Selama ini, kita sering membayangkan bahwa beribadah di Masjid Al-Aqsha itu mudah, menenangkan, dan bisa memberikan kedamaian. Namun nyatanya, anak-anak yang tumbuh di lingkungan masjid suci ketiga umat Islam ini menemui banyak kendala untuk menghafal Al-Quran karena gangguan penjajah Israel.

Bayangkan bagaimana jadinya jika sedekah kita mampu memberikan rasa aman kepada para calon hafidz dan hafidzah itu, sehingga mereka bisa menamatkan hafalan Qurannya dengan baik. Tentunya hal ini dapat mengundang keberkahan Masjid Al-Aqsha untuk hidup kita. Sebagaimana firman Allah Swt.:

(Firman Allah yang mengungkap keberkahan Masjid Al-Aqsha termaktub dalam Q.S Al-Isra ayat 1)

Namun, di tengah lingkungan penuh berkah itu ada segudang ujian berat yang diemban calon hafiz dan hafizah cilik Al-Aqsha sehingga mereka kesulitan menghafal Al-Quran.

Para Pengajar Al-Quran Ditangkap

Ujian pertama adalah banyaknya pengajar Al-Quran di Masjid Al-Aqsha yang ditangkap oleh pasukan Israel. Akibatnya, anak-anak kehilangan banyak sosok guru yang membimbing hafalan Qurannya.

Salah satu contohnya, peristiwa penangkapan sering dialami Syekh Sabri, seorang Murabith (penjaga) sekaligus pengajar Al-Quran di Masjid Al-Aqsha yang rumahnya berkali-kali diserbu oleh Israel. Selain itu, Israel juga mencegah para wanita yang mengajar Al-Quran untuk datang ke Masjid Al-Aqsha. Tak sedikit dari mereka yang ditahan atau diberi surat pelarangan masuk Masjid Al-Aqsha oleh Israel, sehingga anak-anak semakin kekurangan guru dan kesulitan melanjutkan hafalan Quran.

Majelis Ilmu di Al-Aqsha Sangat Dibatasi Israel

Israel juga semakin sewenang-wenang mengeluarkan kebijakan yang membatasi aktivitas keagamaan seperti majelis ilmu dan halaqah tahfidz Al-Quran. Bahkan, Wakil Menteri Pendidikan Palestina, Basri Saleh mengatakan, sekitar 100 ribu anak di Palestina menghadapi ancaman menggunakan buku-buku sekolah dengan kurikulum rasisme milik Israel. Ini adalah upaya penjajah menyingkirkan Al-Quran dalam kehidupan mereka.

Sedekah Al-Quran, Selamatkan Hafalan Anak-Anak Al-Aqsha

Al-Quran yang kita salurkan kepada anak-anak Palestina akan sangat bermanfaat untuk memenuhi bahan ajar 50 Halaqah Tahfidz di Masjid Al-Aqsha.

Alhamdulillah, selama tahun 2020 sudah ada sejumlah Halaqah Tahfidz yang menerima bantuan Al-Quran tersebut. Setiap halaqah (lingkaran) terdiri dari 15-20 siswa laki-laki dan perempuan dari segala rentang usia yang tengah berjuang menghafalkan Quran.

(Ket. Bantuan untuk Anak-Anak Penghapal Quran/Dok. Untuk Palestina)

Ada banyak hal yang diperjuangkan anak-anak di Palestina agar bisa menjadi penghafal Al-Quran. Maka sebagai saudara seiman, marilah kita sama-sama membantu mereka untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.

Melalui program #UntukHalaqahQuran Masjid Al-Aqsha, kami mengajak para sahabat di Indonesia untuk bantu memastikan bahwa dukungan bulanan untuk 50 halaqah Quran dan Rumah Quran di Masjid Al-Aqsha dan sekitar Kota Tua (Al-Quds) dapat terpenuhi.

Bekerja sama dengan Al-Burak Association Palestina, kita pun sama-sama mengupayakan:

• Penyaluran dukungan finansial
• Bantuan perangkat edukasi Al-Quran dan ilmu syariah (tajwid, tafsir, etika, dll)
• Pemenuhan sarana pendidikan pengunjung Masjid Al-Aqsha

#Dimulaidarikebaikan, sekecil apapun dukungan sedekah kita akan sangat bermanfaat dan membantu menyelamatkan ayat demi ayat yang dihafal anak-anak Palestina. Insya dengan cara ini pula kita bisa menjadi jamaah yang dapat memakmurkan Masjid Al-Aqsha dari jauh, serta mendapatkan pahala jariah yang tiada putusnya dari para penghafal Quran.

Mari Sedekah Quran untuk Anak Al-Aqsha dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Isi form donasi & pilih metode transaksi
3. Ikuti update program di Instagram Yayasan Untuk Palestina