Cita-Cita jadi tentara pupus akibat sakit THALESEMIA!

Cita-Cita jadi tentara pupus akibat sakit THALESEMIA!

Sembuhkan adik Rama agar bisa wujudkan cita-citanya jadi tentara! Yuk dukung pengobatan adik Rama.

Dana tersedia
Rp. 0

Info Lembaga

YAYASAN SAHABAT AMAL PEDULI SESAMA TASIKMALAYA

YAYASAN SAHABAT AMAL PEDULI SESAMA TASIKMALAYA

Akun Terverifikasi

Tentang program

Assalamu’alaikum Wr Wb

Apakabar sahabat sapa dimanapun berada? Semoga kita semua berada dalam lindungan-Nya, dikelilingi oleh kebaikan, dilancarkan segala aktifitasnya, diberikan kesehatan serta panjang umur Aamiin YRA

Salam sapa, salam kemanusiaan! Hari ini kami dari relawan SAPA mengunjungi kediaman Ibu Neng Indri yang berada di wilayah kabupaten Bandung yang mana salah satu anaknya yakni adik Rama Rahayu yang saat ini berusia 6 tahun mengidap thelesemia sejak usianya 1 tahun 5 bulan sekitar tahun 2019 dan baru diketahui pada tahun 2024 dengan biaya yang digunakan yaitu biaya pribadi karena belum memiliki BPJS baik mandiri ataupun yang gratis dari pemerintah.

Dokumentasi rama saat sekolah diantar ibu dan adik-adiknya.

Awalnya adik Rama dibawa ke puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan dikarenakan wajahnya pucat, demam dan perutnya aga beda sedikit keras kembung, namun saat itu hasilnya katanya Cuma sakit biasa sakit lambung dan demamnya hanya sekedar pertumbuhan anak di usia 1 tahun 5 bulan. Saat itu memang belum yakin kalo ini sekedar pertumbuhan dan sakit lambung sehingga ingin sekali saya membawa anak saya ke Rumah Sakit, namun karena kondisi ekonomi yang sangat pas-pasan akhirnya saya coba terus mengikuti arahan dokter sebelumnya yaitu sering makan makanan amis seperti pepes ikan serta untuk lambungnya setiap pagi numbuk kuyit untuk di seduh.

Karena berbagai keterbatasan bertahun-tahun adik Rama diobati alternatif sendiri dirumah hingga saat ini usianya menginjak 6 tahun. Bulan Mei 2024 ada #orangbaik yang berkunjung kerumah adik Rama dan melihat kondisi adik Rama yang demikian sehingga langsung memberikan uang sebesar Rp.800.000,- untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit terdekat agar segera di rotgen di area perutnya serta diperiksakan penyakitnya karena perutnya besar tidak wajar serta sekelilingnya keras. Karena tidak ingin mengecewakan terhadap #orangbaik tersebut terlebih itu memang keinginan ibunda adik Rama untuk segera membawanya berobat tanpa berfikir lagi esoknya langsung dibawa ke RSUD Cikopo Kabupaten Bandung.

Adik Rama saat dirawat di RSUD Cikopo Kabupaten Bandung.

Setelah dilakukan pemeriksaan adik Rama harus dilakukan rawat inap karena kondisi HBnya kurang dan harus dilakukan transpusi darah. Orang tua adik Rama sangat bingung sebab untuk biaya rawat inap dan beli darah harus dari mana, karena sisa uang yang ada tinggal Rp.600.000,. Alhamdulillah bantuan dari Relawan SAPA serta Desa Setempat untuk mengcover biaya Rawat Inap selama di RS Cikopo dengan menggunakan program SKTM dari pemerintah daerah setempat membuahkan hasil, setelah habis 1 labu kondisinya sangat membaik tidak terlalu pucat seperti biasa, namun ibunda Rama kaget ketika anaknya harus di rujuk ke Rumah Sakit tingkat Provinsi yakni RSUP Dr.Hasan Sadikin Kota Bandung atau Rumah Sakit Al Ihsan Kabupaten Bandung hari itu juga, sedangkan SKTM tidak berlaku di RSUP Dr.Hasan Sadikin kota Bandung dan ke RS Al Ihsan kuota SKTM pemerintah daerahnya sudah memenuhi kota sehingga harus umum.

kasih sayang ibu terhadap anak.

“bukan saya ga sayang sama anak! Makanya pas ada yang ngasih bantuan saya ga mikir lagi juga langsung saya bawa ke rumah sakit, bahkan saya kaget ketika anak saya harus berobat ke rumah sakit yang lebih besar. Apakah seberat itu penyakit yang diderita anak saya” ujar ibunda Rama.

 Terpaksa ibunda adik Rama meminta waktu sama dokter yang menanganinya untuk tidak merujuknya malam itu juga, soalnya memang mau betulin dulu KK sama BPJSnya. Dokterpun memberikan waktu dengan memberi rujukan dari RS Cikopo ke RS Al Ihsan Kabupaten Bandung akan tetapi jangan sampai terlalu lama, sebab dapat membahayakan kondisi adik Rama apa lagi kondisi perutnya kian hari pasti akan semakin membesar dan membahayakan terhadap nyawa adik Rama. 

Keluhan saat ini adik Rama saat ini seringkali sesak nafas, tidur tidak nyenyak, kulit sedikit menguning, seluruh badan pucat terutama di area wajah, ada pembengkakan di perut dan jika kecapean langsung drop karena kurang HB atau sel darah merahnya dimakan oleh sel darah putih. Selain itu banyak aktifitas adik Rama yang terganggu mulai dari sekolah tk, berinteraksi dengan anak diusianya bahkan tidak boleh kecapean. 

