Menjadi tulang punggung keluarga tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi jika itu harus dijalani oleh seorang perempuan. Namun perjuangan berat ini harus dilalui oleh Kotiah. Kotiah adalah anak terakhir dari 9 bersaudara, namun 3 saudaranya telah meninggal dunia. Menginjak usia 46 tahun, Kotiah belum menikah dan kini tinggal bersama ibu dan 2 orang kaka perempuannya. <figure><img title="Kotiah.jpg" src="https://act-sites.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/IndonesiaDermawan/campaigns/large/18920625b960d9ac2cdde7702af10ac3.jpg" width="620" height="437" data-image="mzcqczaqx8yp"></figure>
 Setiap hari ia memilah barang rongsok plastik berdasarkan warna dan jenisnya. Pekerjaan ini sudah ditekuni sejak 5 tahun silam. Ibunda Kotiah sudah berusia senja dan sudah pikun hingga membutuhkan pendampingan dari anaknya. Kakak perempuan pertamanya bekerja sebagai pelayan di warung angkringan, sehingga untuk merawat dan mendampingi Ibunda menjadi tugas kakak perempuan yang kedua, sedangkan semua keperluan keluarga menjadi tanggung jawab Kotiah karena hanya Kotiah yang memiliki penghasilan tetap walaupun tidak seberapa. "Kalau kerja tiap hari bisa dapat Rp 270.000 tiap pekan, tapi kalau tidak ya ga sampe segitu. Penghasilan ini pun habis untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ungkapnya. <figure><img title="Kamar Kotiah.jpg" src="https://act-sites.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/IndonesiaDermawan/campaigns/large/59836dc2becd2b528b3e9ad63a4a0937.jpg" width="620" height="465" data-image="j1fh485i7qdy"></figure>
 Saat ini, keluarga Kotiah tinggal di rumah yang lingkungannya kurang sehat. Tempat tinggal ini hanya berdinding bambu dan berlantaikan tanah. Tidak ada jendela dan ventilasi untuk pertukaran udara. Atapnya pun sudah bocor. Di dalam kamar tidur berukuran 2x2 meter nampak kasur lusuh dan sehelai tikar yang digunakan sebagai alas tidur. Pada bagian dapur ada sebuah tungku tanah yang digunakan untuk masak sehari-hari. Dari kondisi ini ACT Magelang berikhtiar ingin memberikan hunian yang layak dan sehat kepada Kotiah dan keluarga. Maukah kamu membantu keluarga beliau? <figure><img title="Dapur Kotiah.jpg" src="https://act-sites.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/IndonesiaDermawan/campaigns/large/eebaff9ce6f5d1ca0e9cf821ca3a45ac.jpg" width="620" height="465" data-image="u6qwiyhjxg5g"></figure>

 "Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya." (HR. Muslim).

Sahabat, Kotiah dan keluarga ingin sekali memiliki rumah yang layak dan lebih sehat seperti tempat tinggal kita. Yuk bantu mereka!

Bangun Rumah Layak untuk Kotiah, Buruh Rongsok Tulang Punggung Keluarga

Menjadi tulang punggung keluarga tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi jika itu harus dijalani oleh seorang perempuan. Namun perjuangan berat ini harus dilalui oleh Kotiah.Kotiah adalah anak terakhir dari 9 bersaudara, namun 3 saudaranya telah meninggal dunia. Menginjak usia 46 tahun, Kotiah belum menikah dan kini tinggal bersama ibu dan 2 orang kaka perempuannya.
Setiap hari ia memilah barang rongsok plastik berdasarkan warna dan jenisnya. Pekerjaan ini sudah ditekuni sejak 5 tahun silam. Ibunda Kotiah sudah berusia senja dan sudah pikun hingga membutuhkan pendampingan dari anaknya.Kakak perempuan pertamanya bekerja sebagai pelayan di warung angkringan, sehingga untuk merawat dan mendampingi Ibunda menjadi tugas kakak perempuan yang kedua, sedangkan semua keperluan keluarga menjadi tanggung jawab Kotiah karena hanya Kotiah yang memiliki penghasilan tetap walaupun tidak seberapa."Kalau kerja tiap hari bisa dapat Rp 270.000 tiap pekan, tapi kalau tidak ya ga sampe segitu. Penghasilan ini pun habis untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ungkapnya.
Saat ini, keluarga Kotiah tinggal di rumah yang lingkungannya kurang sehat. Tempat tinggal ini hanya berdinding bambu dan berlantaikan tanah. Tidak ada jendela dan ventilasi untuk pertukaran udara. Atapnya pun sudah bocor.Di dalam kamar tidur berukuran 2x2 meter nampak kasur lusuh dan sehelai tikar yang digunakan sebagai alas tidur. Pada bagian dapur ada sebuah tungku tanah yang digunakan untuk masak sehari-hari.Dari kondisi ini ACT Magelang berikhtiar ingin memberikan hunian yang layak dan sehat kepada Kotiah dan keluarga. Maukah kamu membantu keluarga beliau?

"Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya." (HR. Muslim).

Aksi Cepat Tanggap adalah sebuah lembaga kemanusiaan global profesional yang berfokus untuk dalam permasalahan kemanusiaan seperti, kelaparan, kekeringan, kemiskinan, dan masih banyak lagi.

Bangun Rumah Layak untuk Kotiah, Buruh Rongsok Tulang Punggung Keluarga

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur