“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun 
baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari No. 450 dan Muslim No. 533) 
Tak hanya kehilangan ratusan rumah, masyarakat Pasaman Barat tepatnya
 di Nagari Kajai juga masih menyimpan luka dan kepedihan yang mendalam 
ketika mengetahui masjid-masjid mereka hancur akibat gempa yang 
mengguncang mereka Jumat lalu.
<figure><img src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/0c6ee404-d4d5-41c4-b051-8bb1c3e88302.jpg" class="img-fluid img-responsive" alt="0c6ee404-d4d5-41c4-b051-8bb1c3e88302.jpg" data-image="7i4gm5i74c3c"></figure>
Gempa sebesar 6,2 SR telah memporak-porandakan Pasaman Barat pada 
Jumat, 25 Februari lalu sekitar pukul 08.39 WIB. Daerah yang terdampak 
cukup parah salah satunya adalah Nagari Kajai. 
Siswa-siswi yang tengah melakukan pendidikan tatap muka berhamburan 
keluar untuk menyelamatkan diri. Warga yang sedang melakukan aktifitas 
di dalam rumah, berlarian sambil menyerukan takbir meminta pertolongan 
Allah SWT.
<figure><img src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/efba6efc-1f5d-4976-9128-14e3933c26f1.jpg" class="img-fluid img-responsive" alt="efba6efc-1f5d-4976-9128-14e3933c26f1.jpg" data-image="25hgi0cx4pqb"></figure>
Hati mereka pedih, kehilangan sanak saudara, sekolah dan tempat 
tinggal mereka. Namun, kepedihan itu seakan semakin menyayat hati 
masyarakat Nagari Kajai ketika mengetahui Masjid Raya Kajai sudah hancur
 dan puing-puingnya sudah menyatu dengan tanah.
Padahal, Masjid Raya Kajai adalah masjid terbesar yang mereka miliki 
yang sudah berdiri sejak tahun 1901. Setiap tahun, warga Kajai selalu 
melakukan renovasi agar masjid ini bisa memberikan rasa nyaman bagi 
warga yang sedang beribadah. 
Apalagi menyambut Ramadhan tahun ini, mereka ingin memperbarui cat, 
memperbaiki tiang yang sudah kropos dan membangun gerbang untuk Masjid 
Raya Kajai ini agar saat sholat Idul Fitri, warga yang beribadah di 
masjid ini bisa merasa aman dan nyaman. 
“Saat Idul Fitri, bisa sampai seribu orang yang sholat di sini. 
Masjid ini yang terbesar di sini, sudah ada sejak tahun 1901. Sudah 
pernah direnovasi untuk kubah dan bangunannya.”, ucap Herizal, salah 
satu pengurus Masjid Raya Kajai.
<figure><img src="https://img.kitabisa.cc/size/720/c0820737-494d-486f-ad38-076d99590c85.jpg" class="img-fluid img-responsive" alt="c0820737-494d-486f-ad38-076d99590c85.jpg" data-image="f1eyughark88"></figure>
Masjid Raya Kajai ini tak pernah sepi pengunjung, meski tidak dalam 
waktu sholat-pun, pasti ada warga yang melakukan ibadah di masjid ini 
atau sekedar mengaji dan membaca Al-Quran. Bahkan, ketika gempa kemarin 
terjadi, ada 4 orang lansia yang sedang beribadah. 3 orang selamat, 1 
orang meninggal dunia.
Masjid kesayangan mereka ini kini rebah ke permukaan tanah. Tiga buah
 kubah masjid tumpang tindih dengan runtuhan tembok. Al-Quran yang 
mereka miliki, juga sudah menyatu dengan Tanah dan puing bangunan. 
Saat ini, sambil menunggu keadaan membaik, masyarakat Kajai lebih 
memprioritaskan masjid ini bisa dibangun dan berdiri kembali daripada 
membangun rumah-rumah mereka. Mereka ingin bisa melaksanakan Sholat Idul
 Fitri di masjid ini seperti tahun-tahun sebelumnya.
<figure><img src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/5933af83-25b2-4777-ac53-ce69820626b0.jpg" class="img-fluid img-responsive" alt="5933af83-25b2-4777-ac53-ce69820626b0.jpg" data-image="xwqti5m5ci6p"></figure>
“Insha Allah ikhtiar kami mendirikan masjid ini kembali. Rumah Allah 
SWT ini tidak akan kami lupakan dan tidak akan kami nomor duakan. Bahkan
 target kami kalau Allah mengizinkan, kami ingin masjid ini minimal bisa
 berdiri dan digunakan untuk Ramadhan nanti”, tambah Herizal.
Mereka tengah dilanda kepedihan dan kebingungan. Mereka tak memiliki 
tempat untuk beribadah lagi. Mereka tak tahu, harus melaksanakan sholat 
wajib dan sholat Jumat di mana. Sedihnya, mereka juga tak tahu harus 
jalani bulan Ramadhan dan Sholat Ied tahun ini di mana…
Sahabat, masjid kesayangan mereka kini sudah rata dengan tanah. 
Anak-anak tak bisa lagi belajar Al-Quran dan mengaji. Parahnya, mereka 
terancam tak bisa laksanakan Sholat Idul Fitri berjamaah seperti 
tahun-tahun sebelumnya. Maukah kamu membantu mereka bisa kembali 
mendirikan masjid kesayangan mereka ini?

Mari Pulihkan Pasaman Barat Pasca dilanda Gempa dengan membangun Masjid terlebih dahulu. Sedekah Jariyahmu sangat berarti bagi mereka !

Masjid Raya Kajai Ambruk Akibat Gempa, Mari Bangun Kembali dan Raih Amal Jariyah

“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun 
baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari No. 450 dan Muslim No. 533)
Tak hanya kehilangan ratusan rumah, masyarakat Pasaman Barat tepatnya
 di Nagari Kajai juga masih menyimpan luka dan kepedihan yang mendalam 
ketika mengetahui masjid-masjid mereka hancur akibat gempa yang 
mengguncang mereka Jumat lalu.

Gempa sebesar 6,2 SR telah memporak-porandakan Pasaman Barat pada 
Jumat, 25 Februari lalu sekitar pukul 08.39 WIB. Daerah yang terdampak 
cukup parah salah satunya adalah Nagari Kajai. 
Siswa-siswi yang tengah melakukan pendidikan tatap muka berhamburan 
keluar untuk menyelamatkan diri. Warga yang sedang melakukan aktifitas 
di dalam rumah, berlarian sambil menyerukan takbir meminta pertolongan 
Allah SWT.

Hati mereka pedih, kehilangan sanak saudara, sekolah dan tempat 
tinggal mereka. Namun, kepedihan itu seakan semakin menyayat hati 
masyarakat Nagari Kajai ketika mengetahui Masjid Raya Kajai sudah hancur
 dan puing-puingnya sudah menyatu dengan tanah.
Padahal, Masjid Raya Kajai adalah masjid terbesar yang mereka miliki 
yang sudah berdiri sejak tahun 1901. Setiap tahun, warga Kajai selalu 
melakukan renovasi agar masjid ini bisa memberikan rasa nyaman bagi 
warga yang sedang beribadah. 
Apalagi menyambut Ramadhan tahun ini, mereka ingin memperbarui cat, 
memperbaiki tiang yang sudah kropos dan membangun gerbang untuk Masjid 
Raya Kajai ini agar saat sholat Idul Fitri, warga yang beribadah di 
masjid ini bisa merasa aman dan nyaman. 
“Saat Idul Fitri, bisa sampai seribu orang yang sholat di sini. 
Masjid ini yang terbesar di sini, sudah ada sejak tahun 1901. Sudah 
pernah direnovasi untuk kubah dan bangunannya.”, ucap Herizal, salah 
satu pengurus Masjid Raya Kajai.

Masjid Raya Kajai ini tak pernah sepi pengunjung, meski tidak dalam 
waktu sholat-pun, pasti ada warga yang melakukan ibadah di masjid ini 
atau sekedar mengaji dan membaca Al-Quran. Bahkan, ketika gempa kemarin 
terjadi, ada 4 orang lansia yang sedang beribadah. 3 orang selamat, 1 
orang meninggal dunia.
Masjid kesayangan mereka ini kini rebah ke permukaan tanah. Tiga buah
 kubah masjid tumpang tindih dengan runtuhan tembok. Al-Quran yang 
mereka miliki, juga sudah menyatu dengan Tanah dan puing bangunan. 
Saat ini, sambil menunggu keadaan membaik, masyarakat Kajai lebih 
memprioritaskan masjid ini bisa dibangun dan berdiri kembali daripada 
membangun rumah-rumah mereka. Mereka ingin bisa melaksanakan Sholat Idul
 Fitri di masjid ini seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Insha Allah ikhtiar kami mendirikan masjid ini kembali. Rumah Allah 
SWT ini tidak akan kami lupakan dan tidak akan kami nomor duakan. Bahkan
 target kami kalau Allah mengizinkan, kami ingin masjid ini minimal bisa
 berdiri dan digunakan untuk Ramadhan nanti”, tambah Herizal.
Mereka tengah dilanda kepedihan dan kebingungan. Mereka tak memiliki 
tempat untuk beribadah lagi. Mereka tak tahu, harus melaksanakan sholat 
wajib dan sholat Jumat di mana. Sedihnya, mereka juga tak tahu harus 
jalani bulan Ramadhan dan Sholat Ied tahun ini di mana…
Sahabat, masjid kesayangan mereka kini sudah rata dengan tanah. 
Anak-anak tak bisa lagi belajar Al-Quran dan mengaji. Parahnya, mereka 
terancam tak bisa laksanakan Sholat Idul Fitri berjamaah seperti 
tahun-tahun sebelumnya. Maukah kamu membantu mereka bisa kembali 
mendirikan masjid kesayangan mereka ini?

https://act.id
Aksi Cepat Tanggap merupakan yayasan resmi yang terdaftar di Kemenkumham dengan SK NOMOR C-1714.HT.01.02.TH 2005. Seluruh kegiatan penggalangan dana terdaftar dan diawasi oleh Kemensos.

Masjid Raya Kajai Ambruk Akibat Gempa, Mari Bangun Kembali dan Raih Amal Jariyah

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur