“Buat makan sehari-hari saya jual sayur tiap hari, Pak. 
Keliling perumahan sekitar sini. Kalau gak gitu saya gak ada uang buat 
kebutuhan keluarga,” tutur Bu Muslimah. Bu Muslimah (40 tahun)
 sudah 10 tahun berjualan sayur keliling perumahan sekitar untuk 
menghidupi keluarganya. Ia harus menempuh jarak 3-5 km setiap hari 
dengan wadah berisi sayuran mentah di kepalanya. Terkadang, ia juga 
keliling sambil gendong anaknya. 
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/NFXoZCJmlH1Q.jpg" data-image="lnjhl6xfyd5r"></figure>
Tak heran Bu Muslimah disebut pejuang nafkah keluarga, karena pengorbanan ia yang sungguh besar. Bu Muslimah harus menghidupi 4 orang yang tinggal bersamanya. Ada dua orang anak yang masih SD dan balita. Tentunya Bu Muslimah juga harus memikirkan biaya sekolah sang anak. Bukan hanya itu, ia juga harus memikirkan biaya untuk suami dan ibunya yang sudah sering sakit-sakitan. Mereka berdua terkena stroke. Dalam keadaan ini, tentu suami Bu Muslimah sudah tidak bisa bekerja. 
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/VbjfFCR18pfj.jpg" data-image="jc2mhbrzbwfs"></figure>
“Suami
 dan ibu saya kena stroke, Pak. Suami saya udah gak bisa kerja. Ibu saya
 juga udah tua. Jadi saya harus cari uang juga untuk mereka,” tutur Bu 
Muslimah. Padahal, penghasilan dari jualan sayur keliling itu tidak seberapa. Hanya sekitar Rp30.000/hari. Namun, Bu Muslimah tidak pernah patah semangat untuk berjualan tiap hari. Ia harus menghidupi keluarganya. 
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/spe0Q1n5qETf.jpg" data-image="29a6ph6parky"></figure>
Meski
 keadaannya serba sulit, Bu Muslimah terus bangkit dan selalu memberikan
 yang terbaik untuk keluarganya. Bu Muslimah ingin sekali bisa membawa 
suami dan ibunya berobat. Jika punya modal usaha lebih, ia juga ingin 
punya tempat jualan agar tidak harus berkeliling lagi. 
Namun, 
dari penghasilan jualan sayurnya belum cukup untuk mewujudkan impiannya.
 Semua uangnya habis untuk kebutuhan sehari-hari dan modal berjualan 
Kembali. 
Sobat, perjuangan Bu Muslimah untuk keluarganya sungguh luar biasa. Ia juga tidak pernah mengeluh atas semua pengorbanannya. 
Maukah sobat temani perjuangan Bu Muslimah dan keluarganya?
Rekening Donasi :
BSI (451) 7145551239 Mandiri (008) 130-00-1888923-1 BCA (014) 4378778989 Permata (013) 03773001242
a.n Yayasan Rumah Pangan Bangsa
Selain
 bisa berdonasi, sobat juga bisa sebarkan informasi ini seluas-luasnya. 
Terimakasih atas kebaikan sobat semua. Bantuanmu akan sangat berarti 
untuk mereka. 
Jika sobat menemukan kesulitan jangan ragu menghubungi kami ya. 
Kantor Rumah Pangan Bangsa
Komplek Setra Dago
Jl. Setra Dago Utama No. 27, Antapani Wetan, Antapani, Kota Bandung
SMS WA/Konfirmasi: 08112467584

Sobat, yuk kita temani perjuangan Bu Muslimah dan keluarganya.

Penghasilan Rp30.000/hari, Bu Muslimah Jual Sayur Keliling Demi Rawat Suami dan Ibunya yang Stroke

“Buat makan sehari-hari saya jual sayur tiap hari, Pak. 
Keliling perumahan sekitar sini. Kalau gak gitu saya gak ada uang buat 
kebutuhan keluarga,” tutur Bu Muslimah.  Bu Muslimah (40 tahun)
 sudah 10 tahun berjualan sayur keliling perumahan sekitar untuk 
menghidupi keluarganya. Ia harus menempuh jarak 3-5 km setiap hari 
dengan wadah berisi sayuran mentah di kepalanya. Terkadang, ia juga 
keliling sambil gendong anaknya. 

Tak heran Bu Muslimah disebut pejuang nafkah keluarga, karena pengorbanan ia yang sungguh besar. Bu Muslimah harus menghidupi 4 orang yang tinggal bersamanya. Ada dua orang anak yang masih SD dan balita. Tentunya Bu Muslimah juga harus memikirkan biaya sekolah sang anak. Bukan hanya itu, ia juga harus memikirkan biaya untuk suami dan ibunya yang sudah sering sakit-sakitan. Mereka berdua terkena stroke. Dalam keadaan ini, tentu suami Bu Muslimah sudah tidak bisa bekerja. 

“Suami
 dan ibu saya kena stroke, Pak. Suami saya udah gak bisa kerja. Ibu saya
 juga udah tua. Jadi saya harus cari uang juga untuk mereka,” tutur Bu 
Muslimah. Padahal, penghasilan dari jualan sayur keliling itu tidak seberapa. Hanya sekitar Rp30.000/hari. Namun, Bu Muslimah tidak pernah patah semangat untuk berjualan tiap hari. Ia harus menghidupi keluarganya. 

Meski
 keadaannya serba sulit, Bu Muslimah terus bangkit dan selalu memberikan
 yang terbaik untuk keluarganya. Bu Muslimah ingin sekali bisa membawa 
suami dan ibunya berobat. Jika punya modal usaha lebih, ia juga ingin 
punya tempat jualan agar tidak harus berkeliling lagi. 
Namun, 
dari penghasilan jualan sayurnya belum cukup untuk mewujudkan impiannya.
 Semua uangnya habis untuk kebutuhan sehari-hari dan modal berjualan 
Kembali. 
Sobat, perjuangan Bu Muslimah untuk keluarganya sungguh luar biasa. Ia juga tidak pernah mengeluh atas semua pengorbanannya. 
Maukah sobat temani perjuangan Bu Muslimah dan keluarganya?
Rekening Donasi :
BSI (451) 7145551239Mandiri (008) 130-00-1888923-1BCA (014) 4378778989Permata (013) 03773001242
a.n Yayasan Rumah Pangan Bangsa
Selain
 bisa berdonasi, sobat juga bisa sebarkan informasi ini seluas-luasnya. 
Terimakasih atas kebaikan sobat semua. Bantuanmu akan sangat berarti 
untuk mereka. 
Jika sobat menemukan kesulitan jangan ragu menghubungi kami ya. 
Kantor Rumah Pangan Bangsa
Komplek Setra Dago
Jl. Setra Dago Utama No. 27, Antapani Wetan, Antapani, Kota Bandung
SMS WA/Konfirmasi: 08112467584




Lembaga filantropi yang fokus membangun program ketahanan pangan bagi masyarakat pra-sejahtera

Penghasilan Rp30.000/hari, Bu Muslimah Jual Sayur Keliling Demi Rawat Suami dan Ibunya yang Stroke

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur