmalaya mengidap beberapa penyakit diantaranya -ODNL Kongenital ODS, Microcephaly, dan Epilepsy (G40.8) sejak lahir yang diketahui setelah 2 jam dilahirkan dan saat itu pengobatan di RS Hermina Kota Tasikmalaya tidak menggunakan BPJS karena dinonaktifkan.

Awalnya saat lahir dipuskesmas sahil dalam keadaan normal namun setelah 2 jam bayi Sahil tidak masuk asi orang tua mencoba memberinya susu formula yang hanya masuk 1-2 tetes saja. Orang tua Sahil sangat khawatir dengan keadaan bayinya, mereka menunggu dokter untuk memeriksanya. 

Esoknya orang tua Sahil harus membawanya ke IGD RS Hermina. Setelah dilakukan pemeriksa Dokter menyarankan untuk berobat jalan. Setelah berobat jalan selama 3 minggu di RS Hermina, orang tua Sahil merasa terkejut, tiba-tiba ada perubahan dibagian kepalanya entah karena apa belum tahu penyebabnya.

Setelah 2 hari keluar dari RS Hermina, Orang tua Sahil harus membawanya lagi ke IDG RSUD SMC. Dilakukanlah pemeriksaan di RSUD SMC ternyata terdapat kejang dan demam ringan sampai harus dilakukan tindak USG dan harus diwarat selama 1 minggu. Orang tua sahil sangat khawatir dengan keadaan sahil yang setiap kali badannya panas selalu kejang-kejang. Tak disangka setelah 1 minggu dirawat ternyata dibagian kepala terdapat cairan dan harus dirujuk ke dua Rumah Sakit Tingkat Provinsi yaitu RSUP Dr.Hasan Sadikin Kota Bandung dan RSN Santosa Kebonjati Kota Bandung.

Keluhan dan aktifitas yang di alami adik Sahil saat ini yaitu kondisi tubuh yang sampai saat ini sering kali kejang-kejang, susah tidur, pertumbuhan sahil terganggu seperti badan yang terus menerus kurus, tidak terlalu respon terhadap suara, dan untuk beraktifitas layaknya bayi pada umumnya seperti tengkurap,, dudukpun masih belum bisa dan dibagian pusarnya seringkali menonjol keluar Ketika badanya kejang atau panas.

Adik Sahil pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Provinsi, namun ditengah perjalanan BPJS yang gratis dari pemerintah tiba-tiba tidak bisa digunakan terkena penghapusan data oleh pemerintah sehingga saat ini pengobatannya menggunakan biaya pribadi dimana untuk satu kali berobat pak Ahmad harus menyediakan uang sebesar Rp.2.000.000,- untuk 1 kali pemberangkatan ke Kota Bandung dimana hal tersebut digunakan untuk biaya transportasi, pembelian obat-obatan serta biaya sehari-hari selama berobat.

Sudah 3 bulan adik Sahil tidak berangkat lagi berobat ke Rumah Sakit Provinsi, dikarenakan penghasilan Pak Ahmad tidak menentu dimana Pak Ahmad tidak putus asa untuk terus berikhtiar mencari biaya untuk berobat adik Sahil walaupun beliau harus exstra bekerja bekerja siang dan malam tanpa henti. Pak Ahmad bekerja sebagai kuli bangunan disebuah pesantren yang mana penghasilan setiap harinya tidak menentu terkadang dapat Rp. 70.000,- sehari dari pukul 7 pagi hingga pukul 3 sore, itupun jika ada kerjaan dan dalam 1 bulan paling beliau bekerja sebanyak 17 hari. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya berobat adik Sahil, malam harinya Pak Ahmad membantu pesantren tersebut untuk mengajar ngaji dimana beliau dibayar seikhlasnya.

Bukan tidak ingin membawa rutin anaknya berobat ke Rumah Sakit Provinsi, dengan berbagai keterbatasan dan sudah bingung lagi mencari pinjaman, kini adik Sahil hanya berobat sebisa mungkin di Rumah Sakit Daerah agar ada obat yang terus masuk ke tubuh anaknya dan tidak sering kejang-kejang. Dulu setiap pergi ke Kota Bandung terkang pak Ahmad terpaksa harus memimjam uang kepada sanak saudara bahkan kerabatnya dikarenakan untuk biaya transportasi saja, pak Ahmad harus menyediakan uang minimal Rp. 600.000,- sehingga tidak jarang orang tua adik Sahil memberanikan diri untuk membawa berobat ke Bandung tidak makan berhari-hari selama proses berobat karena uang yang hanya cukup untuk biaya transportasi dan bekal untuk membeli susu formula adik Sahil saja.

Dokumentasi saat mengajar ngaji anak-anak dipesantren.

Untuk itu harapan besar kami agar seluruh #sahabatsapa dapat mendukung perjuangan Pak Ahmad untuk mengobati anaknya hingga sembuh.

#sahabatsapa, mari bantu pejuang kami. Jangan biarkan masa tua dan masa depan keluarga terus terpuruk. Yuk dukung program ini dengan cara:  

1. Klik "DONASI SEKARANG" 

2. Masukkan nominal donasi 

3. Pilih metode pembayaran 

4. Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran 

5. Dapatkan laporan melalui email  

Tak hanya berdonasi secara materi, #sahabatsapa juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar lebih banyak lagi tangan-tangan malaikat mengiringi perjuangan mereka. 

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.  

Terima kasih, #sahabatsapa #sahabatamalsholeh !