Pencairan Dana Rp 227.010

“Selama ini saya hanya modal nekat saja mas.. meski saya gak bisa kasih mereka makanan bergizi, saya lebih gak tega lagi kalau mereka terlantar di jalanan dan hidup dengan keras..” ujar Bu Salmiati, rescuer kucing di wilayah Pekayon, Bekasi.
---
Bagi Bu Siti, salah satu kebahagiaan dalam hidupnya adalah ketika ia melihat kucing yang diselamatkannya di sekitaran Pekayon, Bekasi bisa makan dengan lahap. Walau pakan yang diberikannya hanyalah seadanya. 
Meski dalam hati kecilnya merasa miris, Bu Siti tak bisa berbuat apa-apa lagi, maklum ia melakukan rescue kucing selama ini hanya dengan modal nekat. Ia begitu prihatin dan tak tega melihat banyak kucing yang terlantar di jalanan hingga rasa ingin menyelamatkan kucing-kucing tersebut pun muncul.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bantutetangga/public/campaign/ULimage.jpeg"></figure>
“Saya tau betul gimana susahnya keluarga saya sekarang, apalagi kita masih ada di tengah pandemi.. tapi saya bener-bener gak tega kalo harus biarkan mereka tertatih di jalanan sana..”
Hingga saat ini ada 35 kucing yang ia rawat dalam keterbatasan di rumah kecilnya. Kucing-kucing itu berkeliaran bebas tanpa dikandangi, diobati dengan layak dan divaksinasi. Apalagi di musim penghujan kini kucing-kucingnya mulai sakit, flu, dan jamuran.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bantutetangga/public/campaign/EIimage.jpeg"></figure>
Bukannya Bu Siti tak mau menempatkan mereka dalam kandang atau dibawa berobat ke klinik dan divaksinasi, tapi keadaanlah yang memaksanya harus berbuat seadanya yang ia punya.
Penghasilan Bu Siti sebagai pekerja lepas di salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi memang tak seberapa. Apalagi ia memiliki putra dan putri yang masih sekolah di sekolah menengah atas serta merawat ibunya yang sakit keras.

<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bantutetangga/public/campaign/lKimage.jpeg"></figure>
“Saya memang gak sanggup buat penuhi semua kebutuhan perawatan dan pengobatan kucing-kucing terlantar ini. Tapi biasanya ada orang-orang baik yang mau bantu walau nominalnya sedikit, saya hanya bisa mengandalkan itu saat ini..” ujar Bu Siti dengan tatapan sendu.
Tetangga Baik, ayo kita temani niat baik Bu Siti dalam merawat kucing-kucing liar di jalanan dan membuat kucing-kucingnya bisa mendapat perawatan yang layak? 
Bantuan Tetangga Baik untuk ambil bagian menjadi jembatan kebaikan bagi kucing-kucing terlantar ini sangatlah berarti.

Orang Sholeh, ayo kita temani Bu Siti merawat kucing-kucing liar di jalanan dan membuat kucingnya bisa mendapat perawatan yang layak

Rescue Kucing Modal Nekat, Bu Siti Tak Mampu Beri Kucing Pakan Bergizi

“Selama ini saya hanya modal nekat saja mas.. meski saya gak bisa kasih mereka makanan bergizi, saya lebih gak tega lagi kalau mereka terlantar di jalanan dan hidup dengan keras..” ujar Bu Salmiati, rescuer kucing di wilayah Pekayon, Bekasi.
---
Bagi Bu Siti, salah satu kebahagiaan dalam hidupnya adalah ketika ia melihat kucing yang diselamatkannya di sekitaran Pekayon, Bekasi bisa makan dengan lahap. Walau pakan yang diberikannya hanyalah seadanya. 
Meski dalam hati kecilnya merasa miris, Bu Siti tak bisa berbuat apa-apa lagi, maklum ia melakukan rescue kucing selama ini hanya dengan modal nekat.  Ia begitu prihatin dan tak tega melihat banyak kucing yang terlantar di jalanan hingga rasa ingin menyelamatkan kucing-kucing tersebut pun muncul.

“Saya tau betul gimana susahnya keluarga saya sekarang, apalagi kita masih ada di tengah pandemi.. tapi saya bener-bener gak tega kalo harus biarkan mereka tertatih di jalanan sana..”
Hingga saat ini ada 35 kucing yang ia rawat dalam keterbatasan di rumah kecilnya. Kucing-kucing itu berkeliaran bebas tanpa dikandangi, diobati dengan layak dan divaksinasi. Apalagi di musim penghujan kini kucing-kucingnya mulai sakit, flu, dan jamuran.

Bukannya Bu Siti tak mau menempatkan mereka dalam kandang atau dibawa berobat ke klinik dan divaksinasi, tapi keadaanlah yang memaksanya harus berbuat seadanya yang ia punya.
Penghasilan Bu Siti sebagai pekerja lepas di salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi memang tak seberapa. Apalagi ia memiliki putra dan putri yang masih sekolah di sekolah menengah atas serta merawat ibunya yang sakit keras.


“Saya memang gak sanggup buat penuhi semua kebutuhan perawatan dan pengobatan kucing-kucing terlantar ini. Tapi biasanya ada orang-orang baik yang mau bantu walau nominalnya sedikit, saya hanya bisa mengandalkan itu saat ini..” ujar Bu Siti dengan tatapan sendu.
Tetangga Baik, ayo kita temani niat baik Bu Siti dalam merawat kucing-kucing liar di jalanan dan membuat kucing-kucingnya bisa mendapat perawatan yang layak? 
Bantuan Tetangga Baik untuk ambil bagian menjadi jembatan kebaikan bagi kucing-kucing terlantar ini sangatlah berarti.

Yayasan Bantu Tetangga Mulia adalah Lembaga Sosial yang bergerak di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan dengan wilayah program di perkotaan padat penduduk khususnya keluarga prasejahtera.

Rescue Kucing Modal Nekat, Bu Siti Tak Mampu Beri Kucing Pakan Bergizi

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur