
Kekeringan Ekstrim, Gunungkidul Butuh Bantuan Dropping Air Bersih
Mari bersama salurkan bantuan air bersih untuk saudara sebangsa yang terdampak kekeringan.
Info Lembaga

Yayasan Bentara Ummat Filantropi
Tentang program
Per Agustus 2020 sebagian wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Padahal selain untuk konsumsi, kebutuhan air bersih untuk sanitasi dan cuci tangan sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Berdasar data BPBD Gunungkidul, saat ini wilayah dengan terdampak kekeringan paling parah adalah Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah terdampak mencapai 109.648 jiwa dan tersebar di 10 kecamatan (Agustus 2020).

Dengan rincian per Kecamatan Girisubo (21.718 jiwa),Rongkop (9.902 jiwa),Tepus (12.441 jiwa),Tanjungsari (20.071 jiwa),Paliyan (16.978 jiwa),Purwosari (4.327 jiwa),Panggang (19.315 jiwa),Ponjong (2.702 jiwa),dan Saptosari (950 jiwa).
Kekeringan yang melanda Gunungkidul ini merupakan kondisi kekeringan ekstrim, pasalnya secara topografi Gunungkidul merupakan wilayah dengan landscape perbukitan berbatu, serta di beberapa kecamatan di sepanjang pesisir tidak memungkinkan untuk dibuat sumur, karena sulitnya mendapatkan sumber air, sehingga masyarakat tidak ada yang memiliki sumur secara mandiri.
Lebih lagi, data kekeringan yang tertera di atas adalah kondisi ekstrim di mana masyarakat di Kabupaten Gunungkidul harus segera dibantu distribusi air bersih untuk kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan data kondisi kekeringan 2019 lalu, ribuan hektar lahan di Gunungkidul mengalami puso (gagal panen),di tengah kondisi ekonomi yang sulit tersebut masyarakat terpaksa membeli air yang harganya ratusan ribu per tangki dari truk tangki swasta.
Selain Gunungkidul biasanya pola kekeringan juga meluas hingga di Kabupaten Bantul terutama di daerah perbukitan seperti Kecamatan Dlingo dan Imogiri. Di Kabupaten Kulon Progo ketika musim kemarau melanda juga mengalami permasalahan serupa, tahun lalu sedikitnya 8 kecamatan juga terdampak kekeringan yaitu Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Kokap, Pengasih, Girimulyo, Panjatan, Lendah, dan Sentolo.

Pada kemarau tahun 2019 lalu, telah dilakukan droping air bersih lebih dari 2,5 juta liter untuk menanggulangi bencana kekeringan dan krisis air bersih utamanya di Gunungkidul.
Sahabat dermawan, mungkin kita yang memiliki pendapatan lebih akan merasa mudah untuk membeli air bersih guna memenuhi kebutuhan kita. Namun bayangkan bagaimana rasanya mereka yang serba cukup bahkan kekurangan seperti kondisi saat ini, jika dalam kehidupannya air yang menjadi salah satu kebutuhan paling penting dalam keseharian saja masih harus membeli.
Bersyukurlah kita karena Allah taโala masih memberikan dan mengalirkan air untuk kehidupan di sekitar kita. Allah masih menurunkan air hujan untuk menyuburkan peradaban, dan Allah masih menghadirkan orang-orang yang dermawan untuk membantu saudara kita yang kekurangan dan kesulitan.
Bismillah, kami Bentara Ummat Filantropi (BUF) bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY dengan semangat kemanusiaan, mengetuk hati kita guna menyalurkan air bersih untuk membantu saudara sebangsa yang membutuhkan, untuk membantu saudara kita yang tengah dilanda kekeringan dan krisis air bersih melalui program Humanity Water Truck (Droping Air Bersih).
Fundraiser
Lihat Semua
Hobi Beramal Sholeh
Yuk jadi Fundraiser
program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua25 Oct 2021
Pencairan Dana Rp 676.238
Insya Allah akan digunakan untuk bantuan dropping air bersih bagi warga yang membutuhkan di Gunungkidul, DIY
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 250.000
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 250.577
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 10.830