Assalamualaikum, Sahabat
Alhamdulillah bantuak untuk Nek Iroh secara rutin kami salurkan tiap bulan. Bantuan berupa makanan pokok dan santunan tunai.
Khusus di bulan Mei ini kami juga menyalurkan bantuan berupa pakaian serta mukena.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/X3nbmQOBDazF9a7CI7n5eYugCFW8h2iss9nZKm5C.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="X3nbmQOBDazF9a7CI7n5eYugCFW8h2iss9nZKm5C.png"></figure>
Lalu Ibunda dari Nek Iroh yang selama ini menemani kehidupan sehari-hari Nek iroh sudah wafat bulan Maret lalu. Kesedihan meliputi hari-hari Nek Iroh hingga saat ini. Tak jarang beliau menangis sendiri.
Saat ini Nek Iroh Tinggal bersama kakaknya,&nbsp;<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/DzQ3dARmG1ML127ae8FtcEdrW33IsjdIbsDBfrsd.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="DzQ3dARmG1ML127ae8FtcEdrW33IsjdIbsDBfrsd.png"></figure>
Semoga amanah yang sahabat titipkan melalui Al-Iman mampu meringankan beban yang diderita oleh Nek Iroh serta menjadi pahala bagi kita semua.
Salam
Al-Iman

Bantuan Untuk Mak Iroh dan Kabar dari Ibundanya

Dana yang dicairkan akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan makan para lansia dhuafa

Pencairan Dana Rp 4.300.000

Assalamualaikum, #SahabatIman,
Beberapa waktu lalu relawan Al-Iman kembali mengujungi Mak Iroh untuk memastikan program dan bantuan yang sahabat titipkan sampai dan bermanfaat. Dalam kesempatan ini, tim relawan tidak hanya memberikan bantuan pangan tapi juga santunan tunai.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/0SMaqjjxvInwWzZP0tz3mNOOsXGfCHo2SedScCi0.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="0SMaqjjxvInwWzZP0tz3mNOOsXGfCHo2SedScCi0.png"></figure>
Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk bisa membantu lansia dhuafa lain yang juga membutuhkan. Itu artinya, bantuan sahabat dirasakan lebih banyak oleh para lansia dhuafa yang membutuhkan.
Insyaa Allah bantuan ini akan kami rutin salurkan untuk Mak iroh juga untuk para lansia dhuafa di kampung beliau tinggal saat ini.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/aDGALa5fKqtXBO5yfpPfiyIaoPgaA1hx7zY2qQFN.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="aDGALa5fKqtXBO5yfpPfiyIaoPgaA1hx7zY2qQFN.png"></figure>
 
Sahabat, semoga dengan infak, sedekah, dan doa kita untuk Mak Iroh dan lansia-lansia lain bisa menjadikan kita termasuk golongan yang seperti diriwayatkan dalam hadits, “Sesungguhnya termasuk dalam pengagungan terhadap Allah Ta’ala adalah memuliakan orang-orang lanjut usia yang muslim” (HR. Abu Dawud no. 4843. Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2199).
Jazakallah Khair
Yayasan Al-Iman
Website : www.aliman.org
Instagram : @ysnaliman

Update Penyaluran; Bantuan Untuk Mak Iroh dan Lansia Dhuafa di Pelosok Sumedang

Donasi yang dicairkan akan disalurkan sesuai kebutuhan campaign

Pencairan Dana Rp 2.600.000

Assalamualaikum #SahabatIman ... Bagaimana kabarmu? Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita nikmat sehat dan keberkahan hidup ya. Aamiin Sahabat, Alhamdulilah kali ini&nbsp;Rantang Peduli menyapa&nbsp;Lansia Dhuafa lainnya, dialah Mak Omah. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/LyXJccA99RqJdT9jfXy4Ko404B8wbK3024h573xE.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="LyXJccA99RqJdT9jfXy4Ko404B8wbK3024h573xE.jpg"></figure>
Mak Omah sudah berusia 70 tahun. Badannya tua dan renta di tambah penglihatan&nbsp;Mak sudah tidak lagi berfungsi.&nbsp;Kondisi kebutaan tersebut telah beliau alami selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
Mak memiliki riwayat penyakit gula, telah lama penyakitnya ini ia derita dan membuatnya kerap kali sakit-sakitan. 
Seiring berjalannya waktu saat usia Mak mencapai 40 tahun penyakit yang beliau derita menunjukkan keganasannya, kedua bola mata Mak mulai memburam, dan tak berselang lama mata mak tak berfungsi secara total.
Selain penyakit gula, duka yang mendalam ketika ditinggal oleh suami menjadi salah satu pemicu lainnya. Dunia Mak seakan runtuh ketika Allah memanggil sosok pria yang sangat ia cintai tersebut. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/6jXFxjDuYha5EvphMMpsggsm9TXKNh1tJ2lDLnvK.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="6jXFxjDuYha5EvphMMpsggsm9TXKNh1tJ2lDLnvK.jpg"></figure>
Kini Mak Omah dirawat oleh anak dan menantunya di sebuah rumah semi permanen sederhana di pelosok Conggeang, Sumedang. Sehari-hari mantu dan anaknya&nbsp;bekerja sebagai buruh tani dan tukang bangunan. Dari aktifitas pekerjaan tersebutlah anak dan mantunya memenuhi kebutuhan keseharian mak. Namun tidak semua kebutuhan Mak bisa terpenuhi, sebab anak dan mantunya pun berada dalam kondisi serba kekurangan. Hanya kebutuhan makan yang dapat dipenuhi, itupun dengan menu alakadarnya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/D6v8C0RfZfRQK2BsQkCThuvKpO32DGVtmOM2wgKv.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="D6v8C0RfZfRQK2BsQkCThuvKpO32DGVtmOM2wgKv.jpg"></figure>
Alhamdulilah, Datangnya Rantang Peduli membuat Mak Omoh bahagia tiada tara. Apalagi selama 30 hari beliau memperoleh menu makanan sehat dan bergizi. Menu Makan seperti Ayam, Sayur, Tahu, Tempe, serta buah Anggur menjadi pembuka makan siang Mak omoh kala itu. Baik Mak Omoh maupun pihak keluarga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur yang telah memberikan kepedulian kepadanya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/04gXUmiaz0fivdRfulYWh886IedGLGGuOOjROSNE.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="04gXUmiaz0fivdRfulYWh886IedGLGGuOOjROSNE.jpg"></figure>
Terimakasih ya #SahabatIman, kepedulianmu membuat Mak Omoh dan Lansia Dhuafa lainnya gembira. Kini Para Lansia tidak perlu lagi khawatir dalam memenuhi kebutuhan makan harian, sebab disetiap harinya ada Rantang Peduli yang akan dikirim menuju kediaman mereka. Yuk kita bantu lansia dhuafa lain! 
Bantu terus lansia dhuafa lainnya <a href="https://www.amalsholeh.com/rantangpeduli?utm_medium=profile-program">disini!</a> 
Salam Hangat,
Yayasan Al-Iman
Website : <a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">www.yayasanaliman.org</a> Instagram : @ysnaliman FaceBook : yayasanaliman1

Rantang Peduli penuhi kebutuhan gizi Mak Omah dan lansia dhuafa lainnya

Mak Iroh sudah semakin tua dan sering kesakitan karena tumor di hidung. Bahkan, pandangan pun terhalang, sehingga tak lagi bisa mencari nafkah.
<figure><img src="https://lh6.googleusercontent.com/N8De7cjlhkEgXr4i1Mrtac0iI1BvKWHDaKugO0n84EVr5tDJm1SLZCg3BBDs8fjn6Q8sYdOIexEkG4d3a9v36NAocxVAezQh9hH9xJCQOYX0aWzIOHsM5Pol0e_mcrt3tji3kAk=s0" width="624" height="416" data-image="xtqkx87ad9pu"></figure>
Mak Iroh makan apa saja yang bisa dimakan. Makan nasi kemarin yang sudah berdebu pun tak masalah, asal Mak Iroh dan uyut (ibunda Mak Iroh) tidak kelaparan setiap hari.
Hormat paling tinggi untuk Mak Iroh!
Sahabat Iman, apa yang lebih mengharukan dari melihat seorang lansia yang hidup penuh kesusahan, diuji dengan penyakit berat, makan ala kadarnya, tetapi masih telaten merawat sang ibu setiap saat?
Usia Mak Iroh sudah 70 tahun dan ia harus menghadapi kenyataan hidup dengan ujian yang berat. Mak Iroh mengidap tumor di bagian hidungnya. Benjolan itu terus berkembang dan menutupi wajah serta pandangan Mak Iroh. Berbagai hal sudah diupayakan. Namun, kata dokter tak ada pengobatan yang dapat dilakukan. Jika tumor di hidung Mak Iroh diangkat, itu akan membahayakan keselamatan nyawanya.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/psoi1tbmq1c5QclXFI73Sb4vw32L8PhJvD8fTt7b.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="n08jj22p8zyb"></figure>
Akibat kondisi seperti ini, mak Iroh tak lagi bisa mencari nafkah. Dulu saat benjolannya belum begitu menutupi penglihatan, Mak Iroh bertani di sawah dan bekerja sebagai pengasuh anak tetangga. Selagi halal, apa pun ia lakukan untuk tetap bisa makan dan merawat ibunya yang berusia hampir satu abad.
Namun, kini Mak Iroh hanya bisa pasrah. Benjolannya semakin membuat Mak Iroh tak bisa bekerja. Tubuhnya pun semakin renta. Untuk bisa makan, Mak Iroh hanya bisa mengharapkan pemberian tetangga yang datang sesekali. 
Kondisi fisik yang semakin menurun dan penglihatan yang buram pun membuat Mak Iroh dan sang ibu tak bisa membedakan mana makanan yang layak ataupun sebaliknya. Bahkan Mak Iroh dan ibunya cukup sering makan nasi yang disimpan dari kemarin dan sudah kering berdebu. 
<figure><img src="https://lh5.googleusercontent.com/ENKXKGnD4BKX6VVCcT4HEIM45dOeXOdHBiOdtzActu7HKHhdWcHsCbUOXIUtNMBnaiHc4EiNVbZLV9887FrGVjJIUKmjv8jMMO7RbpgEtdFJjgQaYrdQgO8XWdhKIQ=s0" width="624" height="416" data-image="wo70aa6paajw"></figure>
Sahabat Iman, bayangkan jika Mak Iroh adalah orang tua kita. Apakah kita hanya akan membaca kisah ini dan berdiam diri begitu saja? Apakah kita tega harus mengetahui ada lansia dhuafa yang tak bisa makan layak, lalu hati kita tak tergerak sedikit pun? Sekarang juga, Kita harus peduli dan bersimpati!
Jaga asupan pangan saudara kita hari ini melalui Program #RantangPeduli 
<ul><li>Makanan siap saji, sehat dan bergizi</li><li>Menu makan berbeda setiap harinya</li><li>1 rantang penuh = Rp 20 ribu saja</li></ul>
 Yuk kita bareng-bareng peduli dan bersimpati! Sisihkan sedikit harta untuk menghadirkan makanan sehat dan bergizi bagi lansia dan saudara dhuafa. Setiap rupiah yang Sahabat Iman beri, satu rantang peduli terhidang penuh gizi!
Mari kirim #RantangPeduliBuktiSimpati sekarang juga dengan cara:
<ol><li>Klik tombol “DONASI SEKARANG“</li><li>Pilih pembayaran via GoPay/Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI & Credit card</li><li>Dapatkan cerita dan perkembangan program melalui email Anda</li><li>Bagikan kisah ini! Satu orang yang tergerak untuk ikut menyisihkan sedikit harta, makanan sehat bergizi untuk banyak lansia dhuafa!</li></ol>
Terima kasih, Sahabat Iman. Setiap rupiah yang kita berikan untuk menyumbang #RantangPeduliBuktiSimpati, Insyaa Allah menjadi saksi kebaikan di akhirat kelak. Semoga ini semua menjadi wasilah kita untuk bisa mendapat kemuliaan di surga-Nya kelak. Aamiin

Banyak lansia dhuafa di luaran sana yang hidup serba sulit. Masih harus bekerja keras untuk tetap hidup. Makan sehari-hari ala kadarnya.

Tumor Hidung Hambat Mak Iroh untuk Penuhi Makanan Harian yang Layak

Mak Iroh sudah semakin tua dan sering kesakitan karena tumor di hidung. Bahkan, pandangan pun terhalang, sehingga tak lagi bisa mencari nafkah.

Mak Iroh makan apa saja yang bisa dimakan. Makan nasi kemarin yang sudah berdebu pun tak masalah, asal Mak Iroh dan uyut (ibunda Mak Iroh) tidak kelaparan setiap hari.
Hormat paling tinggi untuk Mak Iroh!
Sahabat Iman, apa yang lebih mengharukan dari melihat seorang lansia yang hidup penuh kesusahan, diuji dengan penyakit berat, makan ala kadarnya, tetapi masih telaten merawat sang ibu setiap saat?
Usia Mak Iroh sudah 70 tahun dan ia harus menghadapi kenyataan hidup dengan ujian yang berat. Mak Iroh mengidap tumor di bagian hidungnya. Benjolan itu terus berkembang dan menutupi wajah serta pandangan Mak Iroh. Berbagai hal sudah diupayakan. Namun, kata dokter tak ada pengobatan yang dapat dilakukan. Jika tumor di hidung Mak Iroh diangkat, itu akan membahayakan keselamatan nyawanya.

Akibat kondisi seperti ini, mak Iroh tak lagi bisa mencari nafkah. Dulu saat benjolannya belum begitu menutupi penglihatan, Mak Iroh bertani di sawah dan bekerja sebagai pengasuh anak tetangga. Selagi halal, apa pun ia lakukan untuk tetap bisa makan dan merawat ibunya yang berusia hampir satu abad.
Namun, kini Mak Iroh hanya bisa pasrah. Benjolannya semakin membuat Mak Iroh tak bisa bekerja. Tubuhnya pun semakin renta. Untuk bisa makan, Mak Iroh hanya bisa mengharapkan pemberian tetangga yang datang sesekali. 
Kondisi fisik yang semakin menurun dan penglihatan yang buram pun membuat Mak Iroh dan sang ibu tak bisa membedakan mana makanan yang layak ataupun sebaliknya. Bahkan Mak Iroh dan ibunya cukup sering makan nasi yang disimpan dari kemarin dan sudah kering berdebu. 

Sahabat Iman, bayangkan jika Mak Iroh adalah orang tua kita. Apakah kita hanya akan membaca kisah ini dan berdiam diri begitu saja? Apakah kita tega harus mengetahui ada lansia dhuafa yang tak bisa makan layak, lalu hati kita tak tergerak sedikit pun? Sekarang juga, Kita harus peduli dan bersimpati!
Jaga asupan pangan saudara kita hari ini melalui Program #RantangPeduli
Makanan siap saji, sehat dan bergiziMenu makan berbeda setiap harinya1 rantang penuh = Rp 20 ribu saja
Yuk kita bareng-bareng peduli dan bersimpati! Sisihkan sedikit harta untuk menghadirkan makanan sehat dan bergizi bagi lansia dan saudara dhuafa. Setiap rupiah yang Sahabat Iman beri, satu rantang peduli terhidang penuh gizi!
Mari kirim #RantangPeduliBuktiSimpati sekarang juga dengan cara:
Klik tombol “DONASI SEKARANG“Pilih pembayaran via GoPay/Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI & Credit cardDapatkan cerita dan perkembangan program melalui email AndaBagikan kisah ini! Satu orang yang tergerak untuk ikut menyisihkan sedikit harta, makanan sehat bergizi untuk banyak lansia dhuafa!
Terima kasih, Sahabat Iman. Setiap rupiah yang kita berikan untuk menyumbang #RantangPeduliBuktiSimpati, Insyaa Allah menjadi saksi kebaikan di akhirat kelak. Semoga ini semua menjadi wasilah kita untuk bisa mendapat kemuliaan di surga-Nya kelak. Aamiin

Yayasan Al Iman adalah adalah lembaga filantropi kemanusiaan yang berperan aktif menghubungkan kepedulian kepada Keluarga Prasejahtera, Penyandang, Disabilitas, Anak-anak Yatim dhuafa, Santri Tahfidz dan Masyarakat Pelosok.

Tumor Hidung Hambat Mak Iroh untuk Penuhi Makanan Harian yang Layak

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur