Pantang Mengemis, Pak Anwar (Difabel) Berjuang Cari Modal Usaha Agar Usaha Bengkelnya Tak Bangkrut
“Bengkel makin sepi. Wajar aja, saya udah gak punya oli dan ban motor karena udah gak ada modalnya. Saya sedang coba cari cara agar bisa tetap pertahankan bengkel ini demi anak istri,” ujar Pak Anwar sembari bekerja dengan kakinya yang tak sempurna (difabel).
Pak Anwar tidak ingin mengemis meski keadaannya sudah di ujung tanduk. Sempat ia kirimkan proposal kepada pemerintah untuk modal usaha bengkelnya, tapi sampai saat ini belum ada perkembangan. Padahal, untuk kirimkan proposal itu membutuhkan perjuangan bagi seseorang yang tak menempuh pendidikan seperti Pak Anwar.
Meski tak pernah bersekolah, Pak Anwar tak mau kalah dengan dunia. Sejak usia 14 tahun, ia ingin hidupnya sebagai difabel bisa lebih bermanfaat terutama untuk keluarganya. Maka ia membuka usaha bengkel sampai saat ini. 
Tentu yang namanya usaha akan ada pasang surutnya. Namun baginya, saat ini adalah saat yang sangat sulit baginya karena usaha bengkel ini tak hanya penting baginya, tapi bagi keluarga (istri, 2 anak, dan 1 orang tua). 
“Sedih kalau bengkel semakin sepi. Saya khawatir, jangan sampai tutup. Saya gak ingin mengemis, saya harus terus kerja..” lirih Pak Anwar dari bengkelnya di Desa Sorisakolo, Dompu, NTB.

Maukah bantu selamatkan bengkel Pak Anwar? Kebaikanmu sangat berarti bagi keluarga Pak Anwar. Kita bantu bareng-bareng yuk!

Bengkel Pak Anwar

Pantang Mengemis, Pak Anwar (Difabel) Berjuang Cari Modal Usaha Agar Usaha Bengkelnya Tak Bangkrut
“Bengkel makin sepi. Wajar aja, saya udah gak punya oli dan ban motor karena udah gak ada modalnya. Saya sedang coba cari cara agar bisa tetap pertahankan bengkel ini demi anak istri,” ujar Pak Anwar sembari bekerja dengan kakinya yang tak sempurna (difabel).
Pak Anwar tidak ingin mengemis meski keadaannya sudah di ujung tanduk. Sempat ia kirimkan proposal kepada pemerintah untuk modal usaha bengkelnya, tapi sampai saat ini belum ada perkembangan. Padahal, untuk kirimkan proposal itu membutuhkan perjuangan bagi seseorang yang tak menempuh pendidikan seperti Pak Anwar.
Meski tak pernah bersekolah, Pak Anwar tak mau kalah dengan dunia. Sejak usia 14 tahun, ia ingin hidupnya sebagai difabel bisa lebih bermanfaat terutama untuk keluarganya. Maka ia membuka usaha bengkel sampai saat ini. 
Tentu yang namanya usaha akan ada pasang surutnya. Namun baginya, saat ini adalah saat yang sangat sulit baginya karena usaha bengkel ini tak hanya penting baginya, tapi bagi keluarga (istri, 2 anak, dan 1 orang tua). 
“Sedih kalau bengkel semakin sepi. Saya khawatir, jangan sampai tutup. Saya gak ingin mengemis, saya harus terus kerja..” lirih Pak Anwar dari bengkelnya di Desa Sorisakolo, Dompu, NTB.

Yayasan Generasi M Rusyad Nurdin merupakan sebuah lembaga non profit yang berfokus di bidang pendidikan, sosial, agama, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan masyarakat unggul dan sejahtera

Bengkel Pak Anwar

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur