“Kami kalau mengaji bersama di sini selalu pakai lilin, Kak. Di tempat mengaji kami gak ada listrik,” cerita salah satu santri TPQ Nurul Falaq.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/RXlz8PGzDtza.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="3dsispw7zqin"></figure>
Sudah 22 tahun TPQ Nurul Falaq berdiri dan menjadi tempat belajar agama bagi para santri di Kampung Nanga Lok, Desa Gololijun, Kecamatan Elar, Manggarai Barat, NTT.
TPQ Nurul Falaq dibangun seadanya dari bambu dan tumpukan ilalang. Walau penuh keterbatasan, 40 santri tidak patah semangat menimba ilmu.
“Setiap pulang sekolah, habis ashar atau maghrib, anak-anak selalu mengaji di sini, Pak,” cerita Ustadz Imam.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="6jthq43zcnhv"></figure>
“Saya senang sekali melihat semangat mereka tiap belajar mengaji. Anak-anak soleh dan solehah kebanggaan kampung kami,” puji Ustad Imam.
Tapi, sayang, TPQ yang dibangun oleh Ustadz Imam belum memiliki penerangan. Sehingga mereka harus menggunakan lilin atau lampu minyak.
“Mau bagaimana lagi, Pak? Beginilah kondisi kampung kami, listrik belum masuk," cerita Ustadz Imam sambil tersenyum.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/smizmGfcvoCt.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="nfg9wkthkljo"></figure>
Warga kampung ingin bisa menyediakan penerangan untuk agar para santri bisa lebih nyaman belajar mengaji. Tapi, penghasilan mereka sebagai buruh tani hanya 200.000/bulan.
Satu-satunya masjid di kampung mereka pun juga sama, belum teraliri listrik. Jadi tak ada pilihan lain bagi santri TPQ selain belajar dalam kondisi gelap.
Sahabat, semangat santri TPQ Nurul Falaq begitu besar dalam mempelajari Al-Qur'an. Meski dalam kondisi gelap, mereka tak pernah melewatkan satu hari pun untuk tetap belajar.

Mari bantu sediakan panel surya untuk memudahkan mereka belajar mengaji.

Panel Surya Untuk TPQ Nurul Falaq

“Kami kalau mengaji bersama di sini selalu pakai lilin, Kak. Di tempat mengaji kami gak ada listrik,” cerita salah satu santri TPQ Nurul Falaq.

Sudah 22 tahun TPQ Nurul Falaq berdiri dan menjadi tempat belajar agama bagi para santri di Kampung Nanga Lok, Desa Gololijun, Kecamatan Elar, Manggarai Barat, NTT.
TPQ Nurul Falaq dibangun seadanya dari bambu dan tumpukan ilalang. Walau penuh keterbatasan, 40 santri tidak patah semangat menimba ilmu.
“Setiap pulang sekolah, habis ashar atau maghrib, anak-anak selalu mengaji di sini, Pak,” cerita Ustadz Imam.

“Saya senang sekali melihat semangat mereka tiap belajar mengaji. Anak-anak soleh dan solehah kebanggaan kampung kami,” puji Ustad Imam.
Tapi, sayang, TPQ yang dibangun oleh Ustadz Imam belum memiliki penerangan. Sehingga mereka harus menggunakan lilin atau lampu minyak.
“Mau bagaimana lagi, Pak? Beginilah kondisi kampung kami, listrik belum masuk,"  cerita Ustadz Imam sambil tersenyum.

Warga kampung ingin bisa menyediakan penerangan untuk agar para santri bisa lebih nyaman belajar mengaji. Tapi, penghasilan mereka sebagai buruh tani hanya 200.000/bulan.
Satu-satunya masjid di kampung mereka pun juga sama, belum teraliri listrik. Jadi tak ada pilihan lain bagi santri TPQ selain belajar dalam kondisi gelap.
Sahabat, semangat santri TPQ Nurul Falaq begitu besar dalam mempelajari Al-Qur'an. Meski dalam kondisi gelap, mereka tak pernah melewatkan satu hari pun untuk tetap belajar. 

Lembaga Filantropi yang berfokus membantu dan memberdayakan masyarakat di Pedalaman Indonesia

Panel Surya Untuk TPQ Nurul Falaq

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur