“Kasihan sama kondisi suami sekarang. Mudah-mudahan ada kesempatan buat sembuh, tabungan udah habis buat biaya berobat dan kebutuhan sehari-hari….”

Sambil terus menyeka air mata, Bu Sartunah menangis menatap kondisi suaminya kini yang lemah tak berdaya. Padahal dulunya, Pak Hadi (38) adalah sosok pekerja keras yang sanggup bekerja apa saja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Tapi, sekarang beliau hanya bisa duduk dan terbaring lemah karena kehilangan kedua penglihatannya, bahkan pendengarannya juga terganggu.

Semua berawal 2 bulan lalu, tak lama setelah kepergian sang Ibu tercinta, Pak Hadi sakit keras hingga mendadak buta dan sulit mendengar. Beliau tak langsung dibawa ke RS, tapi hanya ke klinik terdekat saja karena keterbatasan biaya. Sekarang pun sakit Pak Hadi masih sering kambuh. Jika sudah kambuh, Pak Hadi hanya bisa menangis menahan sakit luar biasa di sekujur kepalanya.

“Dulu saya biasa antar anak sekolah dan mengaji, tapi sekarang cuma bisa denger suaranya aja. Cuma bisa nahan gak nangis, berusaha tegar, karena nggak pengen mereka ikut sedih.” Ungkap Pak Hadi lirih.

Perasaan bersalah seringkali menghantui pikiran Pak Hadi, sebagai kepala keluarga beliau merasa gagal karena tidak bisa menjalankan tanggung jawabnya mencari nafkah untuk anak istrinya. Beliau justru harus banyak dibantu untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, mandi, makan, dan memakai pakaian.

Kini, untuk bertahan hidup keluarga kecil ini hanya mengandalkan sisa tabungan yang tak seberapa dan bantuan dari para tetangga sekitar. Karena Bu Sartunah pun tak bisa bekerja, lantaran tak bisa jika harus meninggalkan suami dan anaknya yang masih kecil.

“Yuli sayang sama bapak, pengen bapak sembuh, pengen bisa dianterin sekolah dan ngaji lagi ama bapak, pengen bisa main lagi sama bapak,” Ungkap Yuli, anak perempuan pak Hadi yang masih berusia delapan tahun.

Tak ingin terus berputus asa, Pak Hadi ingin segera sembuh dan bisa melihat lagi seperti dulu agar bisa bekerja mencari nafkah karena kehidupan sulit seperti ini tentu tidak diinginkannya.