Tenaganya sudah tak sekuat dulu lagi, hanya tersisa kerutan di wajah dengan nafas terengah-engah, mencoba mensyukuri masa tua dengan kesendirian tanpa hangatnya kasih sayang keluarga.

Menikmati masa tua dengan keluarga adalah kenikmatan yang tak terhingga. Mereka yang tidak beruntung harus berjuang untuk mneyambung hidup dan harus menikmati masa tuanya di panti jompo yang jauh dari keluarganya.

Hal inilah yang menjadikan motivasi Ustadz Thoriq untuk membangun Panti Lansia/Jompo Riyadhul Hilim pada 2019 lalu. Semua yang tinggal di sini gratis, agar para lansia tidak terlantar dan terus dibimbing untuk belajar Al-Qur’an, ilmu-ilmu agama, serta bimbingan keislaman lainnya.

“Adanya panti lansia ini mudah-mudahan mereka mau melaksanakan shalat berjamaah atau pengajian. Alhamdulillah banyak yang mau tinggal di sini.” Ucap Ustadz Thoriq, yang istiqomah mendakwahkan Islam khusus Lansia di Pedesaan Jambi.

Bukankah sudah kewajiban kita untuk merawat dan membimbing mereka yang lanjut usia?

”Celaka seseorang itu(diulang tiga kali), sahabat bertanya: siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga.” (HR Muslim)

Alhamdulillah di Panti Jompo yang hijau, asri dan sejuk ini sedang merawat 37 lansia, dihuni 15 anak pondok, dan 8 orang pengurus.

“Kami ingin menghabiskan umur kami untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, panti jompo ini adalah wadah untuk beribadah kepada Allah” Cerita, salah satu lansia kepada Tim Askar Kauny.

Namun karena semakin banyak penghuni lansia yang dirawat ditambah lagi tidak adanya biaya, Ustadz Thoriq kesulitan untuk melengkapi fasilitas yang layak, utamanya Musholla berukuran 5x6 meter sudah tidak bisa menampung seluruh lansia untuk untuk beribadah.

“Sudah 6 bulan ikhtiar membangun Musholla belum terwujudkan. Kemarin ada yang nyumbang 500rb untuk beli semen. karena dana tidak cukup, jadi semennya saya pakai untuk buat kolam wudhu untuk nenek-nenek panti Jompo biar segera jadi manfaat”. Kata Ustadz Thoriq, kepada Askar Kauny