hamba allah

Vincenzo

Snoopy

Tambahan Bantuan berupa biaya kontrol ke Rumah Sakit, biaya transportasi ke Rumah Sakit, pemenuhan kebutuhan sehari-hari Meliasari seperti susu dan kebutuhan nutrisi lainnya, serta biaya operasional penyaluran relawan

Pencairan Dana Rp 280.230

Di usia yang seharusnya penuh keceriaan dan harapan, Meliasari, remaja berusia 16 tahun asal Singkil, Gunungkidul, hidup dalam kesunyian dan keterbatasan. Sejak usia tiga bulan, ia menderita cerebral palsy akibat demam tinggi dan kejang yang dialaminya. Kini, tubuhnya semakin kurus, tak mampu bergerak, bahkan tak lagi menangis. Seluruh aktivitas sehari-harinya, mulai dari makan hingga mandi, harus dibantu oleh kedua neneknya yang sudah renta, Sutini (72) dan Suminem (65).<img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/insanbumimandiri/public/campaign/sPJW8FVKrm2E.jpg"> Meliasari telah ditinggalkan kedua orang tuanya sejak bayi. Mereka hanya sekali menjenguknya dalam 16 tahun, meninggalkan tanggung jawab sepenuhnya pada dua wanita tua ini. Dengan penghasilan tidak menentu, neneknya bertahan hidup dengan bertani dan terkadang menukar kayu dari kebun untuk mendapatkan beras atau kebutuhan pokok lainnya.Mbah Sutini dan Mbah Suminem bergantian menjaga Meliasari. Saat satu bekerja di kebun, yang lain merawatnya dengan penuh kasih sayang. Meski kondisi mereka sudah lemah, cinta mereka tak pernah pudar. Namun, perjuangan ini sangat berat tanpa dukungan.<img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/insanbumimandiri/public/campaign/gj8pCGrdoDYC.jpg"> Bantuan Sahabat akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti sembako, pampers, susu, serta biaya hidup sehari-hari. Uluran tangan kita adalah harapan bagi Meliasari untuk menjalani hari-harinya dengan lebih layak, dan dukungan moral bagi neneknya untuk terus kuat.Bersama, kita bisa menjadi keluarga bagi Meliasari, yang sangat membutuhkan cinta dan perhatian.---Kantor Utama Insan Bumi MandiriKomplek Setra DagoJl. Setra Dago Barat No. 25, Antapani, Bandung(022) 205 251 84

Meliasari tak berdaya sama sekali, sementara nenek dan adik neneknya pun tak mampu merawat Meli dengan maksimal, yuk kita tolong.

Meliasari (16 tahun) Tubuhnya Seperti Balita Karena Lumpuh Otak

Di usia yang seharusnya penuh keceriaan dan harapan, Meliasari, remaja berusia 16 tahun asal Singkil, Gunungkidul, hidup dalam kesunyian dan keterbatasan. Sejak usia tiga bulan, ia menderita cerebral palsy akibat demam tinggi dan kejang yang dialaminya. Kini, tubuhnya semakin kurus, tak mampu bergerak, bahkan tak lagi menangis. Seluruh aktivitas sehari-harinya, mulai dari makan hingga mandi, harus dibantu oleh kedua neneknya yang sudah renta, Sutini (72) dan Suminem (65).Meliasari telah ditinggalkan kedua orang tuanya sejak bayi. Mereka hanya sekali menjenguknya dalam 16 tahun, meninggalkan tanggung jawab sepenuhnya pada dua wanita tua ini. Dengan penghasilan tidak menentu, neneknya bertahan hidup dengan bertani dan terkadang menukar kayu dari kebun untuk mendapatkan beras atau kebutuhan pokok lainnya.Mbah Sutini dan Mbah Suminem bergantian menjaga Meliasari. Saat satu bekerja di kebun, yang lain merawatnya dengan penuh kasih sayang. Meski kondisi mereka sudah lemah, cinta mereka tak pernah pudar. Namun, perjuangan ini sangat berat tanpa dukungan.Bantuan Sahabat akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti sembako, pampers, susu, serta biaya hidup sehari-hari. Uluran tangan kita adalah harapan bagi Meliasari untuk menjalani hari-harinya dengan lebih layak, dan dukungan moral bagi neneknya untuk terus kuat.Bersama, kita bisa menjadi keluarga bagi Meliasari, yang sangat membutuhkan cinta dan perhatian.---Kantor Utama Insan Bumi MandiriKomplek Setra DagoJl. Setra Dago Barat No. 25, Antapani, Bandung(022) 205 251 84

Insan Bumi Mandiri merupakan sebuah lembaga filantropi yang bergerak untuk membangun pedalaman Indonesia timur. Kami selalu percaya, langkah kecil bersama Anda #SahabatPedalaman, akan menciptakan Jejak Kebaikan untuk saudara-saudara kita di pedalaman. Beragam persoalan, seperti akses transportasi, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan bisa kita benahi bersama.

Meliasari (16 tahun) Tubuhnya Seperti Balita Karena Lumpuh Otak

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur