Kim Dokja

Program Pilihan Web

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA PENYALURAN BANTUAN UNTUK PAK SUKMA Total Anggaran: Rp2.388.734<ol><li>Bantuan Sembako</li></ol><ul><li class="ql-indent-1">Beras 10 kg @ Rp13.000/kg: Rp130.000</li><li class="ql-indent-1">Minyak goreng 2 liter @ Rp20.000/liter: Rp40.000</li><li class="ql-indent-1">Gula pasir 2 kg @ Rp15.000/kg: Rp30.000</li><li class="ql-indent-1">Telur ayam 1 kg: Rp30.000</li><li class="ql-indent-1">Sabun cuci baju, sabun mandi dll: Rp. 110.000</li><li class="ql-indent-1"> Subtotal Sembako: Rp340.000</li></ul><ol><li>Bantuan Uang Tunai untuk Pak Sukma</li></ol><ul><li class="ql-indent-1">Uang tunai langsung yang akan dipergunakan untuk keperluan sehari-hari termasuk pemeriksaan kesehatan: Rp1.800.000</li><li class="ql-indent-1"> Subtotal Tunai: Rp1.800.000</li></ul><ol><li>Biaya Operasional Penyaluran</li></ol><ul><li class="ql-indent-1">Transportasi (bensin, tol, parkir): Rp150.000</li><li class="ql-indent-1">Biaya pengemasan dan branding: Rp60.000</li><li class="ql-indent-1">Konsumsi petugas penyalur: Rp38.734</li><li class="ql-indent-1"> Subtotal Operasional: Rp248.734</li></ul>TOTAL ANGGARAN KESELURUHAN: Rp2.388.734RAB ini dapat disesuaikan jika ada perubahan harga barang atau kebutuhan di lapangan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban Pak Sukma dan tersalurkan dengan amanah.

Pencairan Dana Rp 2.388.734

Pak Sukma mengidap penyakit yang sangat aneh, separuh wajahnya membengkak, timbul benjolan, dan mengendur jatuh. Kondisi ini membuat Pak Sukma sering dicaci maki. "Orang aneh… orang aneh… Jangan dibeli dagangannya…" adalah beberapa kata yang sering ia dengar.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/wZGbPOspz6zQYnWPkE1d65KyuEtXuFaGzo0DA5mE.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Sewaktu kecil, Pak Sukma pernah berobat ke rumah sakit, namun dikarenakan terkendala biaya dan jarak tempuh dari rumah ke jalan raya yang sangat jauh, beliau tidak bisa melanjutkan pengobatan. Salah satu difabel yang perjuangannya luar biasa adalah Pak Sukma, seorang penjual kerupuk keliling. Setiap hari, beliau berjualan kerupuk dari jam 07.00 sampai sore sekitar jam 16.00.Hari demi hari dilalui oleh beliau dengan rasa perih! Sembari menahan rasa sakit di dalam hatinya, beliau berusaha menerima kenyataan bahwa ada orang-orang yang tega mengejek dan mengucilkannya. "Bapak ikhlas, gak marah kalau ada yang bully &amp; hina, asal Ibu bisa makan. Selama Bapak beriman pada Tuhan yang gak pandang bulu," ujarnya dengan penuh ketulusan.Beliau tinggal bersama ibunya dan adik-adiknya, tanpa istri atau anak karena beliau belum menikah. 500 rupiah per bungkus kerupuk yang terjual, didapat untuk membeli nasi agar beliau bisa makan bersama ibunya dan adik-adiknya. Jika dagangannya laku terjual, beliau bisa mendapatkan sekitar 15 ribu rupiah. Namun, kerupuknya sangat jarang laku.Kondisi wajahnya yang tidak normal menjadikan aktivitasnya terkendala,matanya yang bisameliha hanya 1, dan itupun sudah tidak jelas. Beliau pernah sampai terperosok ke selokan dan sering merasa pusing, ditambah dengan sesak. Terkadang, beliau juga menjadi bahan bullyan anak-anak.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/5akFmIoicTMYlP6CbGmo0aYtxF60vAyiM0g3yDTk.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Namun, meskipun hidup dalam keterbatasan, Pak Sukma menunjukkan bahwa dengan iman, ketulusan, dan semangat, kita bisa mengatasi segala rintangan. Kisah Pak Sukma adalah pengingat bagi kita semua tentang arti dari penerimaan, kasih sayang, dan ketulusan hati.Mari kita bersama-sama membantu Pak Sukma dan keluarganya agar mereka bisa hidup lebih layak. Setiap donasi yang Anda berikan akan sangat berarti bagi mereka.Mari berdonasi untuk membantu Pak Sukma dan keluarganya. Setiap rupiah yang Anda sumbangkan akan memberikan harapan dan kebahagiaan bagi mereka. Terima kasih atas kepedulian Anda!

