Mbah Sarmi (85 tahun) hidup sebatang kara di Desa Kait Kait Baru RT/RW 08/04, Kecamatan Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/lazsakinah/public/campaign/8MXfRCdAKhGJ.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="m5ddlgyl6j3i"></figure>
Ia tinggal di sebuah rumah kayu yang hampir roboh, sudah bolong, dinding lapuk, rusak, tidak memiliki penerangan, dan diisi dengan perabotan seadanya.
Demi memenuhi kebutuhannya, Mbah Sarmi pernah bekerja sebagai penjaga warung gorengan, tapi karena kondisinya yang semakin tua, ia sudah tidak mampu untuk bekerja lagi.
“Saya sudah tidak bisa apa-apa, Pak. Tapi, saya tetap bersyukur dengan kondisi saya,” ucap Mbah Sarmi.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/lazsakinah/public/campaign/bbTnWMo6Murs.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="xlqtgpy5dgtz"></figure>
Karena hidup rukun dengan tetangga, Mbah Sarmi kerap kali mendapat bantuan dari warga sekitar.
Mbah Sarmi ingin sekali bisa hidup layak dan tidak merepotkan orang-orang di sekitarnya. “Saya selalu berdo’a diberi umur panjang dan sehat supaya tidak merepotkan tetangga,” ujarnya.
Sahabat Sakinah, ada baiknya jika kita selalu menolong orangtua di kala senjanya.&nbsp;

Mari kita bantu Mbah Sarmi miliki hidup yang lebih layak.

Mbah Sarmi (85 Tahun) Hidup Sebatang Kara di Gubuk Hampir Roboh

Mbah Sarmi (85 tahun) hidup sebatang kara di Desa Kait Kait Baru RT/RW 08/04, Kecamatan Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

Ia tinggal di sebuah rumah kayu yang hampir roboh, sudah bolong, dinding lapuk, rusak, tidak memiliki penerangan, dan diisi dengan perabotan seadanya.
Demi memenuhi kebutuhannya, Mbah Sarmi pernah bekerja sebagai penjaga warung gorengan, tapi karena kondisinya yang semakin tua, ia sudah tidak mampu untuk bekerja lagi.
“Saya sudah tidak bisa apa-apa, Pak. Tapi, saya tetap bersyukur dengan kondisi saya,” ucap Mbah Sarmi.

Karena hidup rukun dengan tetangga, Mbah Sarmi kerap kali mendapat bantuan dari warga sekitar.
Mbah Sarmi ingin sekali bisa hidup layak dan tidak merepotkan orang-orang di sekitarnya. “Saya selalu berdo’a diberi umur panjang dan sehat supaya tidak merepotkan tetangga,” ujarnya.
Sahabat Sakinah, ada baiknya jika kita selalu menolong orangtua di kala senjanya.&nbsp;

AZ Sakinah merupakan lembaga amil zakat yang berfokus pada pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, serta menggalang dana secara online, yang berkonsentrasi pada pemberdayaan kaum fakir miskin. LAZ Sakinah didirikan dalam bentuk badan hukum Yayasan dengan akta pendirian No. 15 tanggal 21 Juni, Notaris Mohamad Juania, SH.,M.Kn. dan telah mendapat izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor : 1389 Tahun 2021.

Mbah Sarmi (85 Tahun) Hidup Sebatang Kara di Gubuk Hampir Roboh

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur