Perjuangan Lansia Penangkap Burung Pipit Hidupi Istri Tunanetra

Perjuangan Lansia Penangkap Burung Pipit Hidupi Istri Tunanetra

Di penghujung usianya, Aki Darpan kerap menahan lapar hingga tubuhnya tinggal tulang berlapis kulit. Tapi ia tetap berjuang hidupi keluarga

Dana tersedia
Rp. 0

Info Lembaga

Damai Aqsha

Damai Aqsha

Akun Terverifikasi

Tentang program

Tubuh sepuh Aki Darpan yang kerap menahan lapar ini hanya tinggal tulang berbalut kulit

Aki Darpan (80) saat ini mengalami keterbatasan berbicara, pendengarannya pun sudah terganggu, dan bahkan kanan kirinya sudah tidak bisa digerakan secara normal. Penyakitnya makin bertambah seiring dengan usia yang kian menua dan kejadian ia tersambar petir 47 tahun yang lalu. Namun hebatnya, dengan tubuh rentanya itu, ia tetap berjuang membiayai istri tercinta yang merupakan seorang difabel tunanetra.


Tubuhnya memang tak sekuat dulu, tapi semangat hidup Aki Darpan membuat ia dan keluarga terus bertahan.

Aki Darpan sebenarnya mempunyai dua anak yang bekerja sebagai buruh tani, tapi mereka tidak bisa membantu terlalu banyak karena keterbatasan ekonomi. Akhirnya Aki memutar otak dan bekerja sebagai penjual burung pipit yang ia tangkap sendiri di kebun.

Satu ekor burung pipit 5-10 ribu rupiah. Terkadang ada burung yang berhasil ia tangkap, tapi seringkali tangan aki kewalahan menangkap dengan cepat burung pipit yang sedang beristirahat. Dengan kondisi tubuh yang sudah lemah dan tak kuat berjalan jauh, Aki hanya mampu menjual burung hasil tangkapannya di depan rumah, di Dusun Pangkalan Desa Padaasih Kec. Conggeang Kab. Sumedang.

Namun, siapa pula yang lalu lalang dan bisa melihat burung pipit tangkapan Aki Darpan? Karena beliau tinggal di sudut kampung yang dikelilingi ladang, pasti jarang sekali ada orang yang lalu lalang.

Seringnya Aki Darpan mendapatkan pelanggan hanya karena “kebetulan”. Penghasilannya tidak tetap, sehingga tiap hari ia dan istri harus irit dan tak bisa makan lahap. Tak jarang Aki dan istrinya hanya bisa makan seadanya atau bahkan berpuasa. Tubuh hanya tulang berbalut kulit jadi saksi sulitnya Aki Darman untuk bisa makan cukup dan penuh gizi setiap harinya.

Sahabat, mari ringankan beban Aki Darman dan dhuafa lansia lainnya untuk bisa tenang punya stok makanan setiap harinya. Kirimkan sembako bulanan untuk lansia dhuafa, bantu mereka untuk tetap sehat dan sejahtera di usia tuanya. Insya Allah di setiap bulir nasi yang disantap akan berikan jalan mudah untuk masuk surga.

"Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin hingga membuatnya kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain." (HR. Thabrani).


Mari kita bantu Aki Darman dan lansia dhuafa lainnya untuk bisa makan penuh gizi setiap hari dengan berikan sembako. Salurkan kontribusimu dengan carai :

  1. Klik tombol “DONASI SEKARANG“
  2. Pilih metode pembayaran
  3. Masukan nominal sedekah terbaik
  4. Bagikan cerita dan laman donasi ini! Ajak sanak-saudara, keluarga, teman dan tetangga ikut berdonasi.


Disclaimer : Informasi dan opini yang tertulis di halaman program ini adalah milik lembaga (pihak yang menggalang dana) dan tidak mewakili Amalsholeh.com.
belum ada fundraiser

Belum ada Fundraiser

Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini

Berita Terbaru

belum ada fundraiser

Belum ada berita

Lembaga belum membuat berita terbaru

Donatur

belum ada fundraiser

Belum ada donatur

Ayo jadi yang pertama menjadi donatur!

donasi Rutin