“Saya ingin sekali menjadi seorang hafidz dan mondok di Al Amalu Bil Iman sekaligus melanjutkan sekolah yang terputus, namun terhalang ekonomi. Bapak sudah berpulang dan Ibu tidak tak sanggup biayai, pernah terbersit untuk mengakhiri hidup saja. ” Tangguh, 17 tahun. Asal Bandung.

“Sejak ayahnya meninggal Tangguh ngga punya semangat lagi, apalagi dia di DO oleh sekolahnya karena saya ngga sanggup lagi membiayai….” Ibu Haryani, orang tua Tangguh.

Bismillahirrohmanirrohiim,

“Barangsiapa (yang bersedia) membantu keperluan saudaranya, maka Allah (akan senantiasa) membantu keperluannya.” (HR Bukhari Muslim)

Pondok Tahfidz yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang telah mencetak puluhan santri penghafal Al Quran dengan motto “Bekerja dengan Iman”.

Fokus utama dari Pondok Tahfidz ini adalah mempersiapkan santri menjadi hafidz/hafidzah yang mampu bersaing di dunia profesional.

Al Amalu Bil Iman memberikan kemudahan bagi santri untuk mendaftar beasiswa akademik jalur tahfidz. Agar Tangguh menjadi pria yang ‘Tangguh’ bermanfaat bagi bangsa dan negaranya.

Kami membutuhkan uluran tangan dari Ayahanda Bunda sekalian untuk memastikan masa depannya melalui program Hafidz Quran sekaligus meneruskan sekolah yang terputus, dengan ijazah dan sertifikat Hafidz, kami urus kelanjutan beasiswanya di perguruan tinggi sesuai keinginannya.

Setiap dana yang terkumpul insyaAllah kami gunakan untuk menopang kehidupannya di Pondok Tahfidz Al Amalu Bil Iman sampai siap memasuki jenjang sekolah lebih tinggi.

Dengan membantu Tangguh menghafal Al-Quran dan melanjutkan sekolahnya, insyaAllah bisa menjadi pahala tidak terputus, sedekah Jarriyah, serta menjadi penolong kita di hari perhitungan.

“Apabila seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali dari tiga perkara, yaitu sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan, dan anak soleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)