Pernah terbayangkan bagaimana rasanya masih harus berkerja keras di usia senja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ?

Perjuangan pilu kakek Abdullah Maddan (68). Di Usianya yang sudah tua dan renta, sudah seharusnya beristirahat dan bermain bersama cucunya. Tetapi karena ekonomi yang sulit, bapak abdullah harus tetap berjuang untuk kehidupannya dan juga keluarganya dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. 

Kakinya yang diamputasi membuatnya harus memakai tongkat dalam kesehariannya, walaupun begitu kakek Abdullah tidak mau mendapatkan uang dengan cara mengemis di jalanan, beliau akan mengerjakan apa yang dia bisa untuk mendapatkan rezeki yang halal.

Istri Kakek Abdullah juga sering sakit sakitan, beliau menderita penyakit gula darah manis kering sehingga tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukannya. Sehari-hari dia kadang membuat sapu lidi untuk menambah pemasukan. Sedangkan kakek Abdullah sendiri hanya pekerja serabutan yaitu menganyam daun rumbia yang biasa dijadikan untuk atap.

Namun sekarang untuk atap daun rumbia sangatlah jarang digunakan karena adanya seng, karena harganya relatif murah dan juga bisa tahan lebih lama. Sedangkan atap daun rumbia hanya bisa bertahan beberapa tahun saja. Biasanya kakek Abdullah juga menjual atap rumbia dengan sangat murah yaitu dengan harga 10rb sampai 15rb persisirnya.

Tidak jarang kakek abdullah dan istrinya juga kadang harus menahan rasa lapar karena atap rumbia yang dijual oleh kakek abdullah tidak laku, karena tidak adanya permintaan untuk pembuatan atap daun rumbia. Keadaan tersebut membuat kakek Abdullah harus berjalan kaki menempuh jarak kurang lebih 5-7km untuk mencari pemasukan yang lain dengan cara berkeliling di seputaran Kota Bireuen.

Kakek Abdullah dan istrinya tinggal dirumah yang sudah tidak layak untuk ditempati lagi. Disaat musim hujan, rumah kakek Abdullah bocor dimana-mana dan juga terkadang sampai tergenang banjir dengan ketinggian 1 meter. Dan bahkan dinding rumah beliau juga sudah sangat lapuk kondisinya.

Jangankan untuk memperbaiki rumah yang sudah lapuk, bahkan untuk makan sehari hari saja beliau susah, kadang beliau hanya makan dengan nasi putih dan garam. Adapun kadang-kadang lauk yang dimilikinya hanya ikan asin, tetapi beliau masih bersyukur. 

#OrangBaik , maukah kalian membantu Kakek Abdullah? Bantu dengan cara berikut :

1. Klik tombol "DONASI SEKARANG";

2. Isi nominal donasi yang ingin diberikan;

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY/Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI dan kartu kredit;

4. Dapat laporan via email.

Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.

Terima kasih,