“Dina ingin ibu sembuh. Dina gak mau melihat ibu kesakitan terus,” – Dina, anak dari seorang ibu pejuang kanker payudara

Suryaningsih (40 tahun) alami kanker payudara. Setiap hari Bu Suryaningsih harus menahan rasa sakit di dadanya karena kanker yang dialami.

Sudah 2 tahun, benjolan kanker itu semakin membesar. Bu Suryaningsih selalu merasakan demam. Kanker yang pernah tumbuh di payudara kirinya sudah menjalar ke payudara kanan.

Bu Suryaningsih sudah pernah melakukan kemoterapi, tapi terhenti karena kehabisan biaya.

“Dulu masih ada Ayah yang bantu ibu berobat ke rumah sakit. Tapi, setelah Ayah meninggal, aku dan nenek yang merawat ibu,” ucap Dina.

Supaya bisa membawa Bu Suryaningsih berobat kembali ke rumah sakit, Nenek bekerja sebagai pengasuh anak. Tapi, penghasilannya hanya 26.000 per hari.

“Penghasilan nenek tidak besar, masih harus bayar kos, sekolah Dina, dan perjalanan ke rumah sakit. Sisanya baru ditabung untuk biaya pengobatan ibu,” cerita Dina.

Meski alami keterbatasan ekonomi, Dina dan neneknya tidak patah semangat untuk merawat dan membawa Bu Suryaningsih berobat.