Bantu Pak Sukma dan keluarganya yuk

Dihina dan Dibully, Pak Sukma Hanya Ingin Berjualan Kerupuk untuk Obati Ibunya

Pak Sukma mengidap penyakit yang sangat aneh, separuh wajahnya membengkak, timbul benjolan, dan mengendur jatuh. Kondisi ini membuat Pak Sukma sering dicaci maki. "Orang aneh… orang aneh… Jangan dibeli dagangannya…" adalah beberapa kata yang sering ia dengar.Sewaktu kecil, Pak Sukma pernah berobat ke rumah sakit, namun dikarenakan terkendala biaya dan jarak tempuh dari rumah ke jalan raya yang sangat jauh, beliau tidak bisa melanjutkan pengobatan. Salah satu difabel yang perjuangannya luar biasa adalah Pak Sukma, seorang penjual kerupuk keliling. Setiap hari, beliau berjualan kerupuk dari jam 07.00 sampai sore sekitar jam 16.00.Hari demi hari dilalui oleh beliau dengan rasa perih! Sembari menahan rasa sakit di dalam hatinya, beliau berusaha menerima kenyataan bahwa ada orang-orang yang tega mengejek dan mengucilkannya. "Bapak ikhlas, gak marah kalau ada yang bully &amp; hina, asal Ibu bisa makan. Selama Bapak beriman pada Tuhan yang gak pandang bulu," ujarnya dengan penuh ketulusan.Beliau tinggal bersama ibunya dan adik-adiknya, tanpa istri atau anak karena beliau belum menikah. 500 rupiah per bungkus kerupuk yang terjual, didapat untuk membeli nasi agar beliau bisa makan bersama ibunya dan adik-adiknya. Jika dagangannya laku terjual, beliau bisa mendapatkan sekitar 15 ribu rupiah. Namun, kerupuknya sangat jarang laku.Kondisi wajahnya yang tidak normal menjadikan aktivitasnya terkendala,matanya yang bisameliha hanya 1, dan itupun sudah tidak jelas. Beliau pernah sampai terperosok ke selokan dan sering merasa pusing, ditambah dengan sesak. Terkadang, beliau juga menjadi bahan bullyan anak-anak.Namun, meskipun hidup dalam keterbatasan, Pak Sukma menunjukkan bahwa dengan iman, ketulusan, dan semangat, kita bisa mengatasi segala rintangan. Kisah Pak Sukma adalah pengingat bagi kita semua tentang arti dari penerimaan, kasih sayang, dan ketulusan hati.Mari kita bersama-sama membantu Pak Sukma dan keluarganya agar mereka bisa hidup lebih layak. Setiap donasi yang Anda berikan akan sangat berarti bagi mereka.Mari berdonasi untuk membantu Pak Sukma dan keluarganya. Setiap rupiah yang Anda sumbangkan akan memberikan harapan dan kebahagiaan bagi mereka. Terima kasih atas kepedulian Anda!

Saat ini, Yayasan Asih Bumi Insani mempunyai dua program utama, yaitu pendampingan pasien medis untuk pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit tipe A se-Jawa Barat dengan menyediakan fasilitas rumah singgah, ambulance dan advokasi. Semuanya gratis untuk pasien dhuafa. Dan program keduanya adalah panti khusus bayi-bayi terlantar, satu-satunya yang ada di kabupaten Bandung.

Dihina dan Dibully, Pak Sukma Hanya Ingin Berjualan Kerupuk untuk Obati Ibunya

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur