Recycle House Program (RHP) atau rumah daur ulang, sebuah konsep rekontruksi hunian pasca bencana alam gempa bumi. Pertama kali diperkenalkan ke masyarakat pada saat peristiwa gempa bumi di Sumatra Barat pada 2009. Sunaryo Adhiatmoko sebagai pegiat kemanusiaan yang menginisiasi program ini, membangun 600 unit Recycle House bersama masyarakat Padang Pariaman saat itu.

Belajar dari pengalaman, Recycle House kemudian dikembangkan ke banyak masyarakat korban gempa bumi di berbagai wilayah Indonesia. Puncak kemanfaatan Recycle House, pada saat rekontruksi korban gempa bumi di Lombok 2018. Program ini terwujud menjadi 1.000 unit ruma Recycle House yang tersebar di Lombok Timur dan Lombok Utara. Menyusul gempa besar pada 2018 tahun yang sama di Palu dan Donggala, Recycle House juga berhasil dibangun 450 unit di Donggala. Menyusul 2019 gempa Ambon juga dibangun 100 Recycle House di Negeri Liang, Ambon, dan 100 Unit di Pasaman Barat, Sumatra Barat.

Hingga hari ini, rumah Recycle House menjadi rumah utama yang dihuni masyarakat korban gempa, karena merasakan kenyamanan, ketenangan dan ramah pada guncangan gempa. Sejak kami jalankan pada 2010 hingga 2022 ini, jumlah Recycle House yang telah kami bangun bersama masyarakat mencapai 2.500 unit Recycle House di; Sumatra Barat, Merapi, NTT, Lombok, Donggala, Ambon, dan Mamuju Sulawesi Barat. Kesemuanya di kawasan dampak gempa.

BANGKIT DARI RERUNTUHAN
Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kuat, mandiri dan kreatif serta tangguh dalam menghadapi berbagai ujian kebencanaan apapun di tanah air. Masyarakat kita punya kemampuan untuk bangkit, baik secara mandiri maupun berkelompok.

Recycle House lahir dari inspirasi itu. Bahwa kesedihan, penderitaan dan trauma tidak boleh berlarut Panjang. Kita semua telah melihat, bagaimana masyarakat korban bencana di Indonesia bergerak secara mandiri untuk bangkit menata hidup dan masa depan. Baik ada kehadiran pemerintah, NGO, ataupun tidak sama sekali, mereka secara alamiah selalu “Bangkit dari Reruntuhan”.

Tugas kita menemani, mendampingi dan menjadi pendar-pendar harapan di antara mereka.