NYAWA TERANCAM! Arfan mengidap penyumbatan saluran empedu, organ hatinya rusak dan perut membesar

NYAWA TERANCAM! Arfan mengidap penyumbatan saluran empedu, organ hatinya rusak dan perut membesar

#sahabatsapa Mari bantu perjuangan adik Arfan untuk bisa sembuh dari penyakitnnya.

Dana tersedia
Rp. 0

Info Lembaga

YAYASAN SAHABAT AMAL PEDULI SESAMA TASIKMALAYA

YAYASAN SAHABAT AMAL PEDULI SESAMA TASIKMALAYA

Akun Terverifikasi

Tentang program

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sahabat SAPA dimanapun berada, ujian tentunya akan ada disetiap langkah kehidupan kita semua baik ujian yang ringan hingga ujian yang paling berat. Kali ini tim Relawan Sapa melakukan kunjungan didaerah Kabupaten Bandung mengunjungi adik Arfan Naufal Rafassya yang saat ini berusia 1 tahun 8 bulan mengidap k83.1-Obstruction of bile duct atau lebih dikenal penyumbatan saluran empedu sejak lahir yang membahayakan terhadap nyawa adik Arfan.

Kondisi Adik Arfan awal.

Awalnya saat lahir adik Arfan sangat normal bahkan seperti bayi pada umumnya, namun saat usia 7 hari ada perbedaan pada kulit diseluruh tubuh adik Arfan yang mana warna dari kulit tersebut menguning sehingga saat itu diberikan ramuan alami serta di jemur di pagi hari. Setelah usianya genap 1 bulan orang tua adik Arfan memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan ke dokter setempat dan katanya hanya sakit lambung biasa, akan tetapi kondisi kulitnya tidak kunjung membaik terus menguning bahkan kondisi perutnya semakin membesar tidak wajar disertai dengan kondisi tubuhnya semakin kecil dan kurus ,aka adik Arfan dibawa berobat ke Puskesmas setempat.

Benar saja! Hati seorang ibu terhadap anak sangat kuat! Saat pertama kali dibawa ke puskesmas setempat dan dilakukan pemeriksaan adik Arfan langsung diberikan rujukan ke RSUD Cikopo untuk dilakukan pemeriksaan lanjut karena alat yang ada di puskesmas belum memadai. Tak di sangka setelah dilakukan pemeriksaan, adik Arfan langsung diberi rujukan untuk melanjutkan pengobatan di RSUP Dr.Hasan Sadikin Kota Bandung.

Dokumentasi saat perawatan adik arfan dirumah.

Tanpa berfikir panjang orang tua adik Arfan esoknya berangkat ke RSUP Dr.Hasan Sadikin Kota Bandung untuk melakukan beberapa proses pemeriksaan di beberapa poli diantaranya poli anak, poli bedah, poli dalam, poli anastesi dan kardioteraphi. Perjalanan 1 tahun berobat di RSHS Bandung sangat menguras tenaga, fikiran dan materi karena selama perjalanan berobat disana harapannya bisa segera di tindak dan mendapatkan pengobabatan yang lebih cepat hingga dinyatakan sembuh. Dokter seringkali menyarankan untuk dilakukan lab di luar dengan biaya kurang lebih Rp.2.500.000,-, selain itu juga disarankan untuk terus mengonsumsi vitamin dan penunjang gizi susu khusus yang harganya mencapai Rp.1.000.000,- yang mana hal tersebut tidak dicover BPJS.

Dokumentasi hasil USG adik Arfan.

“jangankan untuk lab atau membeli vitamin dan penunjang gizi! Penghasilan suami saya ga seberapa, Alhamdulillah cukup untuk sehari-hari dan biaya ank sekolah. Untuk berangkat berobat saja saya dibantu warga sekitar dan keluarga, jika kurang tak jarang pinjam lagi ke saudara” ujar ibu adik Arfan.

Tak hanya sampai situ, orang tua adik Arfan terus rutin melakukan kontrol ke RSHS bandung hingga proses tindakan sinar di RSHS Bandung selama 1 tahun sudah selesai akan tetapi itu bukan akhir dari pengobatan. Bikin kaget, bingung, bahkan hampir menyerah karena ternyata adik Arfan harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat (RSUPN Cipto atau RSCM) karena harus dilakukan tindakan tranpalantasi hati yang mana untuk bayi atau balita belum bisa dilakukan di RSHS Bandung.

Setelah itu orang tua adik Arfan pulang dulu untuk berunding dengan keluarga, karena untuk berobat di Jakarta butuh biaya yang besar walaupun biaya berobat selama ini menggunkan BPJS berbayar tetap saja biaya sehari-hari selama berobat juga lumayan besar. Warga setempat kembali membantu adik Arfan untuk bisa berangkat berobat ke Jakarta, dengan uang Rp.2.000.000,- memberanikan diri utuk berangkat berobat dengan penuh harapan adik Arfan bisa segera sembuh.

Dokumentasi aktifitas adik Arfan.

Dengan perjalanan 4 jam dari Kabupaten Bandung ke Jakarta menggunakan bus, orang tua adik Arfan sampai di RSCM Jakarta dan melakukan kontrol pertama. Hari pertama bayangan orang tua adik Arfan langsung dilakukan tindakan karena untuk konsul selama di RSHS Bandung juga sudah 1 tahun lebih dan ternyata di RSCM juga dilakukan pemeriksaan lagi yang mana tidak bisa diprediksi kapan dilakukan tindakan. Karena tidak ada sanak saudara di Jakarta maka orang tua adik arfan mencari tempat berteduh untuk berobat selanjutnya. Ayah adik Arfan mencari kontrakan yang paling murah karena perbekalannya sangat terbatas dan kebutuhan untuk makan saja biayanya mahal mahal. Setelah seharian berkeliling mencari kontrakan akhirnya mendapatkan kontrakan yang paling murah yaitu Rp.600.000,- untuk 7 hari karena yang lainnya diatas Rp.800.000,- per minggu.

Setelah hari ke 6 berobat dokter memberikan jawaban hasil pemeriksaan, dengan nada pelan dokter menginformasikan bahwa adik Arfan kondisinya sudah sangat parah dan membutuhkan transpalantasi hati segera yang mana harus mencari pendonor hati yang pas untuk adik Arfan karena walaupun orang tuanya sendiri belum tentu cocok. Untuk biaya transpalantasi hati membutuhkan biaya sekitar Rp.100 – 120 juta itupun tidak dicover oleh BPJS.

Kondisi saat dirawat di RSHS Bandung.

“saya langsung keluar ruangan dokter dan menangis diarea rumah sakit Cipto Jakarta, dengan penuh kebingungan dan kaget mendengat biaya yang begitu besar saya hanya bisa pasrah dan berdo’a agar sakit anak saya bisa dipindahkan kesaya” ujar ayah adik Arfan

Karena untuk kontrol selanjutnya masih ada waktu sekitar 14 hari dan juga perbekalan sudah habis, hanya tersisa untuk ongkos pulang ke Bandung, orang tua adik Arfan memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sembari memikirkan dan ikhtiar untuk berobat selanjutnya terlebih biayanya sampai ratusan juta. Selain itu ia juga diharuskan untuk membeli susu khusus untuk hati, itu juga tidak tercover bpjs yang mana harga 1 kaleng ukuran 400gr harganya sampai Rp.500.000,-

‘’dokter berpesan agar obatnya tidak boleh terlewat, jika terlewat maka akan akan semakin parah. Selain itu kasih susu khusus untuk hati juga ya bu‘’ Ujar ibu adik Arfan.

Dokumentasi saat bersama orang tua adik Arfan.

1 bulan berlalu, adik arfan melewati pengobatan selanjutnya karena masih belum ada bekal untuk berobat di Jakarta. Perubahan di anaknya semakin memburuk karena mungkin obatnya sudah habis, bahkan anaknya mendakdak demam disertai sesak nafas yang tak kunjung reda dan terjadi dipukul 23:15 WIB di tengah malam. Tanpa berfikir panjang, orang tua adik Arfan langsung bawa anaknya ke IGD RSHS Kota Bandung untuk dilakukan pertolongan pertama. Selama perjalanan ke rumah sakit, orangtua adik Arfan tak hentinya bedoa untuk keselamatan anaknya karena kondisinya yang makin parah serta nafasnya yang terpengah pengah. Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD RSHS, HB adik Arfan kurang dari tahapan normal yakni di angka 3,1 sehingga harus langsung dirawat inap untuk dilakukan tindakan tranpusi darah. Setelah dilakukan transpusi darah sebanyak 1 labu serta dipasang oxigen untuk membantu pernafasan adik Arfan, alhamdulillah HBnya naik menjadi 7,1 namun ada penyakit tambahan dari kondisi perutnya yang makin membesar dan sesak nafas yang sangat cepat ternyata paru-parunya tereendam sehingga dilakukan tindakan penyedotan cairan dengan cara diberikan lubang di sisi perut bagian kiri yang mana kini lubang tersebut sering kali terjadi pereumbesan.

Diusianya yang kini menginjak 2 tahun, adik Arfan belum bisa berbicara secara normal, belum bisa, tengkurap, belum bisa berjalan serta beraktifitas seperti anak-anak pada umumnya. Saat penyakitnya kambuh adik Arfan sering kali tiba-tiba menangis, sesak nafas, demam bahkan hingga taksadarkan diri sehingga jika tidak segera diobati sangat membahayakan terhadap nyawa adik Arfan.

Dokumentasi saat memberi kambing kesayangan.

Kini pengobatan di Jakarta berhenti total karena belum ada biaya untuk berobat disana. Bukan tidak ikhtiar, Pejuangan ayah adik Arfan sudah sanggat maksimal. Beliau bekerja sebagai buruh serabutan  yang mana kesehariannya sebagai buruh tani di sawah warga setempat dengan upah sebesar Rp.60.000,- perhari dari pukul 7 pagi sampai dengan pukul 1 siang itupun jika sedang musim menanam padi ataupun panen. Selain itu beliau juga mengurus kambing milik orang lain dengan upah sistem bagi dua dari hasil ternak atau anak dari kambing yang di urusnya. Jika anak kambing ada 2 ekor maka 1 ekor untuk pemilik kambing dan 1 ekor lagi untuk ayah Arfan. Namun jika anaknya Cuma 1 ekor maka hasilnya setengah dari penjualan anak kambing tersebut. Selama bertahun-tahun hasil dari kambing dari anakan tersebut hanya sisa 3 ekor dan saat ini sudah dijual Rp.3.000.000,- yang mana uang tersebut sudah digunakan untuk biaya berobat adik Arfan selama ini.

Dokumentasi saat ayah adik Arfan bekerja.

“bukannya saya ga sayang sama anak pak, saya bingung harus jual apa lagi untuk berobat anak saya! Jangan uang 120 juta, ada 3 ekor kambing yang tadinya untuk tabungan anak sekolah juga sudah saya jual juga buat berobat Arfan agar bisa sembuh. Ga ada 1 pun orang tua yang tega melihat anaknya kaya gini pak terlebih saya tinggal di rumah mertua” Ujar ayah Arfan

Dokumentasi saat mencari rumput.

Keluarga adik arfan tinggal disebuah rumah ukuran 3x4 dari bilik bambu yang mana rumah tersebut milik nenek dari adik Arfan dan didalam rumah tersebut berisikan 5 orang. Selain kondisi adik Arfan yang sedang sakit, kakaknya yang masih sekolah sempat terhambat karena akan menghadapi ujian akhir semester dan akan masuk ke tingkat SMA.

Orang tua adik Arfan sangat berharap agar anaknya bisa segera berobat hingga sembuh dan beraktifitas seperti anak lainnya. Besar harapan kami membuat campaign ini supaya bisa membantu meringankan beban biaya keluarga adik Arfan. Mari ulurkan tangan #orangbaik untuk kesembuhan adik Arfan.

Dokumentasi tempat tinggal adik Arfan.

#OrangBaik, maukah kamu membantu adik Arfan supaya pengobatannya terus berjalan sampai kondisinya membaik? Jangan biarkan hal buruk terjadi begitu cepat! Mari berbagi kebaikan dengan cara:

Klik tombol “DONASI SEKARANG”; 

Masukkan nominal donasi; 

Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit), transfer ke no. rekening yang tertera.

Disclaimer : Informasi dan opini yang tertulis di halaman program ini adalah milik lembaga (pihak yang menggalang dana) dan tidak mewakili Amalsholeh.com.

Fundraiser

Lihat Semua
V

Vincenzo

Berhasil mengajak 5 orang untuk berdonasi
Rp 92.562
Zinedine Zidane

Zinedine Zidane

Berhasil mengajak 2 orang untuk berdonasi
Rp 4.000

Yuk jadi Fundraiser
program ini

Berita Terbaru

Lihat Semua

07 Jan 2025

Pencairan Dana Rp 159.427

dana tersebut akan digunakan untuk menambah operasional pengobatan adik Arfan ke RSUPN Cipto Jakarta. selain itu dana tersebut akan digunakan juga untuk jasa optimasi program sapapeduli adik Arfan.


terimakasih #sahabatamalsholeh

HA

Hamba Allah

1 minggu yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

1 bulan yang lalu

Rp 10.000

bismillah semoga bermanfaat dan mempermudah urusan ku 😇
Yuk aminkan doa saudara kita
HA

Hamba Allah

2 bulan yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

2 bulan yang lalu

Rp 2.000

HA

Hamba Allah

5 bulan yang lalu

Rp 1.000

donasi Rutin