Beribu ucap syukur Sambutan dari Kedua Orang Tua yang diterima Saat Muhammad Raka Saputra Lahir, Meski harus menjalani proses kelahiran dengan cara yang tidak normal yakni di Caesar, hal ini di karenakan Kondisi De’ Raka yang mengalami Hidrosefalus dalam kandungan saat usia kandungan 2 bulan.

Ucapan syukur Alhamdulillah kerap kali keluar dari mulut nya Pak Apip Sofandi (25 tahun ) dan Ibu Risna wati (23 tahun) yang merupakan orang tua De’ Raka yang telah menanti kelahiran buah hatinya dengan harap harap cemas. Sayangnya, ketika tidak lama ia lahir, selang NGT yang menyambut tangisnya.

Telah lama ibu Rina menanti kelahiran anak pertama nya ini, namun setelah satu minggu kelahiran nya, De’ Raka harus di operasi untuk pemasangan Selang dari kepala yang tersambung ke kantong kemih nya, hal ini dilakukan untuk mengalirkan Cairan yang berada di dalam kepala De’ Raka melalui kantong kemih nya sehingga cairan tersebut bisa terbuang pada saat De’ Raka buang air kecil. Tapi jika selang tersebut tidak dipasang, besar kemungkinan cairan itu akan tertahan di kepalanya dan akan mengakibatkan kepala De’ Raka semakin membesar bahkan bisa jadi dengan Cairan yang menggenangi otak di kepala nya tersebut bisa mengancam nyawa De’ Raka.

Pak Apip bekerja hanya sebagai buruh konfeksi baju di Jakarta dengan penghasilan tidak lebih dari 2 juta perbulan nya, itupun tergantung banyak sedikit barang di tempat kerjanya. Sebenarnya Ia tidak tega harus meninggalkan Anak semata wayang nya yang masih bayi pengidap Hidrosefalus namun di karenakan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta kebutuhan biaya pengobatan anak nya itu , Pak Apip mau tidak mau harus jauh dari anak nya tersebut. Dia pulang bisa sebulan sekali atau bahkan lebih, hal ini di karenakan biaya Ongkos yang cukup mahal dari Jakarta ke Tasikmalaya yang merupakan tempat tinggal Anak dan Istri nya “ bukan nya saya tidak rindu dengan Anak Istri Saya tapi dari pada Uang nya habis buat Ongkos karena keseringan Pulang mending Uang ongkos tersebut saya kumpulkan buat biaya pengobatan pasca Operasi anak Saya Pak…” ujar Pak Apip saat di tanya rindu tidak sama Anak dan Istri saat bekerja di Jakarta?.

Ibu Risna dan De’ Raka selama di tinggal suaminya bekerja di Jakarta, Ia numpang tinggal di rumah Orang tua nya dikarenakan mereka belum punya rumah sendiri. “ jangan kan punya Rumah Pak, buat berobat De’ Raka saja saya sama suami masih kebingungan biaya nya dari mana….” Ucap Ibu Rina. Beliau ingin sekali bekerja membantu suaminya untuk mencari biaya berobat De’ Raka namun apalah daya De’ Raka sangat membutuhkan perawatan serta perhatian yang lebih dari diri nya selain kondisi yang masih bayi juga De’ Raka menderita penyakit Hidrosefalus.

Besar sekali harapan Bu Rina bisa memiliki usaha, meski hanya sebuah warung kecil kecilan, yang terpenting Ia memiliki penghasilan buat biaya berobat Anak nya pasca Operasi sekaligus juga bisa sambil merawat De’ Raka.

Setelah menjalani operasi bukan berarti Proses pengobatan nya De’ Raka berhenti, justru saat ini De’ Raka sangat membutuhkan biaya pengobatan pasca Operasi nya tersebut, Ia juga sangat memerlukan asupan gizi untuk tubuh mungil nya itu, agar Ia kelak tumbuh sehat dan dapat menolong sesama. Namun biaya dari mana, jika penghasilan dari orang tua nya hanya saja hanya cukup untuk biaya hidup sehari hari yang seadanya?

SahabatKu, De’ Raka harus berjuang sendiri melawan Hidrosefalus. Maukah kamu menyisihkan sedikit rezeki untuk memberikan harapan hidup kepada De’ Raka ?.

Desclaimer : Dana yang terkumpul akan di gunakan untuk biaya pengobatan Penyakit Hidrosefalus De’ Raka, untuk modal Usaha Ibu Risna serta jika ada sisa kelebihan Dana akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuafa yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.