Dokumentasi saat mencari kayu bakar.

Orang tua adik Rama sangat bingung dan merasa kecewa pada diri sendiri, karena untuk mengobati anaknya biaya yang dibutuhkan sangat besar sedangkan penghasilan dari pekerjaan ayah Rama hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya sang ayah bekerja sebagai buruh kebun dimana di area rumah adik Rama sekelilingnya perkebunan Ubi dan jagung dimana bekerja hanya saat menanam ataupun panen dengan jarak masing masing sampai 3 bulan lebih sedangkan bekerja hanya 7 sampai 14 hari dengan upah Rp.50.000,- sampai dengan Rp.60.000,-perhari dari pukul 6 pagi sampai pukul 1 siang itupun jika ada warga sekitar yang membutuhkan keahlian dan tenaga ayah adik Rama. Untuk memenuhi kebutuhan lainnya jika ada yang mengajak kuli bangunan suka ikut dengan upah Rp.75.000,- dari pukul 7 sampai dengan pukul 3 sore itupun sangat jarang. Terkadang ada yang suka pesen bambu utuh dengan harga Rp.3.000,- sampai dengan Rp8.000,- per buah bahkan ada yang pesen 1 pun saya carikan.

Dokumentasi saat adik Rama bantu sang ayah nyari kayu untuk dijual.

“saya juga ingin sekali melihat anak saya sembuh. Bukan ga ikhtiar, rumah juga begini keadaannya, terlebih tanahnya milik oranglain. Selain itu pekerjaan saya kan serabutan bahkan ga setiap hari ada, anak saya 3 masih kecil-kecil semua. Saya mah ada yang butuh bambu kecil 1 batangpun dicarikan walaupun harganya Cuma 3 ribu rupiah lumayan buat jajan anak jadi ya penghasilannya ada digunakan buat kebutuhan sehari-hari bahkan tak jarang saya ga makan yang penting anak-anak saya bisa makan” ujar sang ayah 

Adik Rama sekeluarga tinggal dirumah yang sangat tidak layak huni, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Ding-ding rumah yang terbuat dari bambu yang sudah lapuk ditambal dengan bekas banner dan kayu-kayu sisa dari warga sekitar, bagi mereka adalah istana untuk berteduh keluarga kecil adik Rama bahkan mirisnya tempat tersebut 100% numpang dari tanah milik orang lain. Tidak adanya penerangan, kamar mandi dan fasilitas lainnya untuk memasak tidak menyurutkan semangat ayahnya untuk berhenti bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga tercinta.

Kondisi Rumah adik Rama.

“saya ingin sekali bekerja! Ga apa-apa jadi kuli atau pembantu juga, karena saya sadar sekolah juga Cuma tamatan SD. Namun saya bingung, anak-anak saya masih sangat kecil untuk ditinggalkan” ujar sang ibu 

Orang tua adik Rama hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya yang demikian, terlebih adik Rama ini sosok anak yang sangat ceria, tidak mudah mengeluh dalam hal apapun bahkan jika sekolah TK tidak ada bekal sama sekali ia tetap berangkat setiap berjalan kaki dan tidak mau di antar orang tua, sungguh anak yang sangat mandiri. Adik Rama juga seringkali bercerita ke ibunya bahwa mamah jangan nangis terus, Rama ga kenapa-napa. 

“mama…mama….! Iya nak ujar sang ibu! Nanti kalo Rama sudah besar pasti bisa bahagiain bapa sama mama kata adik rama. Terus sambil menangis Ibunya bertanya emang udah besar mau jadi apa? Rama mah, mau jadi TENTARA biar bisa bahagiain dan jagain mamah bapa ujar adik Rama”

Kondisi kamar rumah adik Rama.

Sontak saya nangis, melihat anak yang begitu ceria dibalik penyakit yang dideritanya, bahkan bisa seumur hidup. #sahabatsapa #sahabatamalsholeh, maukah kamu membantu pak Memen supaya pengobatannya terus berjalan sampai kondisinya membaik? Jangan biarkan hal buruk terjadi begitu cepat! Mari berbagi kebaikan dengan cara: 

1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran yang tersedia untuk berdonasi seperti Virtual account (VA), Instant wallet, Bank transfer, QRIS, dan Kartu kredit

Terimakasih sahabat semuanya, semoga kebaikan para sahabat digantikan dengan rezeki yang semakin berlimpah. Aamiin YRA.

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Disclaimer : Informasi dan opini yang tertulis di halaman program ini adalah milik lembaga (pihak yang menggalang dana) dan tidak mewakili Amalsholeh.com.

Fundraiser

Lihat Semua
V

Vincenzo

Berhasil mengajak 2 orang untuk berdonasi
Rp 10.000

Yuk jadi Fundraiser
program ini

Berita Terbaru

belum ada fundraiser

Belum ada berita

Lembaga belum membuat berita terbaru

HA

Hamba Allah

1 minggu yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

1 bulan yang lalu

Rp 1.000

HA

Hamba Allah

1 bulan yang lalu

Rp 20.000

HA

Hamba Allah

3 bulan yang lalu

Rp 1.000

HA

Hamba Allah

3 bulan yang lalu

Rp 1.000

bismillah doain aku yaa aku dan keluarga aku diberikan sehat walafiat dan segala urusanku diberikan kemudahan apalagi aku ini mau ujian doain yaa lancar' aamiin
Yuk aminkan doa saudara kita
donasi Rutin