Dalam beribadah kita wajib mengutamakan kekhusyukan. Dengan kekhusyu’an, akan diampuni dosa-dosa dan dihapus kesalahan-kesalahan, dan ditulislah shalat di timbangan kebaikan.

Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

“Tidaklah seorang muslim mendapati shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu`, khusyu’ dan ruku’nya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar; dan ini untuk sepanjang masa.” [HR Muslim]

Namun, Santri dan Masyarakat sekitar Pondok Pesantren As - Salam harus lebih fokus dalam mendapatkan kekhusyukan tersebut. Bernaungkan Musholla pondok kayu kecil yang rawan roboh mereka melakukan ibadah sholat, ngaji, sampai belajar mengajar.

Dari semenjak pondok berdiri belum mempunyai tempat ibadah yang layak. Yang tersedia mushola panggung kecil terbuat dari kayu dan bambu yang rawan roboh bila dimuat santri yang berlebihan.

Pondok Pesantren ini terletak di pulau Kangean. Pulau yang letaknya cukup jauh dari pusat kota sumenep. Kangean merupakan salah satu pulau yang terletak dibagian Timur pulau Madura yang masih menjadi bagian dari Kabupaten Sumenep. Secara Geografis Pulau Kangean terletak disebelah utara Pulau Bali.

Berasal dari tanah wakaf Ust. Mukliman, Pondok ini didirikan dan menjadi salah satu tempat anak anak yatim dan dhuafa mendapatkan pendidikan islam yang layak.

Biaya pendidikan pondok digratiskan 100% untuk santri yang yatim dan dhuafa. Yang santri umum hanya membayar uang 150 ribu untuk biaya makan sebulan.

Ust. Mukliman mencukupi kegiatan pondok dari donatur dari warga sekitar dan donatur di luar pulau kangean. Sering mencari donatur/instansi yang mau membantu pondoknya. Beliau pernah bolak balik dari kota kabupaten sumenep yang berada 100 KM dari pulau tempat tinggalnya hanya untuk menemui calon donaturnya.

Untuk menuju ke pulau tempat pondok ini harus memakai kapal laut. Yang dimana Kangean berjarak sekitar 100 km dari Sumenep.

Transportasi yang ada saat ini adalah kapal laut yang dikelola PT Dharma Lautan Indonesia dan Sumekar Line (milik Pemkab Sumenep) dengan transportasi ini pada cuaca normal bisa ditempuh dalam waktu 9 sampai 10 jam dari pelabuhan Kalianget ke pelabuhan Batu Gulok Kangean.

Selain dengan adanya kapal Pemda Sumenep ada juga Kapal Express dari perusahaan swasta yang hanya memerlukan waktu 3,5 s.d. 4 jam untuk menempuh jarak tersebut.

Dikarenakan jarak yang sangat jauh tersebutlah yang membuat masjid ini cukup sukar untuk direnovasi karena keterbatasan dana.

Penggalangan dana ini dibuat untuk membantu pembangunan masjid tersebut sehingga semangat anak anak dalam beribadah dapat meningkat, Pendidikan di pondok pesantren dapat lebih maksimal, dan Membuat masyarakat sekitar dapat memanfaatkan masjid tersebut untuk sholat jumat.

Hai #Sobatzakat, mari kita mulai membangun rumah di surga dengan membantu pembangunan musholla untuk santri yatim dan dhuafa dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.

Tak hanya berdoa dan berdonasi, saudara-saudara juga bisa membagikan halaman galang dana mendapatkan ini agar semakin banyak yang turut berpartisipasi.