
Wakaf Bangun Sarana Pesantren Manahijussadat 3 Salimpaung, Tanah Datar Sumatra Barat
Yuk bersama kita bantu pembangunan sarana Ponpes Manahijussadat 3, semoga pahalanya mengalir sampai yaumul akhir nanti, Aamiin.
Info Lembaga

Amazing Sedekah Indonesia
Tentang program
Pembangunan Pondok Pesantren Manahijussadat 3 Salimpaung,Tanah Datar
Wujudkan Kembali Lahirnya Ulama Islam dari Tanah Minang
Asrama sementara santri (lokasi tanah wakaf)
Tanggal 10 Agustus 2022 Team IBK mengunjungi Pondok Pesantren Manahijussadat di Rangkasbitung, Lebak, Banten untuk bertemu KH. Sulaiman Effendi sebagai Pimpinan ponpes tersebut.
Kunjungan kami dalam rangka menggali cerita sedalam-dalamnya tentang rencana pembangunan Pondok Pesantren Manahijussadat 3 di Salimpaung, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Siang itu dalam suasana santai kami dijamu di ruang tamu dan menyimak setiap penggal cerita yang beliau sampaikan.
Beliau mengawalinya dengan memori perjalanan beliau dalam menempuh pendidikan di Gontor, dimana sosok para pendiri Pondok Pesantren Darussalam Gontor, yang dikenal dengan istilah Trimurti, sangat menginspirasi beliau. Mereka adalah tiga bersaudara yaitu KH. Ahmad Sahal, KH. Zainudin Fannanie, dan KH. Imam Zarkasyi.
Seusai mengenyam pendidikan di Gontor, ulama kelahiran Asahan Sumatera Utara 58 tahun lalu ini mengabdi di Pondok Pesantren Darul Qolam Gintung hingga beberapa tahun kemudian diamanahi wakaf yang akhirnya terwujud menjadi rintisan Pondok Pesantren Manahijussadat di Rangkasbitung, Lebak, Banten ini.
Ruang kelas sementara untuk santri
Meski berasal dari Asahan, beliau berdarah Minang, sama seperti Ustadz Abdul Somad yang terkenal itu, kata beliau. Kaitan darah inilah yang menggerakan kepedulian beliau untuk turut berkontribusi bagi tanah Minang.
Gayung bersambut, atas izin Allah, beliau dipertemukan dengan para tokoh, para ninik mamak dari Salimpaung, Tanah Datar, Sumatera Barat yang berniat untuk mewakafkan lahan yang harapannya di atas lahan tersebut dapat dibangun Lembaga Pendidikan Islam yang mampu mencetak kader kader ulama kelas internasional dari Tanah Minang sebagaimana para pendahulu.
Awalnya para pewakaf lahan tersebut masih ragu, Pendidikan Islam seperti apa yang mesti dijalankan hingga mereka dipertemukan dengan Kiyai Sulaiman. "Saya hanya tahu Gontor karena saya dididik disana. Dan jika dipercaya, di tanah inipun akan saya bawa Gontor, tidak kurang tidak lebih," tutur Pak Kiyai Sulaiman.
Pak Kiyai lanjut menjelaskan, bahwa blue print Gontor disusun di tanah Minang ketika salah satu pendirinya, yakni KH. Imam Zarkasyi menempuh pendidikan di Kweekschool, Padang Panjang, Sumatera Barat.
Jadi, menurut Pak Kiyai, Gontor dan Minang memiliki ikatan historis yang kuat. Dari penjelasan beliau, para ninik mamak yang merupakan para pewakaf lahan tersebut semakin tertarik dengan konsep Pendidikan Islam yang dibangun Pak Kiyai. Lalu berangkatlah rombongan pewakaf itu ke Lebak Banten untuk studi banding ke Ponpes Manahijussadat 1 dan 2 yang ada di Rangkasbitung, Lebak Banten.
Santri belajar di tempat seadanya
Di Ponpes Manahijussadat 1 dan 2 di Lebak Banten, mempunyai sarana pendidkan yang lengkap. Santri yang masuk ke Ponpes ini berbayar. Jika ada santri yang kurang mampu, diterapkan subsidi silang, jadi tidak ada perbedaan antara setiap santri. Disini juga di terapkan kemandirian, dimana Pondok tidak hanya mengandalkan dari SPP santri, tetapi mempunyai unit usaha seperti Food court dan ternak sapi.
Dari hasil kunjungan studi yang kurang lebih selama satu bulan di Banten akhirnya para ninik mamak semakin berbulat tekad dan mantap untuk mempercayakan Pesantren yang akan dibangun di Salimpaung nanti oleh KH. Sulaiman Effendi dengan nama Ponpes Manahijussadat 3, dengan Pendidikan ala Gontor yang dipadukan dengan kearifan model Pendidikan setempat.
Urgensi Pembangunan Ponpes.
Menurut para ninik mamak tersebut, dahulu para Ulama Minang adalah gurunya para ulama se Nusantara, bahkan dunia. Para pendiri NU, Muhammadiyah, dan Jam'iyyah Jam'iyyah besar lainnya berguru pada para ulama Minang. Sebut saja Syeikh Yasin bin Isa Al Fadani yang dikenal sebagai Musnid ad dunya oleh kalangan Islam Internasional, juga ada Syeikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, gurunya dua pendiri NU dan Muhammadiyyah.
Mereka rindu ketika tanah Minang menjadi kiblat intelektual muslim Nusantara. Karena itulah mereka berharap, di tanah yang mereka wakafkan ini kelak berdiri Lembaga Pendidikan Islam yang mampu mencetak kembali ulama bertaraf Internasional yang mengharumkan Nusantara dan dunia Islam dengan keilmuan dan kesholihannya.
Sepenggal kalimat yang terus kami ingat dari KH. Sulaiman Effendi saat kami berkunjung ke kediaman beliau yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Manahijussadat, Lebak, Banten.
"..Al-Qur’an akan benar benar menjadi Hudan (petunjuk) jika di tangan mereka yang memiliki ilmu, yaitu para 'alim ulama.” Para 'alim ulama ini dicetak di pondok pesantren.
Maka inilah korelasi kami mensupport wakaf pembangunan pondok pesantren. Karena dari pondok pesantren akan lahir para ulama yang mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai Hudan (petunjuk) untuk membimbing umat..*
Untuk itu, kami mengajak para wakif bersama-sama menyisihkan rezekinya membangun fasilitas pengembangan Pondok Pesantren Manahijussadat 3 ini.
Dengan bersama-sama, sesuatu yang berat akan terasa ringan.
Semoga, Allah SWT meridhoi dan memudahkan rencana ini. Dan bagi para wakif yang turut serta berpartisipasi, semoga Allah membalasi dengan curahan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Belum ada Fundraiser
Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua28 Jun 2024
Wakaf Bangun Sarana Pesantren Manahijussadat 3 Salimpaung, Tanah Datar Sumatra Barat
Selasa, 20 Juni 2023
Update #2: Kami Tunggu Wakaf Anda untuk Rampungkan Pembangunan Pondok Pesantren Manahijussadat 3
Di pelosok Sumatera Barat, tepatnya di daerah Salimpaung terdapat Pondok Pesantren Manahijussadat 3 yang sedang mengalami proses pembangunan. Alhamdulillah, gedung pertama pondok pesantren tersebut sedang dalam tahap pembangunan. Plafonnya telah terpasang dengan kokoh, dan lantainya yang dikeramik memberikan tampilan yang lebih baik.
Meskipun begitu, masih ada beberapa pekerjaan yang perlu diselesaikan. Daun pintu, jendela, serta pengecatan tembok masih belum dilakukan. Sementara itu, gedung kedua pondok pesantren juga belum mencapai tahap pembangunan serta penyelesaian.
Para santri telah lama merindukan bangunan yang layak digunakan untuk bersama-sama belajar dan menimba ilmu di pondok. Harapan mereka senantiasa diikhtiarkan melalui doa-doa, semoga Allah SWT membantu dan melancarkan pembangunan pondok pesantren ini.
Gedung Ruang belajar 2
Masih ada kesempatan bagi kita membantu ponpes ini untuk menyelesaikan pembangunannya. Yuk bersama kita bantu dengan cara berwakaf di IBK.
Para santri telah lama merindukan bangunan yang layak digunakan untuk bersama-sama belajar dan menimba ilmu di pondok. Harapan mereka senantiasa diikhtiarkan melalui doa-doa, semoga Allah SWT membantu dan melancarkan pembangunan pondok pesantren ini.
InsyaAllah semoga ikhtiar ini menjadi kebaikan bagi kita semua dan pahalanya mengalir sepanjang masa.
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
9 bulan yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
11 bulan yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
11 bulan yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 20.036
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 25.132