Jemaah Berdesak-Desakan, Perluas Mushola Pulau Mentawai

Bagaimana rasanya beribadah di tempat yang kurang layak? Tentu bukan lah hal yang mudah. Hal ini dirasakan oleh sebagian besar warga yang tinggal di Kepulauan Mentawai. Di pulau tersebut sangat sulit untuk mendapatkan pendidikan Islam dan beribadah di masjid seperti kita pada umumnya, lantaran sebagian besar warga di Kepulauan Mentawai beragama non Islam.

Mushola Pulau Mentawai, merupakan salah satu tempat beribadah yang digunakan warga sebagai tempat kegiatan belajar dan mengajar ilmu agama. Mushola yang berukuran 5x4 meter ini, telah menaungi anak-anak yang menuntut ilmu di tempat tersebut kurang lebih 273 siswa.

Walau berdesak-desakan dan sering mengantri sholat untuk bergantian menggunakan tempat beribadah, mereka tetap rela dan sabar supaya dapat menimba ilmu pendidikan agama Islam serta meraih cintaNya. Tidak hanya itu, kondisi mushola ini tidak terdapat pintu, bahkan dindingnya secara keseluruhan tidak dapat menutupi bagian yang kosong dan tidak ada toilet. Tentu dengan fasilitas seadanya, tidak mampu membuat mereka beribadah dengan nyaman.

Anak-anak dan warga sangat berharap ada Sahabat Dermawan, yang dapat membangun mushola ini lebih luas. Mereka sangat menginginkan beribadah dan belajar di tempat yang aman, layak, dan nyaman serta tidak berdesak-desakan.

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim)

Melihat situasi tersebut, InsyaAllah tim ACT-MRI Padang Sumatera Barat akan berikhtiar untuk membangun atau merenovasi ulang mushola ini supaya warga dapat beribadah dengan keadaan nyaman, tentram, aman, serta tidak khawatir masjidnya roboh. Yuk, bangun Mushalla untuk muslim minoritas dengan sedekah terbaikmu!