Rambutnya rontok dan tubuhnya semakin lemah, sakit Lupus Kronis mengancam nyawa Bu Sintia dan bayi dalam kandungannya
Dalam kondisi hamil yang usianya baru 24 minggu, tubuh Bu Sintia semakin lemah dan gemuk tak beraturan, rambutnya juga rontok. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/EGef59BZemiWp1L0cSQh7Iu22gEFd0XL1n8HWP2F.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="EGef59BZemiWp1L0cSQh7Iu22gEFd0XL1n8HWP2F.jpg"></figure>
Sudah 1 tahun lebih Bu Sintia berjuang sembuh dari sakit lupus kronis. Jika sakitnya kambuh ia akan mengalami nyeri persendian hebat, tubuhnya demam dan pusing serta muncul ruam-ruam merah di kulitnya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/hLVkyPZRjBjaawJHIP5d92IYhtlLCDXVvrhPVNas.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="hLVkyPZRjBjaawJHIP5d92IYhtlLCDXVvrhPVNas.jpg"></figure>
“Saya berharap istri saya segera sembuh dan kami bisa memiliki keturunan yang sehat dan normal. Karena di kehamilan yang sebelumnya istri saya sering keguguran,” ujar Pak Evi (suami Bu Sintia). 

Kehidupan ekonomi Bu Sintia terbilang sulit. Suaminya hanya seorang tukang cilok dengan untung 70.000 ribu rupiah saja dan itupun tidak menentu. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/DRwINmOGyeCcKHmK6HL2c65zaY0Y0zvDD4JvEzQe.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="DRwINmOGyeCcKHmK6HL2c65zaY0Y0zvDD4JvEzQe.jpg"></figure>
Penghasilan suaminya tak mencukupi seluruh biaya pengobatan. Sedangkan, pengobatan Bu Sintia harus terus berjalan dan tidak dapat ditunda.

Sahabat, sakit Bu Sintia memang sulit direda, tapi kita bisa menemani perjuangannya melawan sakitnya

Sakit Lupus Kronis Ancam Nyawa Bu Sintia dan Janinnya

Rambutnya rontok dan tubuhnya semakin lemah, sakit Lupus Kronis mengancam nyawa Bu Sintia dan bayi dalam kandungannya
Dalam kondisi hamil yang usianya baru 24 minggu, tubuh Bu Sintia semakin lemah dan gemuk tak beraturan, rambutnya juga rontok. 
Sudah 1 tahun lebih Bu Sintia berjuang sembuh dari sakit lupus kronis. Jika sakitnya kambuh ia akan mengalami nyeri persendian hebat, tubuhnya demam dan pusing serta muncul ruam-ruam merah di kulitnya.
“Saya berharap istri saya segera sembuh dan kami bisa memiliki keturunan yang sehat dan normal. Karena di kehamilan yang sebelumnya istri saya sering keguguran,” ujar Pak Evi (suami Bu Sintia).

Kehidupan ekonomi Bu Sintia terbilang sulit. Suaminya hanya seorang tukang cilok dengan untung 70.000 ribu rupiah saja dan itupun tidak menentu. 
Penghasilan suaminya tak mencukupi seluruh biaya pengobatan. Sedangkan, pengobatan Bu Sintia harus terus berjalan dan tidak dapat ditunda.

LAZ Harapan Dhuafa merupakan Lembaga Non Profit yang berkonsentrasi pada pemberdayaan kaum dhuafa sejak tahun 2004. Melalui pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, dan Dana Sosial lainnya

Sakit Lupus Kronis Ancam Nyawa Bu Sintia dan Janinnya

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur