
Berjuang dengan Kaki Tak Sempurna, Kirim Bantuan Pendidikan untuk Dik Widodo (11 thn)
Kirim pasokan bantuan pendidikan agar ia bisa terus sekolah dan mengejar mimpinya, yuk!
Info Lembaga

Yayasan Indonesia Bersama Quran
Tentang program
Keadaan membuat Dik Widodo menjadi anak yang lebih dewasa dibandingkan usianya. Padahal ia terlahir dengan kaki yang tak sempurna dan kini ayahnya pergi tanpa kabar, namun pundaknya begitu kuat melalui semua kesulitan.

Di saat teman-temannya sibuk belajar dan bermain, ia justru harus banting tulang dengan tubuh kecilnya dan juga merawat sang nenek yang kini sakit lumpuh di rumah milik saudaranya yang terbuat dari bilik yang terletak di Dusun Krajan, RT 01/08, Desa Kalibaru Kulon, Kec. Kalibaru, Kab. Banyuwangi, Prov. Jawa timur. Dik Widodo lah yang mencuci baju, mengompres, dan memberikan segala yang dibutuhkan sang nenek saat ibunya mengais rezeki.

Demi meringankan beban ibunya, Dik Widodo juga giat membantu sang ibu bekerja. Bu Sri, ibunda Dik Widodo mulai bekerja sejak jam 6 pagi, dan pulang jam 4 sore. Di siang harinya, Dik Widodo yang baru pulang sekolah pun langsung menemui sang ibunda untuk bekerja bersama. Dengan kemampuan kakinya yang terbatas Dik Widodo semangat membantu sang ibunda. Rasa lelah tak ia hiraukan, padahal dirinya harus pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki sepanjang 6 KM.
Sayangnya, kerja keras mereka hanya dihargai 15 ribu sehari. Uang sebesar ini takkan cukup untuk memenuhi kebutuhan harian sehari-hari ataupun menebus seragam Dik Widodo yang hingga kini belum dibayar. Bu Sri kadang terpaksa gali lobang tutup lobang ke tetangga terdekat.

Kesibukannya bekerja dan merawat nenek tak lantas menurunkan semangat belajarnya, Dik Widodo rajin mengulang materi yang telah diajarkan, ia juga tak lupa untuk mengaji. Dik Widodo memiliki mimpi yang mulia, yakni menjadi seorang guru.
“Kaki aku gak normal, tapi aku pengen jadi guru supaya bisa banggain ibu dan nenek,” ucapnya polos tapi penuh tekad.

Namun, ada rasa takut di hatinya kini. Dik Widodo takut sekali jika tak bisa melanjutkan sekolah ke SMP karena keterbatasa ekonomi orangtuanya. Di sisi lain, Dik Widodo juga tak ingin membenani ibunya yang kini berjuang tanpa sosok suami.
Sobat Quran, jangan biarkan mimpi Dik Widodo sebagai guru harus gugur. Kirim pasokan bantuan pendidikan agar ia bisa terus sekolah dan mengejar mimpinya, yuk!
Belum ada Fundraiser
Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini
Berita Terbaru
Belum ada berita
Lembaga belum membuat berita terbaru
Donatur
Lihat Semua
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 1.000