Meski belum bisa bicara, namun suara nafas Uwais (6bln) menjelaskan semuanya. Saluran kerongkongannya menyempit, hingga ia sulit menelan. Sekalinya tertelan, makanan itu masuk ke lambung yang bolong lalu menembus paru-paru.Bayi ini hidup dengan gizi buruk dan harus dioperasi 4x karena terjadi penyempitan setiap selang NGT lepas. Sedangkan tabungan mereka sudah habis, jadi untuk SWAB atau ke RS pun sulit.

Perjuangan ini sudah dirasakan sejak Uwais mengalami kelainan di usia kandungan 7 bulan. Setelah dilahirkan dan bertahan 14 hari, ia divonis dengan Striktur Esofagus. Alhasil, operasi pun langsung dilakukan.

Naas setelah dirawat selama 1 bulan di RS, penyakitnya kambuh lagi karena terjadi penyempitan lagi. Uwais jadi sulit bernafas dan makan hingga mengalami gizi buruk. Bagaimana lagi, untuk beli kebutuhan lain saja susah.

Harga 1 kaleng susu bisa 300 Ribuan dan selang NGT harus diganti per 5 hari sekali. Untuk memperbaiki keadaan ini, sang Ayah jadi rela kerja apapun meski jadi tukang galon dan kuli. Sayangnya, pengorbanan ini belum memberikan hasil.

Bahkan operasi Uwais sempat terhambat, karena mereka tidak punya uang untuk melakukan SWAB. Selain operasi, nyawanya bisa ditolong dengan alat khusus. Tapi lagi-lagi alat itu tidak bisa dibeli karena mahal sekali.