Kami juga ingin punya dapur layak, bisa makan yang enak dan bergizi,” begitu suara hatiku dan teman-teman.
Hallo Kak namaku Alif. Aku salah satu santri di pesantren Darul Ulum, yang ada di Way Kanan, Lampung. Aku mau ajak kakak melihat tempat tinggalku dan teman-teman. Begini kondisinya.&nbsp;
<figure><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/rGl98zSZwra1.jpg" alt="undefined" style="height: undefined;width: undefined" data-image="4d1l8pbca34s"></figure>
Sudah 30 tahun lamanya, kami memasak di dapur seadanya, tak ada kompor atau fasilitas layak lainnya. Kami masak menggunakan kayu bakar dan tungku api. Disini kami tinggal sebanyak 50 orang. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana kami memasak setiap hari dengan fasilitas seadanya untuk 50 orang santri.&nbsp;
Bahan makanan yang kami masakpun seadanya. Seringkali kami memasak dengan menu yang sama. Bisa makan tempe dan tahu saja kami sudah bersyukur. Tapi kami juga ingin bisa makan daging dan makanan bergizi lainnya. “Alhamdulillah bisa makan tempe. Semoga nanti kita bisa makan daging,” ujar salah satu temanku.&nbsp;
<figure><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/cwDXoEneIniW.jpg" alt="undefined" style="height: undefined;width: undefined" data-image="w9sen70y1ybx"></figure>
Walau begitu, kami tetap bersyukur. Kami sudah seperti keluarag. Semua aktivitas dilakukan bersama termasuk makan bareng-bareng disebuah nampan besar. Kami tinggal disini juga gratis. Jika harus bayar kami tak mampu kak. Semua santri disini berasal dari kaum dhuafa dan anak yatim. Pak Kiyai Ahmad Dardiri selalu menasehati kami untuk tetap teguh menuntut ilmu bagaimanapun kondisinya.&nbsp;
<figure><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/92LNi8HWxqx7.jpg" alt="undefined" style="height: undefined;width: undefined" data-image="ghtollhcd4zo"></figure>
“Kalian harus tetap bersyukur. Kalau kalian sering bersyukur, nanti Allah tambah lagi rezekinya,” begitu nasihat kiyai kami.&nbsp;
Dari lubuk hati yang paling dalam, kami ingin sekali punya dapur yang layak dan bisa membeli bahan makanan yang bermacam-macam.&nbsp;
Kami yakin diluar sana banyak tangan orang baik yang bisa membantu kami. Semoga impian untuk bisa mendapatkan fasilitas dapur yang layak akan segera terwujud.&nbsp;
Sobat, bisa dibayangkan kehidupan para santri di pesantren Darul Ulum ini. Keterbatasan fasilitas tak membuat mereka surut untuk menuntut ilmu . Bantu mereka punya dapur yang layak yuk.&nbsp;
Kantor Rumah Pangan Bangsa
Komplek Setra Dago
Jl. Setra Dago Utama no. 27, Antapani Wetan, Antapani, Kota Bandung
SMS WA/Konfirmasi: 08112467584
Berita Terbaru
Belum ada kabar baru
Riwayat Donasi

Santri Darul Ulum masih memasak memakai tungku dan kayu bakar. Yuk bantu mereka untuk membangun dapur yang lebih layak.

Masak Pakai Tungku dan Kayu Bakar, Santri Darul Ulum Inginkan Dapur Yang Layak

Kami juga ingin punya dapur layak, bisa makan yang enak dan bergizi,” begitu suara hatiku dan teman-teman.
Hallo  Kak namaku Alif. Aku salah satu santri di pesantren Darul Ulum, yang  ada di Way Kanan, Lampung. Aku mau ajak kakak melihat tempat tinggalku  dan teman-teman. Begini kondisinya.&nbsp;

Sudah  30 tahun lamanya, kami memasak di dapur seadanya, tak ada kompor atau  fasilitas layak lainnya. Kami masak menggunakan kayu bakar dan tungku  api. Disini kami tinggal sebanyak 50 orang. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana kami memasak setiap hari dengan fasilitas seadanya untuk 50 orang santri.&nbsp;
Bahan makanan yang kami masakpun seadanya. Seringkali kami memasak dengan menu yang sama. Bisa makan tempe dan tahu saja kami sudah bersyukur. Tapi kami juga ingin bisa makan daging dan makanan bergizi lainnya. “Alhamdulillah bisa makan tempe. Semoga nanti kita bisa makan daging,” ujar salah satu temanku.&nbsp;

Walau  begitu, kami tetap bersyukur. Kami sudah seperti keluarag. Semua  aktivitas dilakukan bersama termasuk makan bareng-bareng disebuah nampan  besar. Kami tinggal disini juga gratis. Jika harus bayar kami tak mampu  kak. Semua santri disini berasal dari kaum dhuafa dan anak yatim. Pak Kiyai Ahmad Dardiri selalu menasehati kami untuk tetap teguh menuntut ilmu bagaimanapun kondisinya.&nbsp;

“Kalian harus tetap bersyukur. Kalau kalian sering bersyukur, nanti Allah tambah lagi rezekinya,” begitu nasihat kiyai kami.&nbsp;
Dari lubuk hati yang paling dalam, kami ingin sekali punya dapur yang layak dan bisa membeli bahan makanan yang bermacam-macam.&nbsp;
Kami yakin diluar sana banyak tangan orang baik yang bisa membantu kami. Semoga impian untuk bisa mendapatkan fasilitas dapur yang layak akan segera terwujud.&nbsp;
Sobat,  bisa dibayangkan kehidupan para santri di pesantren Darul Ulum ini.  Keterbatasan fasilitas tak membuat mereka surut untuk menuntut ilmu .  Bantu mereka punya dapur yang layak yuk.&nbsp;
Kantor Rumah Pangan Bangsa
Komplek Setra Dago
Jl. Setra Dago Utama no. 27, Antapani Wetan, Antapani, Kota Bandung
SMS WA/Konfirmasi: 08112467584
Berita Terbaru
Belum ada kabar baru
Riwayat Donasi

Lembaga filantropi yang fokus membangun program ketahanan pangan bagi masyarakat pra-sejahtera

Masak Pakai Tungku dan Kayu Bakar, Santri Darul Ulum Inginkan Dapur Yang Layak

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur