Nenti Anggraeni

MEMUNGUT BUTIR PADI UNTUK MAKAN SEHARI-HARI, MARI&nbsp;BANTU MAK OCIH LANSIA SEBATANG KARA!<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/ngpumqc0fTRWjHC18sqduMVqLSK6tDlhoikmtOgd.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="ngpumqc0fTRWjHC18sqduMVqLSK6tDlhoikmtOgd.jpg"></figure>
Mak Ocih (66 tahun), Lansia sebatang kara yang tinggal di gubuk tua. Di usia tuanya ia berjuang hidup sendirian di gubuk tua dengan dinding dan atap penuh lubang. 
Satu-satunya teman hidup, yang berjuang mencari nafkah untuknya, teman bercerita, sang suami tercinta telah wafat 7 tahun lalu dan meninggalkan dirinya sendiri.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/CJoY7yhv8yR3S1ZObZpKDJwDQxnnUhZe60ZBgOK3.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="CJoY7yhv8yR3S1ZObZpKDJwDQxnnUhZe60ZBgOK3.jpg"></figure>
Kini ia harus berjuang sendirian, bekerja dengan mengandalkan tenaga ia sudah tak sanggup. Kebingungan mencari cara bertahan hidup di usia yang sudah lanjut, mak memutuskan menyusuri jalan desa, berikhtiar semoga ada jalan keluar atas kebingungannya.
Melihat para petani yang sedang membawa panen padi dan ada butiran-butiran padi yang berserakan. Sekilas itu memang tidak berharga bagi para petani, namun bagi mak ocih butiran padi sisa itu jawaban, dan jalan mak bisa bertahan hidup. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/ObYloHiPHBGYNPg4ETOZ4q3Hp87pwXGNq6U585h9.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="ObYloHiPHBGYNPg4ETOZ4q3Hp87pwXGNq6U585h9.jpg"></figure>
Jadi untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mak memungut padi sisa dari para petani untuk mak bawa kerumah dan ia makan.
Dengan pakaian sederhana dan gurat keriput nampak jelas di wajah, di tengah terik matahari mak memungut padi butir demi butir. Adegan yang menyayat hati bagi siapa saja yang melihat, dan meski padi yang dikumpulkan tidak banya ia tetap bersyukur atas apa yang ia peroleh.
"Alhamdulillah segini juga, yang penting perut mak bisa terisi." ~Ungkap Mak Ocih
Padi yang ia kumpulkan akan diolah menjadi beras siap masak. Nasi dan lauk sederhana yang biasa dihidangkan di setiap rumah akan menjadi hidangan mewah untuk mak ocih yang biasa memakan nasi dengan lauk garam, ditambah siraman air agar mudah ia cerna.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/TKt4TY7qfowlfwpwZGIJyEE0ZbDkQl5Zo3dais8J.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="TKt4TY7qfowlfwpwZGIJyEE0ZbDkQl5Zo3dais8J.jpg"></figure>
Namun Panen tidak terjadi setiap hari, kadang ia tidak akan bisa mendapatkan padi sisa selama beberapa bulan. Dalam fase itu untuk mengganjal perutnya ia mengandalkan pemberian tetangga- tetangganya untuk sekedar memberikannya sepiring nasi.
Kisah dan perjuangan mak ocih di usia lanjut yang menyayat hati memerlukan bantuan dari orang-orang baik untuk mengulurkan bantuan agar dirinya bertahan hidup. Mari sahabat bantu sejahterakan mak ocih bertahan hidup dengan memberikan donasi terbaikmu, dengan cara:<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/l75AmqZW9TvOWbiaEY1zd29FsdU0uINfCYwLqbuk.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="l75AmqZW9TvOWbiaEY1zd29FsdU0uINfCYwLqbuk.png"></figure>
Donasi yang diberikan akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mak Ocih dan dana darurat jika ada keadaan darurat terkait kesehatan mak Ocih selain itu akan digunakan untuk penerima manfaat yang bernasib sama seperti mak ocih.
Bantuan yang Sahabat berikan sangat berharga bagi kelangsungan hidup Mak ocih yang hidup sebatang kara dan membutuhkan bantuan uluran tangan dari orang baik seperti sahabat. Jangan menunggu untuk berbuat kebaikan yuk segera berikan donasi terbaikmu!!!

SAHABAT MARI BANTU SEJAHTERAKAN MAK OCIH DENGAN MEMBERIKAN DONASI TERBAIKMU!

MEMUNGUT BUTIR PADI UNTUK MAKAN SEHARI-HARI! BANTU MAK OCIH LANSIA SEBATANG KARA!

MEMUNGUT BUTIR PADI UNTUK MAKAN SEHARI-HARI, MARI&nbsp;BANTU MAK OCIH LANSIA SEBATANG KARA!
Mak Ocih (66 tahun), Lansia sebatang kara yang tinggal di gubuk tua. Di usia tuanya ia berjuang hidup sendirian di gubuk tua dengan dinding dan atap penuh lubang. 
Satu-satunya teman hidup, yang berjuang mencari nafkah untuknya, teman bercerita, sang suami tercinta telah wafat 7 tahun lalu dan meninggalkan dirinya sendiri.
Kini ia harus berjuang sendirian, bekerja dengan mengandalkan tenaga ia sudah tak sanggup. Kebingungan mencari cara bertahan hidup di usia yang sudah lanjut, mak memutuskan menyusuri jalan desa, berikhtiar semoga ada jalan keluar atas kebingungannya.
Melihat para petani yang sedang membawa panen padi dan ada butiran-butiran padi yang berserakan. Sekilas itu memang tidak berharga bagi para petani, namun bagi mak ocih butiran padi sisa itu jawaban, dan jalan mak bisa bertahan hidup. 
Jadi untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mak memungut padi sisa dari para petani untuk mak bawa kerumah dan ia makan.
Dengan pakaian sederhana dan gurat keriput nampak jelas di wajah, di tengah terik matahari mak memungut padi butir demi butir. Adegan yang menyayat hati bagi siapa saja yang melihat, dan meski padi yang dikumpulkan tidak banya ia tetap bersyukur atas apa yang ia peroleh.
"Alhamdulillah segini juga, yang penting perut mak bisa terisi." ~Ungkap Mak Ocih
Padi yang ia kumpulkan akan diolah menjadi beras siap masak. Nasi dan lauk sederhana yang biasa dihidangkan di setiap rumah akan menjadi hidangan mewah untuk mak ocih yang biasa memakan nasi dengan lauk garam, ditambah siraman air agar mudah ia cerna.
Namun Panen tidak terjadi setiap hari, kadang ia tidak akan bisa mendapatkan padi sisa selama beberapa bulan. Dalam fase itu untuk mengganjal perutnya ia mengandalkan pemberian tetangga- tetangganya untuk sekedar memberikannya sepiring nasi.
Kisah dan perjuangan mak ocih di usia lanjut yang menyayat hati memerlukan bantuan dari orang-orang baik untuk mengulurkan bantuan agar dirinya bertahan hidup. Mari sahabat bantu sejahterakan mak ocih bertahan hidup dengan memberikan donasi terbaikmu, dengan cara:
Donasi yang diberikan akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mak Ocih dan dana darurat jika ada keadaan darurat terkait kesehatan mak Ocih selain itu akan digunakan untuk penerima manfaat yang bernasib sama seperti mak ocih.
Bantuan yang Sahabat berikan sangat berharga bagi kelangsungan hidup Mak ocih yang hidup sebatang kara dan membutuhkan bantuan uluran tangan dari orang baik seperti sahabat. Jangan menunggu untuk berbuat kebaikan yuk segera berikan donasi terbaikmu!!!


Lazis Darul Hikam adalah Lembaga pemberdayaan masyarakat yang bergerak dibidang penghimpunan zakat, infak, dan sedekah lainnya untuk disalurkan dalam bentuk program pendidikan,ekonomi, kesehatan, bantuan kemanusiaan, peduli lingkungan

MEMUNGUT BUTIR PADI UNTUK MAKAN SEHARI-HARI! BANTU MAK OCIH LANSIA SEBATANG KARA!

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur